nusabali

Dinner Show di Jro Pengaji Makin Diminati Wisatawan

  • www.nusabali.com-dinner-show-di-jro-pengaji-makin-diminati-wisatawan
  • www.nusabali.com-dinner-show-di-jro-pengaji-makin-diminati-wisatawan

GIANYAR, NusaBali - Dinner show yang dikemas apik oleh Yayasan Yasa Putra Sedana di Banjar Pengaji, Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan, Gianyar telah menarik banyak wisatawan. Baru-baru ini pementasan kesenian Bali yang dipadukan dengan menikmati hidangan malam ini kedatangan tokoh nasional Bunda Usye Hakim, istri dari Haji Datuk Hakim Tamtawi, salah seorang pendiri HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia).

Pengelola Yayasan Yasa Putra Sedana, Dewa Ngakan Rai Budiasa mengatakan, Bunda Usye adalah sahabat menari Bali-nya semasa aktif berkesenian di Jakarta di era tahun 1970-an. Dewa Rai merasa senang bisa bertemu kembali setelah 50 tahun berlalu. “Datuk Hakim adalah mentor business saya, yang memperkenakan saya kepada dunia usaha hingga sempat menjadi pengurus HIPMI dan Asita DKI Jaya di era 90-an,” ungkap Dewa Rai, Jumat (10/5).

Dewa Rai bersyukur tiap tahun bisa memperingati Hari Tari sedunia dan mendatangkan tokoh penting ke kediaman. Pada tahun 2022 lalu, peringatan ini dihadiri langsung Ketua MPR RI Bambang Soesatyo beserta keluarga. Yayasan Yasa Putra Sedana Jro Pengaji telah memiliki sertifikat Citra Raksata. Sertifikat Nomor 05/SentraKI/2022 dengan Pencipta Paket Wisata Dewa Rai Budiasa dan Dewa Putra Diasa. Dewa Rai mengatakan, paket wisata barong dan legong ini sudah aktif sejak tahun 1995. “Pementasan perdana kami gelar pada 1 Desember 1995 dalam rangka uji kompetensi oleh Listibya Provinsi Bali guna memperoleh Pramana Patram Budaya,” ujarnya yang 15 tahun berkiprah di Jerman ini. 

Dewa Rai Budiasa menjelaskan, paket barong-legong dan dinner tercetus berdasarkan saran dan masukan dari koleganya di mancanegara yang sering berwisata ke Bali. “Mereka khawatir terjadi degradasi mutu tari Bali akibat keinginan pengelola wisata yang cenderung menyederhanakan penampilan kesenian Bali akibat tuntunan komersial,” jelasnya. Maka dirancang sebuah paket wisata sebagai karya cipta reportoire berupa pertunjukan barong dan pelegongan yang dikemas dengan santap malam. 

Paket wisata ini memiliki ciri khas tempat pementasan yang terbuka menyatu antara penari, penabuh, dan penonton. Sehingga penonton secara khusus dapat memperhatikan komposisi gerak tari yang senada dengan tabuh pengiringnya. Tak kalah menarik, kehadiran anak-anak setempat secara alami untuk ikut menyaksikan pertunjukan. Suasana tersebut menunjukkan bagaimana sejatinya kesenian Bali disuguhkan. 7 nvi

Komentar