nusabali

Wabup Kembang Tuding Panitia Bengkung

  • www.nusabali.com-wabup-kembang-tuding-panitia-bengkung

Panitia yang menyebut akan menampilkan lady car wash diingatkan agar penarinya pakai baju u can see dan celana pendek.

Terkait Tarian Setengah Malalung di Perayaan HUT Kota Negara


NEGARA, NusaBali
Wakil Bupati Jembrana sekaligus Ketua Umum Panitia Jembrana Festival serangkaian HUT ke 121 Kota Negara, I Made Kembang Hartawan minta maaf kepada masyarakat terkait tarian erotis saat acara Jembrana Modification Contest (JMC) di Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) Jembrana, Minggu (21/8) malam. Tarian setengah malalung (telanjang) akibat sikap panitia teknis pelaksana JMC yang mamengkung (membandel). Padahal sebelumnya sudah diwanti-wanti agar acaranya normal.

Menurut Wabup Kembang, tarian erotis dalam acara JMC merupakan tamparan bagi jajarannya. Kerja keras panitia hampir selama dua bulan tercoreng karena suguhan tarian tak pantas itu. “Atas nama pribadi dan Pemkab Jembrana, kami meminta maaf kepada masyarakat Jembrana maupun luar Jembrana yang telah tercoreng. Kami teledor,” ungkap Wabup Kembang saat jumpa wartawan di Jembrana, Senin (22/8).

Tanpa bermakud membela diri, Wabup Kembang mengaku sebelum pelaksanaan acara yang sudah disampaikan akan berisi aksi lady car wash itu sudah mengingatkan kepada panitia JMC. Panitia sudah ditekankan menonjolkan kearifan lokal dalam teknis penyuguhan semacam hiburan budaya luar itu agar tetap memperhatikan batasannya, mulai dari pakaian dan lain-lainnya. “Sudah sampai teknis disampaikan, termasuk dari saya pribadi. Saya ingatkan minimal tetap pakai baju u can see dan masih pakai celana pendek, dibilang tenang. Tetapi kenyataan begitu,” sesalnya.

Wabup Kembang mengakui saat itu berada di lokasi acara. Ketika mengetahui ada suguhan tarian semi telanjang, langsung mencari panitia teknis agar menghentikan acaranya. Termasuk memperingatkan kepada panitia agar meminta maaf secara terbuka, termasuk bertanggungjawab untuk menggelar pacaruan di GKBK Jembrana. “Untuk prosesnya, kami serahkan sesuai Undang-Undang yang berlaku. Yang jelas, sekali lagi, kami sudah berusaha mengingatkan dan ini tidak boleh terjadi lagi ke depan,” tandasnya.

Sementara  Ketua DPRD Jembrana, I Ketut Sugiasa mengaku tidak bisa berbicara banyak. Menurutnya, sudah sangat jelas jika tarian setengah telanjang tersebut tidak sesuai norma. Apalagi sampai dirangkaikan untuk memeriahkan HUT Kota Negara yang sekalian dengan HUT Provinsi Bali dan HUT Kemerdekaan RI. “Semua orang sudah tahu. Sekarang tarian seperti itu layak apa tidak. Ini sudah melanggar norma,” ujarnya.

Sugiasa turut menyesalkan Panitia HUT Kota Negara yang tidak memilih menggunakan event organizer (EO). Meski perlu biaya untuk menunjuk EO, paling tidak rangkaian kegiatan menjadi jelas. Baik dari segi anggaran maupun jenis kegiatannya, agar tidak melenceng dari keinginan panitia atau Pemkab Jembrana. “Cari EO yang profesional. Apa keinginan kita sampaikan saja kepada EO. Ngapain kita repot. Ke depan harus berbenah,” pintanya.

Sebelumnya, ada tarian erotis yang dibawakan tiga gadis saat perayaan HUT ke 121 Kota Negara di Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK), Minggu (21/8). Tarian semi telanjang itu dipertontonkan langsung di hadapan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dan ratusan pengunjung pameran mobil modifikasi bertajuk Jembrana Modification Contest. Wajah Wabup Kembang Hartawan pun dibuat merah padam, sehingga ia langsung menghentikan acara itu.

Awalnya, masyarakat pecinta mobil modifikasi konsentrasi melihat deretan mobil-mobil keren yang dikerjakan tenaga terampil itu. Di saat acara berlangsung, tiba-tiba muncul tiga orang penari wanita berparas ayu berpakaian dress warna merah. Ketiga wanita itu menari meliuk-liukan tubuhnya di depan dan di atas mobil yang dipamerkan. Selanjutnya, mereka melucuti pakaiannya hingga yang tersisa (maaf) celana dalam dan bra. Mereka bergoyang-goyang dengan gaya menantang yang membuat penonton makesiab (terkejut).

Para penonton pun dengan cepat mengambil ponsel dan mengabadikan tarian striptease itu dalam bentuk foto maupun video. Dalam sekejap foto penari erotis itu tersebar di media sosial. Netizen pun langsung menghakimi kegiatan yang menodai perayaan HUT ke 121 Kota Negara itu. Wabup Kembang Hartawan langsung menegur panitia dan menghentikan kegiatan tersebut. “Kami kecolongan, kami sangat terpukul dengan kegiatan murahan ini,” ungkap Wabup Kembang. Ia pun memilih menyerahkan kasus tarian erotis itu ke polisi. Panitia menurutnya harus bertanggungjawab. * ode

Komentar