nusabali

Usai Lahiran, IRT di Buleleng Dinyatakan Positif Covid-19

  • www.nusabali.com-usai-lahiran-irt-di-buleleng-dinyatakan-positif-covid-19

Seorang ibu rumah tangga (IRT) berkode  PDP 84 ini adalah istri seorang PMI yang pada bulan Maret lalu datang dari Brasil, namun rapd tes-nya non reaktif.

SINGARAJA, NusaBali

Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 kembali mendapatkan tambahan pasien (Covid-19) terkonfirmasi positif. Ibu Rumah Tangga (IRT) yang sebelumnya dinyatakan Orang Tanpa Gejala (OTG) dinyatakan positif Covid-19 setelah hasil swabnya keluar pada Rabu (3/6). IRT yang usai  melahirkan secara caesar pada Senin (1/6) lalu diputuskan tim medis RSUD Buleleng dirujuk ke RSUP Sanglah karena mengalami hipertensi pada Rabu (3/6).

Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa dalam keterangan video conference Kamis (4/6),  mengatakan tim surveylance Dinas Kesehatan sudah menelusuri riwayat IRT yang dikode Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 84 itu. Sejauh ini belum dapat dipastikan IRT asal Desa Penyabangan Kecamatan Gerokgak itu terpapar virus Covid-19 darimana dan kapan. “Yang bersangkutan adalah istri Pekerja Migran Indonesia (PMI) tetapi sudah pulang dari Brasil pada 23 Maret lalu, wkatunya sudah 3 bulan tentu sudah berakhir masa pantau dan hasil rapid suaminya non reaktif, ini sedang kami telusuri dengan siapa berkontak, kenapa kok bisa positif,” jelas mantan Asisten III Setda Buleleng ini.

Birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula ini juga menegaskan akan melakukan tracing lebih banyak dan akan menjalankan tahapan penanganan Covid-19, termasuk pada bayi yang baru dilahirkan yang saat ini dirawat terpisah dengan ibunya. Selain mendapat penambahan kasus, seorang yang dirawat di rumah sakit Pratama Giri Emas yang sebelumnya dinyatakan sebagai PDP 83, seorang pensiunan PNS dengan hasil rapid tes reaktif, namun swab negatif Covid-19 meninggal dunia pada Kamis (4/6). PDP 83 asal Kecamatan Banjar yang dirawat dengan keluhan nyeri dada dan susah berkomunikasi dipastikan Sekda Suyasa bukan pasien Covid-19.

Dari laporan tim medis kami menyatakan PDP 83 yang dirawat sejak 1 Juni lalu dinyatakan memiliki riwayat kanker yang sudah kronis. “Masuk dengan keluhan nyeri dada dan susah berkomunikasi, ketika dilakukan rapid test hasilnya  reaktif, namun hasil swab negatif. Sehingga tidak masuk dalam catatan pasien Covid-19. Tadi kami mendapat info yang bersangkutan meninggal dunia, dan keterangan Dinkes karena memiliki riwayat kanker,” jelas Suyasa. Meski demikian, proses pemakaman jenazah PDP 83, dipastikan tetap menggunakan protokol pemakaman Covid-19.

Sementara itu penambahan kasus positif baru di Buleleng masih dapat diimbangi dengan pasien yang sembuh. Kamis (4/6), GTPP Covid-19 memulangkan PDP 71 warga asal Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula yang sempat berkontak langsung dengan PDP 61. Pasien yang dirawat sejak tanggal 25 Mei lalu dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan selama 9 hari dnegan 6 kali swab, swab kelima dan keenam hasilnya negatif.

Penambahan kasus pasien positif baru dan pasien sembuh mempengaruhi jumlah PDP komulatif di Buleleng yakni sebanyak 84 orang, yang 72 di antaranya terkonfirmasi positif dan 12 orang lainnya dinyatakan negatif Covid-19. Dari jumlah pasien positif Coivd-19, 59 orang di antaranya dinyatakan sembuh dan yang masih menjalani perawatan tersisa  13 orang yang terinci 9 orang dirawat di Buleleng dan 4 orang di rumah sakit wilayah Denpasar. Selain itu GTPP Covid-19 Buleleng, juga masih melakukan pemantauan 2 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 156 Orang Tanpa Gejala (OTG) dan pelaku perjalanan negara terjangkit dan daerah transmisi lokal di Buleleng sebanyak 127 orang.*k23

Komentar