nusabali

Isolasi PMI Dipindahkan ke Hotel Kawasan Lovina

Sempat Dua Hari Karantina di Gedung SD

  • www.nusabali.com-isolasi-pmi-dipindahkan-ke-hotel-kawasan-lovina

SINGARAJA, NusaBali
Sempat dua hari tempati rumah singgah di SDN 1 Banjar Jawa, Jalan Ngurah Rai Singaraja, 17 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Buleleng yang baru pulang dari luar negeri akhirnya dipindahkan isolasinya ke hotel, Rabu (15/4).

Pemindahan dilakukan setelah 6 hotel di Kecamatan Buleleng mengiz-inkan propertinya dipakai tempat isolasi bagi PMI. Di antara 17 PMI yang dipindahkan karantinanya dari SDN 1 Banjar Jawa ke hotel, Rabu kemarin, termasuk 2 mahasiswi magang yang baru pulang dari Kuala Lumpur, Malaysia. Kedua mahasiswi Semester II Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional (STPBI) Denpasar yang berinisiatif minta dikarantina itu, masing-masing Ketut Ayu Saras Dewi, 19 (asal Desa Unggahan, Kecamatan Seririt, Buleleng) dan Putu Santhi Wulandari, 19 (asal Kelurahan Paket Agung, Kecamatan Buleleng).

Para PMI dan 2 mahasiswi magang yang karantinanya dipindahkan ke hotel ini sudah menjalani rapid test, di mana hasilnya negatif. Mereka sudah sempat dua hari menjalani karantina dengan menempati ruang kelas di SDN 1 Banjar Jawa, sejak Senin (13) malam.

Mereka semua dipindahkan isolasinya ke Hotel Aneka di kawasan wisata Lovina, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng, Rabu pagi pukul 07.30 Wita. Mereka diangkut menggunakan bus sekolah milik Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng, dengan sopir dan kernet berpakian sesuai Protap penanganan Covid-19. Proses pemindahan PMI ke Hotel Aneka Lovina kemarin berlangsung dalam suasan riang gembira.

Ketua Gugus Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng, Putu Agus Suradnyana, terjun langsung memantau pemindahan 17 PMI dari SDN 1 Banjar Jawa ke Hotel Aneka Lovina. Agus Suradnyana yang notabene Bupati Buleleng, terjun dengan didampingi Ketua DPRD Buleleng Gede Supriyatna dan Cmaat Buleleng, Gede Dody Sukma Oktivas Askara.

Bupati Agus Suradnyana mengatakan, pemindahan lokasi karantina dari gedung sekolah ini dilakukan setelah ada 6 hotel di wilayah Kecamatan Buleleng yang bersedia dijadikan tempat isolasi PMI. Menurut Agus Suradnyana, ini tak terlepas berkat pendekatan yang dilakukan PHRI Buleleng dengan hotel-hotel.

Selain Hotel Aneka Lovina, yang merupakan hotel bintang tiga, juga ada 5 hotel lainnya di Kecamatan Buleleng yang bersedia menjadi tempat karantina para PMI. Kelima hotel tersebut adalah Hotel Wijaya, Hotel Adi Rama, Hotel Sunari, Hotel Bilibo, dan Hotel Mandari. Keseluruhan ruang isolasi dari 6 hotel tersebut mencapai 140 kamar.

“Kami berterima kasih kepada pihak hotel yang sudah mau memfasilitasi karantina PMI ini. Di Desa Bukti (Kecamatan Kubutambahan, Buleleng juga ada hotel yang ikhlas pinjamkan tempat karantina cuma-Cuma (secara gratis),” jelas Agus Suradnyana.

Menurut Agus Suradnyana, pihaknya masih menunggu hasil pendekatan PHRI Buleleng dengan hotel-hotel lainnya. Ke depan, kebijakan isolasi mandiri di hotel dan vila diupayakan bisa diterapkan kepada seluruh PMI di semua wilayah Kabupaten Buleleng, agar tidak terjadi kecemburuan sosial.

