nusabali

Golkar Siapkan Dokumen Politik Pemulihan Ekonomi Bali

Gelar Webinar, Hasilnya akan Disodorkan ke Gubernur Koster

  • www.nusabali.com-golkar-siapkan-dokumen-politik-pemulihan-ekonomi-bali

DENPASAR, NusaBali
Golkar Bali siapkan dokumen politik ‘Strategi Pembangunan Ekonomi Bali Pasca Pandemi Covid-19’ melibatkan akademisi dan praktisi melalui Webinar (Web Seminar) di Kantor DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati, Nomor 9 Denpasar, Selasa (9/6).

Dalam Webinar yang diintisarikan dari pemikiran para pakar, akademisi berbagai bidang itu akan menjadi dokumen politik untuk diserahkan kepada Gubernur Bali, Wayan Koster, DPRD Bali dan DPR RI dalam rangka strategi Pemulihan Ekonomi Bali Pasca Pandemi Covid-19.

Webinar diikuti Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Bali, Tri Nugroho, Prof Dr Ir IGB Wijaya Kusuma (Guru Besar Fakultas Teknik Unud), Prof Dr Ir Wayan Windia SU (akademisi Fakultas Pertanian dan Ketua Puslit Subak Universitas Udayana), Prof Dr I Wayan Ramantha SE MM (guru besar Fakultas Ekonomi Unud), Prof Dr I Putu Gelgel dari Universitas Hindu Denpasar, Dr Ni Wayan Widhiastini akademisi dari Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar yang mantan komisioner KPU Bali, Ketua KADIN Bali, I Made Ariandi, Ketua APINDO Bali, I Nengah Nurlaba, Ketua BTB Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Gede Sumarjaya Linggih, Ketua DPD I Golkar Bali Dr Nyoman Sugawa Korry SE MM Ak, dan Sekretaris DPD I Golkar Bali, I Made Dauh Wijana. Dalam Webinar yang dimoderatori Ketua Bappilu DPD I Golkar Bali, Komang Suarsana, ini berlangsung sejak pukul 09.30 Wita sampai pukul 13.00 Wita.

Terungkap dalam webinar bahwa sektor pertanian menjadi obat mujarab menjaga ekonomi Bali di tengah pandemi. Namun selama ini pertanian tidak digarap serius. Seperti seorang suami punya dua istri, sektor pertanian ibarat istri tua. Ketika dengan istri muda bosan, maka istri tua menjadi obatnya. Ketua Puslit Subak Unud, Prof Windia menyebutkan pertanian tidak dilirik karena pekerjaan petani itu tidak menjanjikan.

"Sudah hitam, miskin lagi. Sekarang terbukti pertanian menjadi solusi ketika pariwisata terdampak Covid-19. Saya harap Golkar buat dokumen politik menekankan bidang pertanian harus mendapatkan perhatian. Strateginya pertanian diangkat, buat regulasi yang berpihak kepada petani. Kita harus siap beli produk petani dengan mahal. Jangan takut inflasi, sesekali petani diberikan hidup nyaman dan layak. Negara jangan memihak kepada konsumen saja terus-menerus. Sekali-sekali beli produk petani dengan harga mahal," ujar tokoh yang konsisten menjaga eksistensi Subak di Bali ini. Pertanian lagi-lagi jadi perbincangan hangat. Dr Ir I Gede Sedana MSc MMA, mengatakan pertanian selama ini hanya dipuji. Tapi petani sengsara dibiarkan.

Harusnya ada regulasi yang berpihak kepada petani. "Pekerjaan petani itu harus mampu memperbaiki kualitas hidup. Petani jangan dipuji-puji. Peluang pasar tersedia, tetapi kenapa petani masih miskin saja. Maka harus ada yang menyambungkan potensi dengan peluang pasar ini," tegas Sedana.

Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, usai webinar kemarin mengatakan keterlibatan pakar dan akademisi dari berbagai perguruan tinggi membuktikan komitmen membangun Bali sangat tinggi pasca Covid-19 atau new normal nanti.

"Ini pemikiran para pakar yang saya catat luar biasa. Karena semuanya dari berbagai perguruan tinggi dan praktisi. Seminar nasional saja nggak seperti ini. Bappeda Provinsi Bali bahkan memonitor webinar ini," ujar Wakil Ketua DPRD Bali ini.

Pertanyaannya menurut Sugawa Korry, adalah usai webinar apakah hanya selesai begitu saja?"Tidak, webinar ini akan kami jadikan dokumen politik, nanti kita akan serahkan hasil webinar ini kepada Gubernur Bali, Ketua DPRD Bali, DPR RI, bupati dan walikota," ujar politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini.

Ditegaskan Sugawa Korry, Golkar melalui induk partai di pusat sampai ke daerah diajarkan doktrin karya kekaryaan. "Untuk doktrin karya kekaryaan ini harus kami laksanakan sungguh-sungguh. Kami secara berkala akan bergerak untuk sektor pertanian dan UMKM," tegas tokoh Koperasi Bali ini. *nat

Komentar