nusabali

Pensiun sebagai Atlet Nasional, Oka Sulaksana Tetap Bela Bali

  • www.nusabali.com-pensiun-sebagai-atlet-nasional-oka-sulaksana-tetap-bela-bali

Setelah sukses sabet medali emas secara beruntun dalam 7 gelaran PON terakhir sejak Pesta Jakarta 1993, I Gusti Made Oka Sulaksana, 45, berpikir ulang untuk membela kontingen Bali lagi di ajang pesta olahraga multievent ansional empat tahuanan.

Terkait lambannya regenerasi atlet layar Bali hingga seorang Oka Sulaksana yang sudah berusia 45 tahun tetap bertanding, dia mengakui jika ingin all out menjadi atlet layar, harus memiliki rumah selancar tersendiri. Dua atlet Bali yang juga meraih medali emas di PON XIX 2016, Nyoman Subagiasa dan Nyoman Suartana, juga hasil binaan Oka Sulaksana.

Menurut Oka Sulaksana, Subagiasa dan Suartana merupakan teman nongkrong dan dijadikan pembantu dalam urusan selancar, hingga akhirnya bisa berprestasi. Ini karena Oka Sulaksana sendiri memang memiliki rumah selancar. "Bonus PON XIX 2016 dari pemerintah juga akan saya gunakan untuk melengkapi peralatan. Saya juga ingin memperbesar usaha di Jalan Duyung Sanur," tegas penyandang ‘Atlet Terbaik Bali 1997 versi NusaBali’ ini.

Oka Sulaksana mengakui, dirinya ingin terus mensupport generasi muda Bali di cabang olahraga layar. Untuk mewujudkan harapannya itu, atlet legenda hidup ini telah mendatangkan peralatan olahraga layar sejak beberapa tahun silam. Sasaran pe-mbinaannya, para siswa di sekolah-sekolah international.

Selain itu, Oka Sulaksana juga menempa dua dari tiga anaknya sebagai atlet layar, yakni I Gusti Candra Pertiwi Sulaksana, 19 (yang kini kuliah di Fakultas Pertanian Unud) dan I Gusti Bagus Gopala Sulaksana, 16 (kini siswa SMAN 1 Denpasar). Keduyanya bahkan sudah ikut membela kontingan Bali dalam PON XIX di Jawa Barat, 17-29 September 2016.

Dalam aksi perdananya di PON XIX 2016 tersebut, si sulung Candra Pertiwi Sulaksana (dara kelahiran 29 April 1997) berhasil mempersembahkan medali perunggu bagi Bali. Sedangkan Bagus Gopala Sulaksana (kelahiran 29 Desember 2000) belum berhasil meraih medali.

Sementara putra bungsu Oka Sulaksana, yakni Putra Vadantya Sulaksana, 6, saat ini baru duduk di Kelas I SD. Menurut Oka Sulaksana, putra bungsunya yang kelahiran 1 Agustus 2010 ini juga akan dipersiapkan sebagai atlet layar andalan Bali masa depan. “Saya berharap anak-anak saya nanti menjadi atloet andalan Bali di masa datang,” ujar Oka Sulaksana.

Oka Sulaksana sendiri merupakan atlet legenda hidup di cabang layar. Oka Sulaksana sudah tampil membela kontingen Bali dalam 8 kali PON, sejak PON XII 1989. Dari jumlah itu, Oka Sulaksana sukses mempersembahkan medali emas secara beruntun dalam 7 gelaran PON terakhir sejak Pesta jakarta 1993.

Secara keseluruhan, Oka Sulaksana sabet 13 medali emas di arena PON. Rinciannya, masing-masing 1 medali emas di PON XIII 1993, PON XIV 1996, PON XV 2000, serta masing-masing borong 2 medali emas dalam PON XVI 2004, PON XVII 2008, PON XVIII 2012, dan PON XIX 2016.

Sedangkan diu arena pesta olahraga multievent dua tahunan se-Asia Tenggara, Oka Sulaksana sabet medali perak di SEA Games 1989, medali emasa di SEA Games 1991, medali perat di SEA Games 2011, dan perunggu di SEA Games 2015. Bukan hanya itu, Oka Sulaksana juga mempersembahkan medali emas bagi kontingen Indonesia dalam Asian Games 1998 di Bangkok dan Asian Games 2002 di Busan, serta medali perak Asian Games 2006 di Qatar dan Asian games 2010. Hanya di arena Olimpiade, Oka Sulaksana belum pernah sabet medali.

Tak heran jika Oka Sulaksana bukan hanya menjadi legenda hidup cabang olahraga layar di Bali, namun juga di Indonesia. Berkat prestasinya di cabang olahraga layar, Pemprov Bali memberikan reward kepoada Oka Sulaksana dengan mengangkatnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Disdikpora Bali. * dek

Komentar