nusabali

Pelaku Wisata di Tanah Lot Digelontor Sembako 1.100 Paket

  • www.nusabali.com-pelaku-wisata-di-tanah-lot-digelontor-sembako-1100-paket

TABANAN, NusaBali
Imbas dari ditutupnya Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot karena virus Covid-19, sejumlah masyarakat terdampak digelontor paket sembako oleh Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Jumat (24/4).

Paket sembako yang diberikan 1.100 paket itu langsung diserahkan di wantilan Pura Pekendungan Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan. Masyarakat yang diberikan sembako itu adalah para pedagang acung, dagang rujak, tukang jasa foto yang sebagain besar tidak bekerja pasca Tanah Lot, ditutup. Bahkan ada juga yang menekuni usaha menggiling kopi untuk dijual ke masyarakat.

Penyerahan bantuan dihadiri para pejabat yakni Kapolres Tabanan AKBP Mariochristy Panji Siregar, Dandim Tabanan Let Inf Toni Hartanto, Kajari Tabanan NI Wayan Sinaryati, Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga dan sejumlah pejabat lain di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan.

Paket sembako berupa beras 5 kg dan masker. Bantuan juga diserahkan kepada satgas yang bertugas menangani Covid-19 di Tabanan. Salah satu masyarakat yang kehilangan pekerjaan sejak ditutupnya Objek Wisata Tanah Lot, I Wayan Budiasa. Pria asal Banjar Sinjuana, Desa Beraban ini biasanya menjadi jasa tukang foto wisatawan di Tanah Lot. Namun gara-gara Virus Covid-19, dia kehilangan pekerjaan utama. Beruntung saat ini masih ada usaha sampingan yang digeluti yakni menjual kopi kepada masyarakat. “Kalau Tanah Lot masih buka, saya kerjanya di jasa tukang foto, ini pekerjaan utama saya,” ungkapnya.

Menurutnya, menjadi jasa tukang foto saat DTW Tanah Lot masih buka adalah pekerjaan yang disukai. Meskipun setiap harinya pendapatan yang dihasilkan tidak menentu karena tergantung nasib, setidaknya setiap hari ada penghasilan masuk. “Pendapatan jadi tukang foto sehari di bawah Rp 500.000, tidak menentu karena tergantung kemujuran,” tutur Budiasa.

Dengan kondisi itu agar kebutuhan dapur bisa jalan, Budiasa menekuni usaha jual kopi. Kopi yang dijual berupa bubuk yang langsung diolah sendiri mulai dari menggiling sampai siap jual ke masyarakat local. “Saya sekarang jualan kopi, menekuni usaha sampingan,” katanya.

Hanya saja untuk penjualan di tengah pandemic ini menurut Budiasa ada penurunan. Biasanya sebelum pandemic jualan kopi masih normal, kini terjadi penurunan daya beli. “Saya berharap mudah-mudahan virus ini segera berlalu, dan berterimakasih kepada Tabanan karena sudah memberikan bantuan sembako,” tegas Budiasa.

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengatakan bantuan sembako diperuntukkan bagi masyarakat yang terdampak Virus Corona akibat DTW Tanah Lot yang ditutup. Masyarakat yang terdampak dimaksud itu mulai dari pedagang acung, pedagang rujak, tukang foto. “Jadi dengan ditutupnya objek mereka sama sekali tidak ada pekerjaan. Dan mudah-mudahan dengan paket sembako dan sumbangsih dari beberapa stakeholder dapat meringankan beban mereka,” katanya.

Menurutnya paket sembako yang dibagikan sebanyak 1.100 termasuk juga diberikan kepada Satgas Covid-19 di Tabanan.  “Jadi imbauan kita kepada masyarakat tetap berpikir positif, menjaga kesehatan dan taat mengikuti aturan pemerintah. Kalau mengikuti aturan pemerintah seperti otomatis beban pemerintah akan berkurang,” ucap Bupati Eka. *des

Komentar