nusabali

Distan 'Buta' Data Kematian Babi

  • www.nusabali.com-distan-buta-data-kematian-babi

Kami masih berupaya mendata terkait kepastian jumlah babi yang mati.

GIANYAR, NusaBali

Kasus kematian mendadak ternak babi di Gianyar, belakangan ini sangat merisaukan peternak dan masyarakat . Namun hingga kini, Dinas Pertanian (Distan) Gianyar masih ‘buta’ alias tak tahu pasti terkait jumlah babi mati.

Kabid Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmasvet) Dinas Pertanian Gianyar I Made Santiarka Wijaya bersikeras menyebut kematian babi di Gianyar hanya puluhan ekor. "Kami masih berupaya medata terkait kepastian jumlah babi yang mati," ujarnya, Minggu (9/2).

Diakui, sampai saat ini pihaknya masih menerima laporan yang lambat, sehingga sulit dilakukan pendataan. "Misal babi mati tiga minggu lalu, ini yang sulit kami data untuk memenuhi form. Sehingga sampai saat ini kematian babi yang kami data jumlahnya masih puluhan," katanya.

Santiarka juga mengaku tidak bisa berbuat banyak untuk mengobati babi yang sakit. Sebab sampai saat ini dia sendiri masih menunggu kepastian terkait penyakit yang menyerang ternak babi di Gianyar. "Kami masih menunggu kepastian, apakah ini ASF atau bukan, obatnya juga memang belum kami miliki, sehingga kami tidak bisa berbuat banyak, kecuali pencegahan," ujarnya.

Guna menyikapi kematian babi, Bupati Gianyar I Made ‘Agus’ Mahayastra membuat surat edaran terkait imbauan biosecurity agar diberlakukan secara ketat. Dalam surat edaran Bupati Gianyar Nomor 524/389/Distan/2020 tertulis untuk menyikapi meningkatnya kasus kematian pada ternak babi, maka diimbau kepada masyarakat khususnya peternak babi untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dengan sejumlah langkah. Langkah pertama, ternak babi yang sudah mati harus dikubur. Kedua tidak menjual ternak yang sakit, untuk mencegah penularan.

Ketiga pencegahan melalui biosecurity dengan cara menjaga kebersihan dan senitasi kandang serta melakukan penyemprotan desinfektan dua kali dalam sehari. Pengawasan yang ketat tersahadap setiap orang yang keluar masuk kandang, sebelum keluar masuk kandang harus sudah didesinfektan.

Ponit lainnya, semua peralatan seperti pakaian, sepatu, mobil, keranjang babi, dan peralatan lainya harus didesinfektan. Selain itu juga mencegah masuknya hewan liar ke dalam kandang. Point terakhir dalam surat edaran yang ditandatangani Bupati Gianyar itu menuliskan bahwa masih aman mengkonsumsi daging babi jika berasal dari babi yang sehat da dimasak sampai matang. "SE Bupati Gianyar ini sudah kami sampaikan ke peternak. Agar dilakukan biosecurity di areal kandang babi. Terutama oleh peternak yang babinya sehat, dengan harapan kematian babi tidak meluas," katanya. Sayangnya, SE ini beredar ketika banyak peternak sudah rugi. Bahkan ada peternak yang babinya telah habis, kandangnya kosong.

Seperti dialami salah satu peternak I Made Rai Sudiana asal Banjar Tebongkang, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, seluruh babi peliharaanya mati. “10 ekor induk, 12 ekor anakan, semua mati. Sekarang kandang kosong, kantong metalang (kosong),” ungkapnya di sela-sela sosialisasi penyakit ASF dan cara pengendaliannya di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kamis (6/2). *nvi

Komentar