nusabali

Melasti Karya Pangurip Gumi Diikuti Lebih dari 20 Ribu Pengiring

  • www.nusabali.com-melasti-karya-pangurip-gumi-diikuti-lebih-dari-20-ribu-pengiring

Lebih dari 20 ribu krama mengikuti Melasti Karya Pangurip Gumi Pura Luhur Batukaru, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan pada Buda Wage Warigadean, Rabu (29/1).

TABANAN, NusaBali

Hampir tidak ada ruang tersisa di setiap sudut jalan yang dilintasi, karena antusias krama ikut melasti ke Segara Tanah Lot Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan.

Pantauan di lapangan, kesakralan melasti sangat kental. Sejumlah krama, pemangku atau orang yang disucikan tampak kerauhan selama perjalanan melasti.

Yang tak kalah menariknya juga sejumlah piranti melasti baik itu umbul-umbul, lelontekan yang dipundut krama membuat iringan melasti terlihat indah.

Sepanjang jalan yang akan dilewati, di depan pintu masing-masing rumah warga menyediakan makanan dan minuman untuk pengiring. Tak lupa juga krama sejebag Tabanan mengaturkan upakara.  

Pamelastian kali ini akan menempuh jarak 90 kilometer (bolak-balik Desa Wongaya Gede-Desa Beraban) atau ditempuh selama empat hari, tiga malam dengan jalan kaki.

Pamelastian Karya Pengurip Gumi ini akan menyeberangi tiga tukad (sungai), yakni, Sungai Yeh O di Desa Penatahan, Kecamatan Penebel, Sungai Yeh Empas di Desa Wanasari, Kecamatan Tabanan, dan Sungai Yeh Panahan di daerah Banjar Demung, Kecamatan Tabanan. Untuk diketahui melasti dengan cara memargi (jalan kaki) selama 4 hari empat ini terakhir dilakukan tahun 1993.

Ketua Panitia I Karya Pangurip Gumi I Wayan Arya mengatakan persiapan  untuk Ida Bhatara turun melasti dimulai pukul 18.30 Wita. Memargi dilakukan pukul 09.00 Wita karena saking banyak persiapan yang harus sedapat mungkin benar sesuai dresta.

Selain itu begitu banyaknya pamedek sehingga ruang menjadi sangat sempit untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan perangkat Ida Bhatara. Ditambah dengan keperluan wewalungan khususnya penyambleh seperti itik berbagai warna yang perlu disiapkan. “Untuk mempersiapkan urutan itu memakan waktu sekitar dua jam,” ujar Wayan Arya di sela-sela memandu acara.

Dikatakannya, krama yang ikut melasti ini sudah siap sekitar pukul 05.30 Wita. Bahkan ada krama yang dari luar Tabanan seperti Negara, Klungkung, Denpasar, Badung, makemit (tidur) di pura untuk ikut pamelastian yang terakhir digelar tahun 1993. *des

Komentar