Pedagang di Terminal Seraya Langgar Aturan Berjualan
AMLAPURA, NusaBali
Para pedagang di Terminal Desa Seraya, Jalan Gajah Mada, Amlapura, melanggar instruksi Bupati Karangasem tentang jam buka pasar.
Pedagang di Terminal Desa Seraya yang berjumlah sekitar 50 orang semestinya mulai berjualan mulai pukul 07.00 Wita. Namun mereka tetap jualan dari pukul 04.00 Wita.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karangasem, I Wayan Sutrisna, mengakui puluhan pedagang bengkung dan melanggar instruksi bupati. “Kami sudah melakukan pembinaan. Sudah saya ingatkan jualan mulai pukul 04.00 Wita. Mereka tetap saja membandel,” keluh Wayan Sutrisna, Selasa (5/5). Wayan Sutrisna mengaku segera berkoordinasi dengan Satgas Penanggulangan Covid-19 Karangasem, Satgas Penanggulangan Covid-19 Kecamatan Karangasem, Satgas Gotong Royong Desa Adat Karangasem, pecalang, dan Satpol PP.
Rencananya petugas gabungan nyanggong di Terminal Desa Seraya pada pukul 04.00 Wita agar pedagang tidak berjualan. “Jangan hanya mau enak saja, jualan sesuai kehendaknya, pemerintah punya aturan, mengatur agar jualan tertib,” tegasnya. Ketegasan buka pasar dan mengurangi kerumunan merupakan salah satu upaya pencegahan virus corona. Agar tidak ada kerumunan warga terlalu banyak maka jam aktivitas pasar juga dibatasi. Pengunjung pasar wajib menggunakan masker, baik pedagang maupun pembeli.
Terpisah, Kasat Pol PP Karangasem, I Wayan Sutapa, seakan kurang merespons penertiban pedagang yang mulai berjualan pukul 04.00 Wita di Terminal Desa Seraya. “Itu (penertiban pedagang, Red) telah ditangani petugas Disperindag Karangasem,” ucap Wayan Sutapa. Selama ini Satpol PP patroli di malam hari, memantau jam aktivitas toko yang buka dari pukul 08.00 Wita-19.00 Wita dan pasar senggol pukul 15.00 Wita-19.00 Wita. Salah seorang pedagang, Atun, dari Lingkungan Telaga Mas, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem mengakui aktivitas pedagang di Terminal Desa Seraya mulai pukul 04.00 Wita. *k16
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karangasem, I Wayan Sutrisna, mengakui puluhan pedagang bengkung dan melanggar instruksi bupati. “Kami sudah melakukan pembinaan. Sudah saya ingatkan jualan mulai pukul 04.00 Wita. Mereka tetap saja membandel,” keluh Wayan Sutrisna, Selasa (5/5). Wayan Sutrisna mengaku segera berkoordinasi dengan Satgas Penanggulangan Covid-19 Karangasem, Satgas Penanggulangan Covid-19 Kecamatan Karangasem, Satgas Gotong Royong Desa Adat Karangasem, pecalang, dan Satpol PP.
Rencananya petugas gabungan nyanggong di Terminal Desa Seraya pada pukul 04.00 Wita agar pedagang tidak berjualan. “Jangan hanya mau enak saja, jualan sesuai kehendaknya, pemerintah punya aturan, mengatur agar jualan tertib,” tegasnya. Ketegasan buka pasar dan mengurangi kerumunan merupakan salah satu upaya pencegahan virus corona. Agar tidak ada kerumunan warga terlalu banyak maka jam aktivitas pasar juga dibatasi. Pengunjung pasar wajib menggunakan masker, baik pedagang maupun pembeli.
Terpisah, Kasat Pol PP Karangasem, I Wayan Sutapa, seakan kurang merespons penertiban pedagang yang mulai berjualan pukul 04.00 Wita di Terminal Desa Seraya. “Itu (penertiban pedagang, Red) telah ditangani petugas Disperindag Karangasem,” ucap Wayan Sutapa. Selama ini Satpol PP patroli di malam hari, memantau jam aktivitas toko yang buka dari pukul 08.00 Wita-19.00 Wita dan pasar senggol pukul 15.00 Wita-19.00 Wita. Salah seorang pedagang, Atun, dari Lingkungan Telaga Mas, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem mengakui aktivitas pedagang di Terminal Desa Seraya mulai pukul 04.00 Wita. *k16
Komentar