nusabali

Nenek Tewas Dilindas Truk Cucunya

  • www.nusabali.com-nenek-tewas-dilindas-truk-cucunya

Seorang nenek sepuh asal Banjar Linjong, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli, Ni Nyoman Geloh, 80, tewas mengenaskan akibat terlindas Truk saat asyik memungut daun Nanga kering, Jumat (13/11) petang. 

BANGLI, NusaBali
Tragisnya, dadong (nenek) berusia 80 tahun ini justru tewas dilindas Truk DK 9569 PJ yang dikemudikan cucu tercintanya, I Nyoman Budayasa, 26.

Musibah maut yang menewaskan Dadong Nyoman Geloh, Jumat petang sekitar pukul 18.30 Wita, terjadi tepat di depan rumahnya. Petang itu, sang cucu, Nyoman Budayasa, hendak mengeluarkan kendaraan Truk DK 9569 PJ dari pekarangan rumahnya menuju jalan raya. Truk dikemudikan dengan bergerak mundur alias ngatret.

Ternyata, sopir Nyoman Budayasa tidak sadar kalau neneknya, Dadong Geloh, sedang memungut daun Nangka persis di jalan depan rumahnya saat Truk DK 9569 PJ yang dikemudikan bergerak mundur. Dadong Geloh pun langsung tewas mengenaskan dengan kondisi kepala pecah dilindas Truk.

Saat musibah terjadi petang itu, korban Dadong Geloh sedang asyik memungut daun Nangka untuk sarana upakara. Sedangkan suaminya, Pekak (Kakek) I Nyoman Paek, 85, berada di atas pohon Nangka untuk memangkas ranting. Nah, daun ranting Nangka yang dipangkas inilah yang dipungut sang istri, Dadong Geloh.

Jarak antara Dadong Geloh pungut daun Nangka dengan posisi Truk DK 9569 PJ parkir sebelum dimundurkan cucunya, Nyoman Budayasa, sekitar 10 meter. “Jadi, antara nenek dan cucu yang memundurkan Truk dalam posisi saling membelaka-ngi. Tanpa sadar, Truk yang dikemudikan sang cucu malah melindas neneknya hingga tewas,” ujar seorang petugas kepolisian yang sempat terjun ke lokasi untuk melakukan olah TKP, Sabtu (14/11).

Dia menyebutkan, ketika Truk DK 9569 PJ yang dikemudikan cucunya mulai mundur, Dadong Geloh tetap saja asyik memungut daun Nangka yang dipankas suaminya dari atas pohon. Maklum, dadong yang rambutnya telah memutih ini sudah tuli alias pendengarannya menurun akibat termakan usia. Dia tidak mendengar suara mesin Truk. Sayangnya, sang cucu, Budayasa juga tidak melihat neneknya berada di belakang Truk.

Tiba-tiba saja, Dadong Geloh berteriak keras serelah diseruduk Truk. Dalam sekejap, teriakan langsung lenyap, karena tubuh Dadong Geloh sudah terlindas Truk. Sedangkan suami korban, Pekak Nyoman Paek (kakek dari sopir Budayasa), langsung menceburkan diri dari atas pohon Nangka berketinggian 3 meter, setelah istrinya berteriak.

Saat pekak berusia 85 tahun ini berhasil mencebur dengan selamat, istrinya yakni Dadong Geloh sudah tewas mengenaskan dalam kondisi kepala pecah. Menurut Kasat Lantas Polres Bangli, AKP I Ketut Mastra Budaya, berdasarkan hasil pemeriksaan luar (visum) yang dilakukan petugas medis Puskesmas Susut, korban Dadong Geloh tewas mengenaskan dalam kondisi tulang tengkorak remuk, hingga isi otaknya keluar. 

Selain itu, kaki kanan juga patah. Jenazah nenek berusia 80 tahun ini sudah langsung dimakamkan keluarganya di Setra Desa Pakraman Tiga, Kecamatan Susut pada Sukra Umanis Kelawu, Jumat malam.

“Kami sudah sempat terjun ke lokasi musibah untuk melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi. Kesimpulan sementara, pengemudi Truk yang notabene cucu korban kurang hati-hati dalam mengemudi. Dia tidak memperhatikan situasi di belakang Truk yang ternyata ada seseorang (nenek kandungnya),” jelas AKP Mastra Budaya saat dikonfirmasi di Bangli, Sabtu (14/11).

Menurut Mastra Budaya, pengemudi Truk DK 9569 PJ, Nyoman Budayasa, yang merupakan cucu korban, telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Namun, kata Mastra Budaya, hingga kini belum dilakukan pemeriksaan intensif ataupun penahanan terhadap tersangka Budayasa. Soalnya, sopir berusia 26 tahun ini masih dalam kondisi berduka atas kematian tragis neneknya. “Dalam dua-tiga hari ke depan, kita akan tindaklanjuti tersangka ini,” papar Mastra Budaya yang kemarin didampingi Kanit Laka Polres Bangli, Ipda I Made Sumardika.  

Foto korban dan pelaku nihil. Polisi belum berani menyebutkan pasalnya, karena  masih mengembangkan kasusnya. Serta bakal kordinasi dengan jaksa, sebab kasusnya berada di areal pekarangan namun dekat dengan jalan raya, sekitar 5 meter. Disebut untuk bahan upakara daun nangkanya.keseharian korban sebagai sopir truk.

Pelaku tengah berduka dan shock, kemungkinan lagi 2 atau 3 hari diperiksa. Untuk pemakamannya sudah dilakukan kemarin malam, sekitar pukul 23.00 Wita

Komentar