nusabali

Golkar Bali Bermanuver Rangkul Parpol Non PDIP

Songsong Pilkada Serentak 6 Daerah

  • www.nusabali.com-golkar-bali-bermanuver-rangkul-parpol-non-pdip

DENPASAR, NusaBali
Manuver politik dilakukan DPD I Golkar Bali di bawah pimpinan Nyoman Sugawa Korry.

Golkar berupaya rangkul parpol-parpol non PDIP untuk diajak berkoalisi dalam Pilkada 2020 serentak 6 daerah di Bali, 23 September mendatang. Upaya merangkul parpol-parpol non PDIP ini dilakukan Golkar dalam pertemuan di Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati 9 Denpasar, Jumat (13/3) sore. Dalam pertemuan yang berlangsung selama 1,5 jam mulai pukul 15.00 Wita hingga 16.30 Wita tersebut, Ketua DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry didampingi Sekretaris DPD I Golkar Made Dauh Wijana.

Selain Golkar, ada perwakilan 4 parpol lagi yang hadir dalam pertemuan kemarin sore, yakni Demokrat, NasDem, Hanura, dan PSI. Mereka masing-masing Sekretaris DPD Demokrat Bali Wayan Adnyana, Sekretaris DPW NasDem Bali Ni Putu Novi Seri Jayanti, Plt Ketua DPD Hanura Bali Made Lolak Arimbawa, dan Sekretaris DPW PSI Bali Tjokorda Dwi Satria. Sebenarnya, DPD Gerindra Bali juga diundang Golkar dalam pertemuan tersebut. Namun, mereka tidak hadir.

Pertemuan kemarin intinya penjajakan koalisi untuk keroyok PDIP dalam Pilakada 2020 serentak 6 darah di Bali, yaknu Pilkada Badung 2020, Pilkada Denpasar 2020, Pilkada Tabanan 2020, Pilkada Jembrana 2020, Pilkada Karangasem 2020, dan Pilkada Bangli 2020. Betulkah?

Usai pertemuan kemarin sore, Sugawa Korry mengatakan kegiatan ini merupakan bagian komunikasi politik. Namun, Sugawa Korry membantah pertemuan ini disebut galang dukungan untuk berhadapan dengan PDIP. “Jangan dibuat seremlah. Kita tidak dalam konteks berhadapan," tegas Sugawa Korry kepada awak media.

Tapi, kenapa susah-susah kumpulkan parpol non PDIP? "Ya, kita ingin demokrasi di Bali ada warna. Sebenarnya, Gerindra juga kami undang. Cuma, mereka tidak datang, itu kita hormati. Nanti kan kita undang lagi dalam komunikasi berikutnya. Sebab, kita akan gelar pertemuan bergiliran di kantor partai lain nanti. Ini baru penjajakan, nanti giliran partai lain jadi tuan rumah," dalih Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Golkar ini.

Sugawa Korry juga menegaskan tidak mengundang PDIP, karena Golkar tidak mungkin undang partai besuta Megawati tersebut. Pasalnya, PDIP adalah partai pemenang di Bali. "Ya, kami tahu diri-lah. Masa PDIP mau datang, wong mereka pemenang?" papar politisi senior asal Desa Banyuatis, Kecamata Banjar, Buleleng yang notabene mantan Ketua DPD II Golkar Buleleng 2010-2015 dan Sekretaris DPD I Golkar Bali 2015-2020 ini.

Sementara, Sekretaris DPD Demokrat Bali, Wayan Adnyana, menyatakan partainya mungkin usung paket calon secara mandiri dalam Pilkada 2020 serentak 6 daerah di Bali. Masalahnya, Demokrat kekurangan kursi hasil Pileg 2019. Maka, Demokrat harus koalisi dengan parpol lain dalam mengusung calon.

"Demokrat juga ngggak mungkin undang Partai Golkar untuk ide hari ini. Jelas Golkar yang berinisiatif dan jadi inisiator. Yang jelas, kita harus koalisi supaya bisa usung calon di Pilkada 2020,” tandas Adnyana.

Menurut Adnyana, tugas parpol adalah melahirkan calon pemimpin di Pilkada. "Maka, kami harus berbicara, untuk memberikan warna pesta gong demokrasi di Bali dalam Pilkada 2020," papar politisi asal Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, Tabanan yang mantan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali 2014-2019 ini.

Sedangkan Plt Ketua DPD Hanura Bali, Kadek Lolak Arimbawa, mengatakan proses politik untuk Pilkada 2020 berjalan setiap detik. “Ada jurus jaran goyang sedikit-lah, namanya manuver. Komunikasi-komunikasi saja dulu, nanti kalau sudah final sepakat, baru ada keputusan koalisi," tegas Lolak.

Mantan anggota DPD RI Dapil Bali dua kali periode (2009-2014, 2014-2019) ini membantah akan berhadap-hadapan dengan PDIP. "Kita tidak bertanding. Tapi, kita ingin bersanding dengan PDIP," ujar politisi-pelawak yang telah menggiring Hanura mendukung PDIP, seperti di Pilkada Denpasar 2020 dan Pilkada Jembrana 2020 ini.

Sekadar dicatat, dalam Pilkada 2020 serentak 6 daerah di Bali nanti, hanya PDIP satu-satunya parpol yang bisa mengusung paket calon secara mandiri di semua kompetisi. Pasalnya, PDIP mendominasi perolehan kursi rata-rata di atas 40 persen di semua daerah. Selain PDIP, tercatat hanya Golkar dan NasDem yang bisa usung paket calon secara mandiri. Itu pun, Golkar hanya bisa usung paket calon secara mandiri di dua daerah saja, yakni Pilkada Karangasem 2020 dan Pilkasa Bangli 2020, karena memenuhi syarat minimal kuasa 20,00 persen suara parlemen hasil Pileg 2019. Sebaliknya, NasDem hanya bisa usung paket calon secara mandri di satu daerah, yakni Pilkada Karangasem 2020. *nat

Komentar