nusabali

Cek Protokol Kesehatan, Kapolres Sambangi Monkey Forest

  • www.nusabali.com-cek-protokol-kesehatan-kapolres-sambangi-monkey-forest

GIANYAR, NusaBali
Menyambut tatanan kehidupan era baru beberapa objek wisata di Gianyar persiapan memenuhi syarat sertifikasi.

Termasuk salah satunya, Objek Wisata Monkey Forest di Desa Adat Padangtegal, Kelurahan/Kecamatan Ubud. Monkey Forest termasuk pilot project objek wisata yang dibuka di era new normal. Untuk memastikan kesiapan protokol kesehatan yang ada, Kapolres Gianyar AKBP I Dewa Made Adnyana pun langsung turun ke lokasi.

Pada kesempatan tersebut dia memberi imbauan kepada warga masyarakat untuk siap memasuki adaptasi kebiasaan baru, yakni beradaptasi dengan pandemi Covid-19 dengan cara mematuhi protokol kesehatan. Seperti selalu memakai masker dan sering mencuci tangan dengan cara tersebut penyebaran Covid-19 bisa dicegah.

“Kegiatan tersebut dilakukan guna memastikan kesiapan objek wisata Monkey Forest menyediakan berbagai fasilitas sesuai protokol kesehatan dan protokol pengamanan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Serta mencegah keresahan dan kepanikan masyarakat yang berpotensi dapat menimbulkan gangguan kamtibmas,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu Kapolres AKBP Dewa Adnyana menambahkan kepada seluruh masyarakat yang ada di wilayah destinasi wisata untuk menginformasikan kepada satgas Covid-19 dan petugas kepolisian. Terutama apabila mengetahui warga yang datang dari luar daerah untuk dilakukan pemeriksaan sesuai protokol kesehatan, sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran virus corona di Kabupaten Gianyar.

Sementara Bendesa Adat Padang Tegal, Made Gandra, menyebut persiapan sudah dilakukan beberapa pekan lalu. “Sebelumnya dari Kementerian Pariwisata mengecek ke sini (Monkey Forest, Red), lalu kami melakukan langkah persiapan,” jelasnya.

Hal yang utama disiapkan adalah penyediaan tempat cuci tangan yang ada di beberapa titik, penyediaan hand sanitizer, kebersihan lingkungan, alat cek suhu tubuh, fasilitas keamanan dan pekerja pariwisata yang siap melakukan kontrol di objek wisata. “Keselamatan yang terpenting, baik kepada wisatawan yang datang dan keamanan keselamatan pekerja,” terangnya.

Meski  objek wisata tersebut terbilang luas sekitar 26 hektare, wisatawan yang bisa masuk dibatasi sampai 2.000 wisatawan. Sedangkan pada hari biasa seperti sebelumnya, wisatawan yang masuk ke objek wisata sampai 6.000 wisatawan. “Sebelumnya, wisatawan yang masuk sampai seitar 6.000 orang per hari, untuk new normal ini wisatawan yang masuk dibatasi sekitar 2.000 wisatawan. Ini agar terjaminnya social distancing bagi wisatawan,”  imbuhnya. *nvi

Komentar