Permintaan Vitamin Tinggi Saat Corona
JAKARTA, NusaBali
Permintaan pada produk multivitamin melonjak tinggi, sejak ada kasus positif virus Corona di Indonesia.
PT Phapros Tbk (PEHA) akan memproduksi 1 juta boks multivitamin merek Becefort. Hingga April 2020 ini, mereka memproduksi hingga 30.000 boks multivitamin. Dan, sampai Juni 2020 diperkirakan produksi multivitamin mencapai 446.000 boks.
Menurut Direktur Utama PT Phapros Tbk Barokah, Sri Utami, sebelumnya pihaknya tidak pernah memproduksi Becefort setinggi itu. Tahun lalu, total produksinya hanya mencapai puluhan ribu boks. Permintaan melonjak signifikan setelah pandemi virus Corona.
“Kami juga memproduksi sekitar 90.000 boks obat calcitriol atau vitamin D3 aktif hingga akhir tahun. Vitamin D3 ini bagi pasien yang terkena virus corona, tidak cukup didapatkan lewat berjemur. Jadi akan memerlukan obat ini. Kami akan siapkan 90.000 boks," kata Sri Utami, yang kerap disapa Emmy, dalam siaran pers kepada detikcom, Selasa (28/4).
Di sisi lain, Emmy menyampaikan tantangan dalam memproduksi obat-obatan tersebut saat ini cukup besar. Pasalnya, kenaikan harga bahan baku impor yang dalam mata uang dolar AS semakin membebani perusahaan, mengingat nilai tukarnya yang makin menguat atas rupiah. *
Menurut Direktur Utama PT Phapros Tbk Barokah, Sri Utami, sebelumnya pihaknya tidak pernah memproduksi Becefort setinggi itu. Tahun lalu, total produksinya hanya mencapai puluhan ribu boks. Permintaan melonjak signifikan setelah pandemi virus Corona.
“Kami juga memproduksi sekitar 90.000 boks obat calcitriol atau vitamin D3 aktif hingga akhir tahun. Vitamin D3 ini bagi pasien yang terkena virus corona, tidak cukup didapatkan lewat berjemur. Jadi akan memerlukan obat ini. Kami akan siapkan 90.000 boks," kata Sri Utami, yang kerap disapa Emmy, dalam siaran pers kepada detikcom, Selasa (28/4).
Di sisi lain, Emmy menyampaikan tantangan dalam memproduksi obat-obatan tersebut saat ini cukup besar. Pasalnya, kenaikan harga bahan baku impor yang dalam mata uang dolar AS semakin membebani perusahaan, mengingat nilai tukarnya yang makin menguat atas rupiah. *
Komentar