“Kalau isolasi model begini kita upayakan, pang sing salah ilon (biar tidak ada kecemburuan sosial, Red). Tapi, kalau jumlah hotel dan vila ternyata masih kurang, tolong dipahami, jangan saya dimarahi lagi karena kondisiinya begitu,” tegas Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Buleleng ini.

Agus Suradnyana menyebutkan, kebijakan isolasi di hotel ini sudah disiapkan protapnya. Seluruh pembiayaan sewa hotel yang rata-rata mencapai Rp 200.000 per malam untuk satu kamar, akan ditanggung sepenuhnya oleh GTTP Covid-19 Kabupaten Buleleng, melalui Belanja Tak Terduga (BTT) APBD Buleleng 2020. Biaya yang dibebankan pada APBD Buleleng ini masih sangat dinamis, disesuaikan dengan kondisi dan jumlah PMI yang pulang ke Gum Panji Sakti.

Agus Suradnyana juga memberikan sosialisasi kepada pegawai hotel dalam pelayanan sesuai Protap penanganan Covid-19. Pegawai hotel yang masih stadby di tempat kerjanya, tidak menyiapkan sarapan prasmanan, makan siang, maupun makan malam.

Pasalnya, seluruh kebutuhan makanan PMI setiap hari akan disuplai oleh Satgas Gotong Royong Covid-19. Selain itu, pelayanan kebersihan kamar hotel juga akan dilakukan sendiri oleh para PMI yang menempatinya.

“Jadi, setiap hari kamarnya disemprot, termasuk mengganti dan mencuci sprai tiga hari sekali dilakukan oleh PMI, dengan Protap menyiram disinfektan dulu, baru masuk laundry. Semuanya sesui Protap,” tegas mantan Ketua Komisi III DPRD Bali tiga kali periode ini.

Menurut Agus Suradnyana, dalam waktu dekat ini pemerintah desa/kelurahan dan desa adat yang mewilayahi hotel tempat isolasi PMI juga akan didekati, agar tidak ada ketakutan dan kekhawatiran berlebihan. “Kru kedinasan dan adat di desa agar paham, ini bukan kirim orang sakit ke sini. Mereka (PMI) aman semua, namun tetap harus diwaspadai 14 hari setelah kepulangannya. Nah, setelah 14 hari, mereka juga akan dites swab untuk memastikan benar-benar aman,” terang Agus Suradnyana.

Suami dari anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Buleleng, I Gusti Ayu Aries Sujati, ini menegaskan, selama menjalani isolasi di hotel 14-20 hari, para PMI diawasi oleh Satgas Gortong Royong dan tetap melaksanakan isolasi dengan protap, yakni PHBS, penggunaan masker, sosial distancing, dan physical distancing.

Sementara itu, Ketua BPC PHRI Buleleng, Dewa Ketut Suardipa, mengaku masih terus melakukan pendekatan kepada para owner hotel di Gumi Pani Sakti, agar tempat usahanya diizinkan disewa untuk iolasi PMI. Sejauh ini, kata Dwwa Suardipa, baru enam hotel dari total 171 hotel dan vila yang terdaftar di PHRI Buleleng yang bersedia jadi tempat karantina PMI.

“Kami sedang berusaha dekati hotel dan vila lainnya. Ada beberapa hotel yang masih menunggu persetujuan ownernya yang dari luar Bali atau orang asing. Masih dikomunikasikan, karena ini untuk kemanusiaan. Kalau bicara profit, sudah tidak bisa,” tandas Dewa Suardipa, yang kemarin ikut memantau pemindahan PMI ke Hotel Aneka Lovina.

Di sisi lain, Sales Manager Hotel Aneka Lovina, Gede Sukayasa, menyatakan owner hotelnya bertekad bulat membantu pemerintah dalam menanganai Covid-19, agar situasi normal cepat kembali. Itu sebabnya, Hotel Aneka Lovina diizinkan jadi tempat karantina PMI.

“Ini murni rasa kemanusian dan upaya mensupport Pemkab Buleleng untuk cepat menangani wabah Corona. Semakin cepat pandemi ini ditangani, operasional hotel semakin cepat normal kembali. Itu point pertama ditekankan owner kami,” papar Gede Sukayasa. *k23

Komentar