nusabali

PDIP Tancap Gas Menangkan PAS-Sutji

  • www.nusabali.com-pdip-tancap-gas-menangkan-pas-sutji

DPC PDIP Buleleng langsung tancap gas pasca turunnya rekomendasi pasangan calon incumbent Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra (Paket PAS-Sutji) dari DPP PDIP untuk maju tarung ke Pilkada Buleleng 2017.

Besok, Rekomendasi Paket PAS-Sutji Dibawa ke Rakercabsus PDIP Buleleng


SINGARAJA, NusaBali
DPC PDIP Buleleng akan gelar Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus), Minggu (11/9), sebagai ajang menyatukan langkah untuk pemenangan Paket PAS-Sutji.

Rakercabsus PDIP Buleleng diagendakan akan digelar di Hotel Melka, kawasan wisata Lovina, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng, Minggu besok. Dalam Rakercabsus tersebut, seluruh kader strukturan diwajibkan hadir, mulai jajaran DPC PDIP Buleleng, PAC PDIP se-Buleleng, hingga Ranting PDIP (se-Buleleng). DPC PDIP Buleleng juga mengundang pengurus DPD PDIP Bali dan seluruh jajaran DPC PDIP Kabupaten/Kota se-Bali. Sedangkan dari DPP PDIP, belum dipastikan apakah ada yang hadir dalam Rakercabsus PDIP Buleleng besok.

“Dari DPP PDIP belum, tapi dari DPD PDIP Bali sudah pasti Pak Wayan Koster (Ketua DPD PDIP Bali, Red) yang hadir. Intinya, kegiatan ini untuk internal buat memastikan dan mensosialisasikan PAS-Sutji ke Ranting-ranting juga,” ujar Ketua DPC PDIP Buleleng, Putu Agus Suradnyana, yang juga Calon Bupati (Cabup) Buleleng incumbent dalam Paket PAS-Sutji, di Singaraja, Jumat (9/9).

Paparan senada juga disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD PDIP Bali, IGN Alit Kesuma Kelakan. Menurut Alit Kelakan, setelah resmi dapat rekomendasi DPP PDIP, Paket PAS-Sutji selanjutnya akan dibawa ke Rakercabsus PDIP Buleleng, Minggu besok. “Rakercabsus adalah mekanisme formal partai untuk mensosialisasikan paket calon yang akan diusung di Pilkada Buleleng 2017. Saat ini, SK DPP PDIP untuk PAS-Sutji sudah ada di DPD PDIP Bali,” ujar Alit Kelakan saat dikonfirmasi NusaBali terpisah di Denpasar, Jumat kemarin.

Alit Kelakan menegaskan, pihaknya yakin PAS-Sutji akan mampu memenangkan pertarungan Pilkada Buleleng, 15 Februari 2017 mendatang, atas dasar berbagai aspek internal maupun eksternal. Menurut dia, keyakinan adalah modal awal untuk memotivasi sebuah perjuangan. “Harus yakin dulu. Kalau tidak yakin, ngapaain bertarung? tandas mantan Wakil Gubernur Bali 2003-2008 (era Gubernur Dewa Made Beratha) ini.

Versi Alit Kelakan, proses terbitnya rekomendasi PAS-Sutji oleh DPP PDIP sudah dimulai dari tingkat bawah. Seluruh PAC PDIP dari 9 kecamatan se-Buleleng bulat mendukung PAS-Sutji. Ini menandakan PDIP Buleleng solid. “Proses lahirnya PAS-Sutji dimulai dari bawah. Ini faktor internal yang membawa nilai positif untuk memenangkan Pilkada Buleleng 2017,” katanya.

Sedangkan faktor eskternal, lanjut Alit Kelakan, PDIP yakin mampu memenangkan tarung Pilkada Buleleng 2017, melihat hasil Pileg 2014 lalu. Dalam Pileg 2014, PDIP berhasil mendominasi 15 kursi dari total 45 kursi DPRD Buleleng yang diperebutkan.

Selain itu, dalam Pilkada Buleleng 2012 lalu, PAS-Sutji juga sapu bersih kemenangan di semua kecamatan se-Buleleng. ”Ini trend yang membuat kita yakin bisa menangkan Pilkada Buleleng 2017,” jelas mantan anggota DPD RI Dapil Bali 2009-2014 ini.   

Hanya saja, menurut Alit Kelakan, ada perbedaan soal dukungan masyarakat dengan koalisi partai. Kalau koalisi partai, akumulasi suara tidak berbanding lurus dengan pilihan masyarakat bawah saat Pilkada. Ini tidak seperti matematika. Alit Kelakan kemudian mencontohkan ketika Jokowi dikroyok banyak partai di Pilgub DKI Jakarta 2012 lalu. Toh, Jokowi yang berpasangan dengan Ahok tetap saja keluar sebagai pemenang.

Alit Kelakan menyatakan, gabungan suara partai dalam koalisi pengusung calon tidak representatif ketika coblosan Pilkada. “Artinya, di atas kertas akumulasi suara koalisi partai tidak sama dengan hasil pilihan masyarakat saat coblosan Pilkada. Nggak kayak matematika hasilnya. Itu artinya koalisi partai tidak diterjemahkan di bawah,” katanya.

Alit Kelakan mengingatkan, masyarakat memilih figur atas pendekatan-pendekatan. Misalnya, pendekatan ideologi, pendekatan sosial-kultur, dan kinerja pasangan incumbent juga. “Semua pendekatan itu berpeluang menentukan arah dukungan.” Meski demikian, kata dia, koalisi partai tetap diperlukan untuk membangun Buleleng bersama-sama.

Khusus untuk Pilkada Buleleng 2017, sejauh ini belum diketahui, siapa calon lawan PAS-Sutji (Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra). Pasangan incumbent yang masih menjabat sebagai Bupati-Wakil Bupati Buleleng 2012-2017 ini masih menunggu calon lawan.

Semula, Koalisi Bali Mandara (Golkar-Demokrat-PPP-PAN-PKS-PKB) berencana mengusung kandidat non kader Ketut Rochineng sebagai Cabup Bulelengh 2017. Tapi, hingga kini Rochineng belum memastikan siap maju ke Pilkada Buleleng 2017 atau tidak.

Sedangkan Hanura dan NasDem sudah memastikan ikut barisan PDIP usung PAS-Sutji sebagai Cabup-Cawabup Buleleng ke Pilkada 2017. Hanya Gerindra yang sampai saat ini belum tentukan arah gabung ke mana.

Di sisi lain, pasangan Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Wijaya (Paket Surya) yang bakal maju melalui jalur Independen, masih berkutat penuhi kekurangan dukungan KTP untuk bisa tarung ke Pilkada Buileleng 2017. Bahkan, Paket Surya harus menyetor tambahan dukungan lebih dari 43.000 KTP ke KPU Buleleng. Dewa Sukrawan merupakan politisi senior mantanm Ketua DPC PDIP Buleleng 2010-2015 yang kini menjadi Bendahara DPD PDIP Bali. Sedangkan Dharma Wijaya adalah mantan ketua DPC Demokrat Buleleng 2006-2011. * k19,nat

Komentar