nusabali

Anggota Geng Motor Satu Darah Bikin Onar di Kuta

  • www.nusabali.com-anggota-geng-motor-satu-darah-bikin-onar-di-kuta

Keributan antara anggota geng motor ‘Satu Darah’ dengan wisatawan dan petugas tempat hiburan pecah di Diskotik Piramid Jalan Dewi Sri, Kuta, Badung, Senin (8/8) pukul 05.30 Wita

Sementara, pemilik Diskotik Piramid, Aryono mengungkapkan dirinya tidak mengatahui secara pasti insiden itu. Hanya saja, ia mengakui bahwa informasi awal ada beberapa orang anggota geng motor datang dan terlibat keributan di luar atau di halaman parkir. Amukan dari dua kubu yang ribut itu menyebabkan pintu kaca tempat hiburan malam itu pecah. Pengakuan dari karyawannya yang terlibat keributan itu sesama wisatawan "Mereka adalah orang asing yang datang menggunakan seragam (geng motor). Kalau terkait tulisan di seragam, saya tidak terlalu tahu. Intinya mereka datang dan terjadi keributan di depan (halaman parkir) Piramid dan melempar ke arah pintu yang menyebabkan pintu kaca pecah berantakan," kata Aryono.

Sementara Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Hadi Purnomo menerangkan insiden keributan yang terjadi di Diskotik Piramid berawal saat 9 anggota geng Satu Darah datang untuk minum-minum di Diskotik Piramid. Mereka datang di lokasi tersebut seusai mengikuti kegiatan tahunan klub motor Satu Darah yang digelar di Boshe pada, Minggu (7/8) sampai Senin (8/8) dini hari. Namun, usai puncak acara pukul 03.00 Wita, sebanyak 9 anggota geng datang ke diskotik Piramid yang terletak di Jalan Dewi Sri, Kuta, Badung. Di tempat kejadian, 9 anggota tersebut memesan minuman. Tapi, karena waktu sudah menjelang pagi, para karyawan pun berinisiatif memberitahu untuk menutup diskotik itu.

"Jadi, mereka ini awalnya datang mengatasnamakan individu. Bukan kelompok atau anggota klub. Karena, acara resminya sudah selesai dan kita sendiri yang menjaga keberlangsungan acara selama tiga hari sampai dini hari (kemarin)," kata Kombes Hadi saat ditemui di TKP. Nah, dalam insiden itu, para karyawan dan petugas security memberikan isyarat bahwa diskotik akan ditutup. Namun, 9 orang itu tidak terima dan menginginkan untuk dilanjut. Ketegangan inilah yang menjadi pemicu masalah tersebut. Mereka kecewa lalu keluar diskotik dan melempari pintu hingga kacanya pecah. Petugas keamanan dan wisatawan lainnya pun bertindak dan terjadilah keributan. "Mereka melempari wisatawan lainnya dengan batu dan kayu. Makanya terjadi perlawanan dan aksi kejar-kejaran," bebernya.


SELANJUTNYA . . .

Komentar