nusabali

NgoBras Santai Joni Agung Bersama Ida Bagus Alita, Kupas Arsitektur Bali

  • www.nusabali.com-ngobras-santai-joni-agung-bersama-ida-bagus-alita-kupas-arsitektur-bali

DENPASAR, NusaBali
Mengisi hari Rabu, Joni Agung dalam program NgoBras yang disiarkan secara langsung melalui akun Facebooknya kembali hadir bersama dengan narasumber Ida Bagus Alita, yang merupakan seorang pakar dalam dunia arsitektur Bali.

Memang, episode Ngobras yang tayang pada Rabu (24/6) ini membahas tentang arsitektur Bali. 

Acara yang berdurasi lebih dari satu jam ini membahas tentang beberapa arsitektur di Bali yang unik, dan pengalaman-pengalaman Ida Bagus Alita sebagai arsitek. Salah satu yang menjadi bahasan Ida Bagus Alita dalam siaran NgoBras ini yaitu perkembangan arsitektur saat ini yang berakar dari arsitektur tradisional. 

“Berbicara arsitektur pada umumnya, di manapun di dunia ini, sumbernya adalah arsitektur tradisional. Tiang dapat baca dalam buku karya Leonardo Da Vinci, dia kan seorang arsitek juga, bahwasanya arsitektur-arsitektur yang berkembang sekarang dulunya adalah arsitektur tradisional,” ungkapnya dalam siaran langsung tersebut. 

Ida Bagus Alita juga mengungkapkan, bahwa masyarakat dalam mempelajari arsitektur, ternyata banyak yang agak takut mempelajari arsitektur tradisional. Namun, Ida Bagus Alita meluruskan persepsi ini. “Sebenarnya itu tidak perlu ditakuti karena masing-masing segmen itu sudah dirancang, dibentuk sedemikian rupa sehingga tidak perlu ditakuti. Mereka kan takutnya, bangunan ini memakai sukat semuanya. Meskipun nganggen sukat ini ada zonasi-zonasinya,” papar Ida Bagus Alita.

Beberapa zonasi yang dimaksud, yaitu tempat suci atau tempat spiritual (prahyangan) yang akan dibangun, memang harus memenuhi pakem-pakem yang ada. Kemudian, letak pawongan, yang dalam pembangunannya terdapat sedikit perubahan sehingga tak seideal prahyangan, namun tetap menunjukkan identitas penghuni dan fungsinya sebagai ruang sosial dalam bangunan tradisional Bali.

Dan yang terakhir, ruang sesa yang bisa dibuat secara minimalis. Melalui pembagian ini, Ida Bagus Alita berpesan untuk tidak takut mempelajari arsitektur, karena tidak semua bagian dari arsitektur tradisional Bali harus spiritualis. Begitupun penggunaan ornament dalam bagian-bagian sebuah bangunan Bali, ternyata memiliki makna tersendiri untuk menunjukkan fungsi tempat tersebut.*cr74

Komentar