Larangan Mudik, Satgas Pantau Terminal
Cintai diri sendiri dan keluarga, jika berharap silahturahmi panjang tentu harus berpikir dua kali.
TABANAN, NusaBali
Dinas Perhubungan Tabanan bersama Satlantas Polres Tabanan melakukan pengawasan di Terminal Pesiapan, Tabanan. Pengawasan ini terkait larangan mudik dari Pusat dan mendata pendatang dari luar Bali ke Tabanan.
Kepala Dinas Perhubungan Tabanan I Gusti Ngurah Darma Utama mengakui sebelum adanya instruksi larangan mudik, Dinas Perhubungan telah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Tabanan mengawasi terminal. “Kami sudah siapkan posko di Terminal Pesiapan, khususnya untuk mendata penumpang dari luar Bali,” ujarnya, Jumat (24/4).
Hanya saja sejauh ini,menurut Ngurah Utama, arus mudik masih nihil di Tabanan. “Tetapi petugas terus mendata penumpang yang turun di Terminal Pesiapan,” tegasnya.
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengimbau umat Muslim di Tabanan, sementara waktu mengikuti anjuran pemerintah, untuk tidak mudik. Imbauan ini untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Cintai diri sendiri dan keluarga, jika berharap silahturahmi panjang tentu harus berpikir dua kali untuk mudik. Ibadah dimana saja boleh,” katanya.
Apalagi jika ada yang memaksa untuk mudik, sudah barang tentu akan menimbulkan rasa khawatir keluarga di kampung halaman. “Di kampung halaman juga akan dikarantina, sehingga lebih baik ikuti anjuran pemerintah sampai situasi lebih aman,” pesan bupati. *des
Kepala Dinas Perhubungan Tabanan I Gusti Ngurah Darma Utama mengakui sebelum adanya instruksi larangan mudik, Dinas Perhubungan telah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Tabanan mengawasi terminal. “Kami sudah siapkan posko di Terminal Pesiapan, khususnya untuk mendata penumpang dari luar Bali,” ujarnya, Jumat (24/4).
Hanya saja sejauh ini,menurut Ngurah Utama, arus mudik masih nihil di Tabanan. “Tetapi petugas terus mendata penumpang yang turun di Terminal Pesiapan,” tegasnya.
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengimbau umat Muslim di Tabanan, sementara waktu mengikuti anjuran pemerintah, untuk tidak mudik. Imbauan ini untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Cintai diri sendiri dan keluarga, jika berharap silahturahmi panjang tentu harus berpikir dua kali untuk mudik. Ibadah dimana saja boleh,” katanya.
Apalagi jika ada yang memaksa untuk mudik, sudah barang tentu akan menimbulkan rasa khawatir keluarga di kampung halaman. “Di kampung halaman juga akan dikarantina, sehingga lebih baik ikuti anjuran pemerintah sampai situasi lebih aman,” pesan bupati. *des
Komentar