Kapolres Bangli Ingatkan Masyarakat Jangan Kebablasan

Kapolres Bangli melihat adanya euforia jelang new normal. Sebagai antisipasi, jajaran Polres Bangli menerjunkan personel untuk melakukan pemantauan dan pengawasan dalam penerapan protokol kesehatan.

AKBP Gusti Dhana mengungkapkan, new normal dipandang sebagai kondisi sudah normal. Justru kondisi ini akan berbahaya jika new normal disalahartikan. “Pemahanan new normal antara pemerintah dan masyarakat memiliki arti yang sama. New normal yakni memberlakukan norma baru dengan menjalan protokol kesehatan,” ungkap AKBP Gusti Dhana, Senin (29/6). Pemahaman protokol kesehatan bukan karena ketakutan terhadap petugas, melainkan atas kesadaran sendiri.

Jika dijalankan karena faktor takut petugas, justru akan kucing-kucingan antara masyarakat dengan petugas. “Kunci dasar new normal menggunakan masker, sering cuci tangan, dan jaga jarak. Di lapangan kami temukan masih ada yang enggan menggunakan masker dengan alasan jarak dekat,” ungkapnya. Terhadap kondisi itu, AKBP Gusti Dhana mengatakan pihaknya melakukan tindakan preentif meliputi kegiatan edukasi. Ada pula langkah preventif seperti kegiatan patroli.

AKBP Gusti Dhana mencontohkan untuk di kawasan Kintamani, anggota kepolisian melakukan patroli hingga pengamanan di rumah makan. “Sabtu-Minggu ratusan personel melakukan pengamanan di Kintamani. Petugas membantu mengatur masyarakat yang datang ke rumah makan. Kapasitas 50 persen dan protokol kesehatan betul-betul dijalankan,” tegasnya. Ditambahkan, new normal dimulai, maka protokol kesehatan harus diperketat dan dipertegas. Jika ada pelanggaran tentu penanganan dilakukan berjenjang hingga putusan tegas bupati. “Kami ingatkan jika new normal diberlakukan, jangan sampai meninggalkan normal yang sudah baik sebelumnya,” imbuh AKBP Gusti Dhana. *esa