nusabali

Satukan OPD Pengendali Dampak Corona

Bupati Buleleng Lantik Gede Suyasa Jadi Sekda

  • www.nusabali.com-satukan-opd-pengendali-dampak-corona

SINGARAJA, NusaBali
Terutama OPD yang berhadapan langsung dengan situasi fenomenal, seperti penurunan kunjungan pariwisata dan virus corona yang berakibat pada pendapatan daerah.

Drs Gede Suyasa MPd, Asisten Administrasi Umum Setda Buleleng, akhirnya sah menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng. Dia dilantik dan diambil sumpahnya oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana ST, Senin (2/1) pagi. Pejabat asal Desa/Kecamatan Tejakula itu menggantikan Sekda lama, Dewa Ketut Puspaka, yang purna tugas per 1 Maret 2020.

Upacara pelantikan di Loby Atiti Wisma Kantor Bupati Buleleng, dihadiri seluruh pimpinan OPD (organisasi perangkat daerah) lingkup Setda Buleleng, Ketua DPRD Buleleng dan instansi terkait lainnya. Pelantikan dimulai pukul 08.30 Wita, dipimpin Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST.  

Untuk dikatahui, Gede Suyasa yang Asisten Administrasi Umum Setda Buleleng, sebelum dilantik sudah melalui proses assessment lelang jabatan terbuka jabatan sekda. Dia meraih ringking teratas dari empat peserta seleksi terbuka yang berlangsung Desember 2019.

“Harapan saya, kedepan Sekda baru dapat bekerja sesuai tugas, transparan, akuntabil, dan inovatif,” ucap bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar itu.

Bupati yang pentolan PDIP itu juga menjelaskan bahwa Sekda bertugas menerjemahkan kebijakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). “Saya akan terus mengevaluasi kinerja Sekda baru agar terukur dan bisa dikerjakan oleh seluruh pimpinan OPD,”  kata Bupati PASS.

Sekda Gede Suyasa tampak sumringah setelah dilantik. Mantan guru SMAN 4 Singaraja ini mengucap syukur dan terimakasih atas kepercayaan Bupati dan Wakil Bupati Buleleng, yang melantiknya menjadi Sekda. Alumni SMAN Singaraja angkatan 1986 ini mengatakan langkah pertama yang akan dilakukannya setelah ditetapkan sebagai Sekda Buleleng yakni segera mengkoordinasikan seluruh OPD khususnya yang sedang mengalami situasi fenomenal di bulan ini.

“Terutama OPD yang berhadapan langsung dengan situasi fenomenal, seperti penurunan kunjungan pariwisata dan virus corona yang berakibat pada pendapatan daerah. Penyebaran penyakit DB juga, segera akan kami koordinasikan untuk bisa menjawab persoalan publik,” papar Kepala Bappeda Buleleng ini.

Untuk rencana jangka panjang, birokrat kelahiran 10 Juli 1967 ini mengaku hanya akan melaksanakan tugasnya sesuai dengan UU Nomor 23 tahun 2014 pasal 213 ayat 2. Antara lain, tugas Sekda membantu kepala daerah menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan seluruh OPD secara administratif.

Sekda Gede Suyasa memuali karier di PNS setelah tamat FKIP UNUD Singaraja angkatan 1991 sebagai guru. Dia mengaku tak pernah bercita-cita sebagai pimpinan tertinggi di tataran pemerintahan. Pria usia 52 tahun ini mengaku menjalani karirnya mengalir bagaikan irama air. Perjalanannya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) juga tak selalu mulus. Beberapa kali karir suami AA Dewi Adhi Utami pernah mengalami pasang surut karir. “Ikuti irama air dan jaga konsitensi setiap perjalanan itu,” jawabnya.

Ayah tiga anak ini mengawali karirnya sebagai seorang ASN pada tahun 1992. Dia diangkat menjadi Guru IPS di SMAN 4 Singaraja. Kemudian tahun 1995 dimutasi ke SMAN 6 Denpasar selama tujuh tahun. Dia meloncat ke jabatan struktural tahun 2002 menjadi Staf Ahli Bupati Buleleng. Tahun 2003 sebagai Kasubdin Dikmen di Dinas Pendidikan dan pejabat fungsional perencana madya. Suyasa pernah sebagai Kabag Humas dan Protokol Setda Buleleng tahun 2006. Tahun 2008 menjadi Kepala Dinas Pendidikan.

Empat tahun menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan dari tahun 2008-2012, Suyasa dipercaya menjadi Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat. Di tengah gemilang karirnya tahun 2012, dia sempat dinonjobkan menjadi staf di Dinas Perpustakaan Daerah. Namun kembali diangkat ke eselon 2 menjadi Kepala Bappeda Buleleng.

Petualangannya menguasai berbagai SKPD berlanjut pada tahun 2015 dengan menjabat Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dan sempat kembali menjadi Kepala Dinas Pendidikan di tahun 2016 hingga Asisten Administrasi Umum Setda Buleleng.

Sekda lama Ir Dewa Ketut Puspaka MP mengaku belum memikirkan kegiatannya untuk mengisi waktu pensiun. Mantan birokrat asal Desa Ringdikit, Kecamatan Seririt ini mengaku akan menikmati ‘kemerdekaannya’ dan bersama keluarga.

Puspaka pun berpesan kepada Sekda anyar Gede Suyasa untuk menjadikan perjalanan karirnya di pemerintahan sebagai modal kehidupan. “Saya yakin Sekda baru ini mampu mengemban tugas karena punya kompetensi dan pengalaman. Yang baik agar ditingkatkan, yang kurang agar diperbaiki. Jangan sampai bermasalah,” ungkap mantan Plh Bupati Buleleng tahun 2012.

Puspaka yang lulusan S2 Pascasarjana Unud ini mengamini akan mencari jalan lain untuk berkarya. Antara lain, pria kelahiran 5 Februari 1960 ini terjun ke partai politik. Namun belum dijelaskan, apa nama partai dimaksud.

Pelantikan Sekda anyar Gede Suyasa mendapat sambutan positif dari masyarakat dan kolega, tampak dari akun facebooknya. Kebanggaan juga tersirat dari satuan pendidikan baik guru, koordinator wilayah, kepala sekolah hingga pengawas di Buleleng. Salah satunya, Korwil Disdikpora Kecamatan Gerokgak, Putu Suardika, SPd, MPd mewakili guru dan seluruh tenaga pendidik dan kependidikan Gerokgak mengucapkan selamat dan bangga atas terpilihnya Gede Suyasa sebagai Sekda Buleleng. “Yang jelas kami bangga dari pendidikan bisa menjabat sebagai Sekda,” harap Suardika. *k23

Komentar