nusabali

Kelian Banjar/Kaling Jadi ODP Bertambah

  • www.nusabali.com-kelian-banjarkaling-jadi-odp-bertambah

Selama menjalani isolasi di rumah tersebut, mereka akan dipantau petugas survelance dari Puskesmas terdekat

NEGARA, NusaBali

Kelian banjar/kepala lingkungan (kaling) di Kabupaten Jembrana yang ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP) Corona Virus Disease (Covid-19), kembali bertambah. Dari sebelumnya ada enam kelian banjar/kaling, kini ada sembilan kelian banjar/kaling yang berstatus ODP, atau bertambah tiga orang.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit pada Dinas Kesehatan Jembrana, I Gusti Agung Putu Arisantha, Jumat (27/3). Menurutnya, sesuai hasil pendataan teranyar Jumat (27/3), ada 21 warga Jembrana yang berstatus ODP. Dari 21 ODP itu, 9 di antaranya adalah kalangan kelian banjar/kaling, dan 12 lainnya masyarakat umum. “Yang dari unsur kelian banjar/kaling ada penambahan. Dari Senin (23/3) lalu ada enam orang, sekarang ada sembilan kelian banjar/kaling,” ujarnya.

Arisantha mengatakan, ODP yang diketahui menunjukkan gejala sakit, seperti demam, batuk atau pun pilek setelah sempat melakukan kunjungan kerja ke luar daerah itu. Mereka tetap diarahkan melakukan isolasi di rumah selama 14 hari. Selama menjalani isolasi di rumah tersebut, mereka akan dipantau petugas survelance dari Puskesmas terdekat. Jika dalam 14 hari masa isolasi di rumah, ada gejala tambahan seperti sesak nafas atau kesulitan bernafas, ODP itu bisa menjadi PDP (pasien dalam pengawasan).  “Kalau ada begitu (gejala tambahan sesak nafas atau kesulitan bernafas, Red), tentunya nanti akan periksa secara detail di Rumah Sakit Umum Negara. Termasuk diperiksa swab-nya atau dilakukan pemeriksaan uji laboratorium, untuk memastikan apakah terjangkit Corona atau tidak. Tetapi kami dapat katakan, sampai saat ini, belum ada PDP baru di Jembrana, dan mudah-mudahan tetap tidak ada,” ujar Arishanta yang juga anggota Satgas Kesehatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Jembrana ini.

Menurutnya, sejak wabah Corona diketahui masuk ke Indonesia mulai Maret 2020, sebelumnya hanya ada satu PDP di Jembrana. Sesuai hasil uji laboratorium, seorang perempuan berusia 62 tahun yang sempat dirawat di ruang isolasi RSU Negara pada Rabu (11/3) itu, dipastikan negatif Corona. Setelah dipastikan negatif Corona, status PDP terhadap warga yang telah diperbolehkan pulang dalam keadaan sehat pada Rabu (18/3) lalu itu, juga sudah dicabut. “Hanya itu saja yang sempat PDP. Jadi sampai saat ini, tidak ada PDP baru ataupun PDP terkonfirmasi positif Corona di Jembrana,” ungkapnya.

Sebelumnya, dari 21 warga yang masih berstatus ODP saat ini, ada satu orang yang juga sempat dirawat di ruang isolasi RSU Negara. Namun ODP yang dirawat sejak Minggu (22/3) malam itu, dirawat inap karena diagnosa mengalami demam berdarah dangue (DBD). Bukan karena mengalami gejala tambahan berupa sesak nafas atau sulit bernafas yang menjadi salah satu gejala kronis Covid-19, sehingga tidak sampai dikategorikan PDP.  “ODP yang dirawat karena DBD itu juga sudah sembuh, dan sudah dipulangkan ke rumah. Karena dokter yang menangani sudah memastikan DBD, tanpa ada pneumonia (radang paru-paru, Red), tidak sampai dilakukan pengambilan sampel swab atau pemeriksaan lab. Tetapi yang bersangkutan tetap kami pantau kesehatannya, dan masih berstatus ODP,” ucapnya.

Untuk diketahui, adanya beberapa Kelian Banjar/Kaling yang ditetapkan sebagai ODP itu, berkaitan dengan kegiatan studi tiru para Kelian Banjar/Kaling se-Jembrana ke Malang dan Blitar, Jawa Timur, pada Minggu (11/3) hingga Rabu (18/3) lalu. Selain para Kelian Banjar/Kaling, dalam kegiatan studi tiru itu, juga ikut para Camat, 3 orang pegawai dari Bagian Humas dan Protokol Setda Jembrana, dan 2 orang pegawai dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Jembrana.

Setelah pulang dari studi tiru itu, ada beberapa kelian banjar/kaling yang diketahui sakit, seperti demam, batuk ataupun pilek, sehingga ditetapkan sebagai ODP. Sedangkan peserta rombongan lainnya yang diketahui masih sehat, tetap akan dipantau kesehatannya hingga 14 hari setelah kepulangan mereka ke Jembrana atau hingga Selasa (31/3) mendatang. *ode

Komentar