nusabali

Dinas PMD Gelontor Rp 14 Miliar

Dana Desa untuk Penanganan Covid-19

  • www.nusabali.com-dinas-pmd-gelontor-rp-14-miliar

“Saat ini dana desa di 27 desa sebesar Rp 36 miliar, namun yang digunakan sebanyak Rp 14 miliar”

DENPASAR, NusaBali

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kota Denpasar gelontor Rp 14 miliar dana desa untuk penanganan virus Corona (Covid-19) yang terus meningkat saat ini. Dana desa tersebut diambil dari 27 desa yang digunakan untuk penanganan Covid-19 dan program padat karya di masing-masing desa setempat.

Kepala DPMD Kota Denpasar, IB Alit Wiradana, Kamis (2/4) mengungkapkan, anggaran tersebut digunakan untuk melakukan penanganan fase pertama. Masing-masing desa mengeluarkan anggarannya sendiri yang dipakai untuk desanya sendiri. Anggaran tersebut dikeluarkan sesuai dengan instruksi Walikota Denpasar Nomor : 422.2/420/DPMD tentang percepatan penanganan dan pencegahan penularan Covid-19 di desa se-Kota Denpasar.

Dikatakan Alit Wiradana, instruksi tersebut menindaklanjuti Surat Edaran Nomor 8 tahun 2020 tentang desa tanggap Covid-19 dan penegasan padat karya tunai desa. Dalam surat tersebut dana desa bisa digunakan untuk pembangunan posko Covid-19, pengadaan masker, pengadaan hand sanitizer, pengadaan disinfektan, penyemprotan disinfektan di desa, biaya sosialisasi/kampanye Covid-19, dan kegiatan lainnya yang bisa mempercepat penanganan Covid-19 sesuai kesepakatan musyawarah dengan BPD.

"Saat ini dana desa di 27 desa sebesar Rp 36 miliar, namun yang digunakan sebanyak Rp 14 miliar. Itu untuk fase pertama. Untuk fase kedua dan ketiga kami menunggu instruksi dari pusat seperti apa penanganannya dan anggarannya jika Covid-19 semakin meningkat," ungkap kadis yang akrab disapa Gus Alit, ini.

Dikatakan Gus Alit, anggaran tersebut juga digunakan untuk program padat karya, dimana proyek pembangunan baik infrastruktur, pembangunan bedah rumah dan pembangunan lainnya akan memanfaatkan warga setempat yang sudah tidak memiliki pekerjaan karena imbas Covid-19. "Mereka kan biasanya sudah nganggur tapi kita seleksi juga yang benar-benar membutuhkan pekerjaan," imbuhnya.

Bukan hanya pengangguran, program padat karya ini juga untuk warga kurang mampu sehingga mereka bisa memiliki pekerjaan untuk menghidupi sehari-hari keluarga mereka. "Kita utamakan juga yang miskin. Jadi mereka yang tidak mampu juga bisa memiliki penghasilan. Kami bukan hanya melakukan pencegahan Covid-19 tapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat kurang mampu dan pengangguran agar keseharian mereka terpenuhi sesuai instruksi," ujarnya. *mis

Komentar