nusabali

Gianyar Tambah 7 Kasus Positif Covid-19

  • www.nusabali.com-gianyar-tambah-7-kasus-positif-covid-19

Tertular Covid-19 ini mulai tukang bangunan, tenaga kesehatan, pedagang daun pisang, karyawan, PNS dan pegawai bank.

GIANYAR, NusaBali
Kasus konfirmasi positif Covid-19 di bumi seni Gianyar bertambah 7 per Jumat (17/7). Namun ada empat pasien sembuh dari perawatan yakni NPPCD dan NNT dari Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, IMSP dari Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, dan NNM dari Desa Temesi, Kecamatan Gianyar.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan 9GTPP) Covid-19 Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya menjelaskan tujuh tambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 dialami beragam profesi. Tertular Covid-19 ini mulai tukang bangunan, tenaga kesehatan, pedagang daun pisang, karyawan, PNS dan pegawai bank.

Antara lain, NNJA,28, seorang tenaga kesehatan di RSUD Klungkung yang tinggal di Perumahan Tedung Sari Damai, Kelurahan Abianbase, Gianyar.

Sejak 14 Juli 2020, NNJA mengalami penurunan indra penciuman. Selanjutnya pihak RSUD Klungkung melakukan pemeriksaan swab. Keluarga telah disarankan untuk isolasi mandiri di rumah sambil menunggu hasil. Pada 16 Juli 2020, keluar hasil swab dan dinyatakan positif SARS-COV2. Pihak keluarga telah menginfokan ke Posko Covid-19 Gianyar bahwa pasien sudah dijemput oleh tim RSUD Klungkung untuk diisolasi di RSUD Klungkung.

Kasus kedua, IWL,46, seorang pedagang daun pisang asal Banjar Gambih, Desa Buahan, Kecamatan Payangan. IWL biasa menjual daun pisang di pasar Jalan Cokroaminoto Denpasar. IWL  awalnya berobat ke RS Payangan dan dirawat inap selama 4 hari dengan keluhan demam ,batuk dan lemas selama 3 hari. IWL didiagnosa pneumonia. Karena hasil swab positif pasien dirujuk ke RSPTN Unud. Kasus 3, inisial S seorang karyawan toko bangunan yang tinggal di Banjar Teges Kelod, Kelurahan Gianyar. Yang bersangkutan mau melakukan perjalanan keluar kota maka melakukan rapid test dan hasilnya reaktif. Begitu pula uji swab dinyatakan positif covid-19. Kasus 4, DGPHK, 42, seorang PNS asal Banjar Sampiang, Kelurahan Gianyar. Yang bersangkutan merupakan kontak erat dari orangtua yang terlebih dahulu terkonfirmasi positif. "Yang bersangkutan menjaga ibunya selama diisolasi di Poli Covid RSU Sanjiwani selama 12 hari, mulai 4 Juli 2020. Dua kali uji swab negatif, saat ketiga kali hasil keluar positif SARS-COV2 dan yang bersangkutan saat ini te
lah melakukan karantina rumah di Denpasar. Kami segera upayakan untuk swab kontak erat istri dan anak," jelasnya.

Kasus 5, IMASP, bocah usia 3 tahun asal Banjar Kedewatan, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud. Anak ini merupakan kontak erat dari kasus konfirmasi sebelumnya yaitu kakek dan ayahnya. Tidak ada gejala. Tapi hasil swabnya positif. ‘’Saat ini dikarantina di rumah karena tidak bergejala dan menurut ibu si anak bahwa anaknya tantrum," jelas Wisnu Wijaya.

Kasus 6, IMU,55, tukang bangunan asal Banjar Banda, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh. IMU awalnya berobat ke RSU Family Husada dengan keluhan batuk sejak lebih sejak dua minggu dan merasa agak lemas.

Di RSU Family Husada didiagnosa sebagai suspect Thypoid dan rapid test dengan hasil reaktif. Pasien dirujuk ke RSU Sanjiwani untuk swab test dengan hasil positif. "Saat ini pasien masih mengeluh batuk. Diupayakan agar bisa dirawat di RS perawatan/rujukan covid 19," ujar Wisnu Wijaya.

Terakhir, inisial AAIPY, perempuam usia 33 tahun. Pegawai administrasi kredit di salah satu bank ini mengalami gejala batuk dan kehilangan indra penciuman. Saat periksa di poli covid, rapid test non reaktif. Karena AAIPY mengeluh kehilangan indra penciuman maka disarankan swab test. "Hasil PCR terkonfirmasi Sar Cov 2 (Covid-19). Saat ini  masih mengeluh batuk dan indra penciuman masih terganggu. Masih diupayakan agar bisa dirawat di RS perawatan /RS Rujukan Covid," jelas Wisnu Wijaya.

Sebagai tindak lanjut, Tim Surveillance Kabupaten Gianyar berkoordinasi dengan Puskesmas terdekat untuk pelaksanaan test (rapid/swab), traching, treatmen dan isolasi bagi kontak erat. *nvi

Komentar