nusabali

Bupati Agus Suradnyana Akui Permasalahannya Sangat Pelik

Kasus Transmisi Lokal Terbanyak di Buleleng

  • www.nusabali.com-bupati-agus-suradnyana-akui-permasalahannya-sangat-pelik

SINGARAJA, NusaBali
Kabupaten Buleleng menjadi daerah dengan kasus transmisi lokal Covid-19 tertinggi di Bali, yakni 39 kasus.

Buleleng setingkat di atas Bangli, yang berada di posisi kedua dengan 38 kasus transmisi lokal. Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, mengakui kondisi tingginya kasus transkmisi lokal ini karena masalah yang dihadapi cukup pelik.

Berdasarkan data terbaru per Senin (18/5), secara keselutuhan di Bali terjadi 138 kasus transmisi lokal atau 38,44 persen dari total 359 kasus positif Covid-19. Selain di Buleleng dan Bangli, transmisi lokal (penularan lokal) juga banyak terjadi di Kota Denpasar yakni 22 kasus. Disusul kemudian di Karangasem (15 kasus transmisi lokal), di Badung (12 kasus), di Gianyar (5 kasus), di Klungkung (4 kasus), di Tabanan (2 kasus), dan di Jembrana (1 kasus).

Bupati Agus Suradnyana mengaku sudah mengerahkan seluruh kemampuannya dalam menangani dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Buleleng. “Ini kan kasus (penyakit,Red) yang sulit diurai. Sulit mengindentifikasi, siapa terpapar, siapa yang menularkan, dan di mana terpapar. Padahal, kami sejak kasus pertama muncul, sudah langsung bergerak maksimal. Sehingga begitu ditemukan ada kasus, langsung mencari siapa yang pernah diajak kontak untuk memutus penyebarannya,” kata Agus Suradnyana menjawab NusaBali di Singaraja, Senin sore.

Menurut Agus Suradnyana, kasus yang muncul di Buleleng tidak bisa dibandingkan dengan daerah lainnya. Karena dari sisi luas wilayah dan jumlah penduduk di Buleleng, upaya-upaya yang dilakukan selama ini dinilai sudah berhasil memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Contoh kasus trasmisi lokal di Desa Bondalem, dengan upaya-upaya penanganan yang cepat, tidak ditemukan lagi kasus positif di sana. Sehingga, status karantina Desa Bondalem sudah dibuka. Bayangkan mengurus jumlah penduduk Desa Bondalem yang cukup padat itu tidak gampang. Tetapi, kami berhasil menangani kasus Covid-19 di Bondalem,” tandas Bupati asal Desa Banyuastis, Kecamatan Banjar yang juga Ketua DPC PDIP Buleleng ini.

Agus Suradnyana mengakui salah satu kendala dalam memutus mata ratai penyebaran Covid-19 adalah kesadaran masyarakat untuk mentaati protocol kesehatan cegah virus Corona. Namun, Agus Suradnyana tidak bisa menyalahkan masyarakat sepenuhnya, karena kendala utama justru ada di tingkat pengujian sampel. Semakin cepat uji sampel diketahui, akan menentukan tindakan yang diambil selanjutnya. “Awalnya uji swab bisa diketahui dua hari, tetapi belakangan kenyataan lama juga,” katanya.

Mantan Ketua Komisi III DPRD Bali tiga kali periode ini memaparkan, langkah-langkah yang diambil dalam penanganan dan memutus mata rantai Covid-19, dengan terus memantau sekaligus memberi imbauan kepada masyarakat agar selalu mengikuti protokol kesehatan, mulai memakai masker keluar rumah, mencuci tangan, hingga tetap menjaga jarak.

Selain itu, penanganan PMI/ABK juga diakukan dengan baik. Dalam hal ini, PMI/ABK walaupun sudah di-tes swab oleh provinsi, akan diswab lagi untuk yang kedua guna memastikan kesehatan mereka sebelum diizinkan pulang ke rumah masing-masing. Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi kasus imported case dari PMI/ABK ditemukan di Buleleng.

Sementara itu, kasus transmisi lokal di Bangli terbesar kedua se-Bali, yakni 38 kasus. Secara keseluruhan, di Bangli terdapat 81 kasus positif Covid-19, sehingga Gumi Sejuk menjadi daerah di Bali yang terparah terpapar Corona. Dari 81 positif Corona itu, 40 orang merupakan PMI/ABK (imported case), 3 orang punya riwayat perjalanan ke luar daerah di Indonesia (imported case), dan 38 orang lagi kasus trasmisi lokal.

Mnurut Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangli, Wayan Dirgayusa, 81 kasus positif Corona ini tersebar di 21 desa/kelurahan. Terbanyak berada di wilayah Kecamatan Susut. Sedangkan kasus transmisi lokal terbanyak terjadi di Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut. “Kasus transmisi lokal tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Susut, Kecamatan Bangli, dan Kecamatan Kintamani,” jelas Dirgayusa dalam keterangan persnya di Bangli, Senin kemarin. *k19,esa

Komentar