nusabali

Putih Hillary, Putih Michelle

  • www.nusabali.com-putih-hillary-putih-michelle

Pergelaran Democratic National Convention (DNC) bergulir historikal karena menetapkan Hillary Clinton sebagai wanita pertama yang berkampanye sebagai calon presiden AS.

DNC merupakan perayaan Partai Demokrat mengumumkan pada dunia calon presiden pilihan mereka. Selain berpidato yang menguraikan kata-kata menyentuh dan optimistis, Clinton juga tampil dengan penampilan elegan  sekaligus bersahaja. Clinton mengenakan kemeja dan celana (pantsuit) berwarna putih. Pilihan warna yang tidak lazim. Pasalnya, calon presiden Partai Demokrat mengenakan busana warna biru atau merah menghadiri DNC.

Publik berpendapat pilihan warna putih sangat tepat, mengingat salah satu pesan politik yang ditawarkan Clinton adalah persamaan jender dalam hal upah dan kesempatan kerja. Sebenarnya, gaya busana Clinton merupakan pilihan lazim untuknya yang selalu mengenakan kemeja dan celana dengan warna senada.

Namun, kali ini, publik dibuat penasaran siapa perancang busana yang dikenakan Clinton di DNC. Ternyata, jawabannya adalah Ralph Lauren. Pihak Ralph Lauren telah mengonfirmasi busana warna putih itu memang lansiran rumah mode mereka.

Umumnya, pihak label dan rumah mode selalu menyiarkan keterangan pers mengumumkan koleksi mereka dikenakan oleh seorang figur publik dalam acara terkini. Namun, pengumuman Ralph Lauren cenderung terlambat. Hal ini bisa jadi karena Clinton membeli busana tersebut, bukan diberikan secara gratis.

Di tengah kesibukan kampanye sebagai calon presiden, Hillary Clinton selalu tampil stylish. Tentunya, wanita 68 tahun tersebut tak hanya memikirkan strategi politik tapi juga memperhatikan gaya berbusananya. Tak tanggung-tanggung, demi tampil sempurna istri Bill Clinton ini menunjuk pemimpin redaksi majalah Vogue, Anna Wintour sebagai konsultan fashionnya. Seperti diketahui, Anna merupakan salah satu pendukung dari Partai Demokrat.

Dilansir dari People, baru-baru ini Anna juga terlihat mengenakan t-shirt sebagai bentuk dukungannya terhadap Hillary. Hingga saat ini, Anna bertugas memilih busana apa saja yang akan dikenakan Hillary saat kampanye. Dalam kesempatan ini, Anna menghubungi desainer untuk menyediakan busana Hillary. Menariknya, Hillary tidak menerima endors. Dia membayar semua busana rancangan desainer yang dikenakannya.

Hillary Clinton telah menjadi perbincangan. Bukan hanya soal topik yang ia angkat saat bicara, melainkan juga apa yang dikenakan. Saat pidato kemenangan di bulan April lalu, Hillary memakai salah satu koleksi jaket rancangan desainer ternama dunia. Tak lain adalah Armani dengan mantel merah berbahan tweed. Di balik kesederhanaannya, siapa yang sangka jika harga mantel ini begitu high-end, yaitu 12.495 dolar AS atau Rp 165 jutaan.

Jaket mahal Hillary baru menarik atensi beberapa waktu terakhir dengan dimuatnya harga busana itu oleh artikel New York Post. Setelah itu, kicauan di Twitter pun makin menjadi-jadi. Beberapa politisi ikut ‘nyinyir’ soal jaket Armani milik Hillary. Twitter Scott Walker misalnya, gubernur negara bagian Wisconsin ini menulis, "Dia tidak memiliki rasa malu: Hillary Clinton mengenakan jaket Armani 12.495 dolar selama pidato tentang ketimpangan sosial”.

Ada pula Sean Spicer yang menulis: “Hey, saya seperti kamu: @HillaryClinton pakai jaket Armani 12.495 dolar saat berpidato soal ketimpangan sosial @CNBC”. Ada yang kontra, ada pula yang pro. Seorang politisi bernama Jimmy Williams memilih untuk melihat sudut pandang lain. “Ini adalah berita yang buruk. Tidak ada yang peduli tentang biaya baju yang dikenakan para kandidat."

Kemudian ada Dan Ewen, seorang aktor dan penulis yang memuji jaket Hillary. "Dan kita jatuh cinta pada jaket Hillary. Ia punya jaket yang bagus. Biarkan rekaman ini memperlihatkan jika Hillary Clinton punya jaket keluaran desainer," tulisnya di Twitter. Putih tak hanya dipilih oleh kandidat Presiden AS. Tapi juga oleh First lady AS Michelle Obama. Michelle Obama pantas menerima tepuk tangan atas pilihan gaunnya di acara makan malam Gedung Putih, Selasa (2/8/2016) kemarin. Ia terlihat menawan dan makin eksotik dalam balutan gaun rancangan desainer favorit Lady Gaga, Brandon Maxwell.

Ibu dua anak ini terlihat flawless berbalut gaun strapless menyapu lantai dalam warna putih ivory saat ia menyambut Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan istrinya, Ho Ching. Tampilan gaun dengan bagian strapless struktural ini dipadukan seimbang bersama anting panjang yang mewah dari Butani, dan riasan mata smokey nan dramatis.

Tampilan Michelle mengingatkan pada gaun Oscar Lady Gaga di tahun ini. Gaun itu juga dirancang Brandon Maxwell yang merupakan sahabat juga desainer favoritnya. Gaun yang dipakai Gaga menampilkan bentuk strapless dengan garis leher berbentuk hati yang serupa milik Michelle.  "Adalah kesempatan luar biasa bagiku dan juga tim membuat gaun ini untuk First Lady. Kuat dan elegan, dia adalah wanita yang menginspirasiku dalam berkarya dan telah menjadi role model untuk wanita di seluruh dunia," tutur Brandon dalam pernyataannya.

Michelle tak lagi asing dalam pilihan baju desainer yang begitu elegan dan high-fashion. Beberapa desainer favoritnya adalah Naeem Khan, Michael Kors, Jason Wu dan juga Thakoon.  Selera berbusana Michelle tak diragukan. Ketika menjadi tamu kehormatan di hari pertama Konvensi Partai Demokrat 2016, Senin (25/7/2016), dan berpidato untuk memberikan dukungan kepada Hillary Clinton sebagai Presiden AS, Michelle mencuri perhatian dalam balutan gaun biru nan classy.

Dalam hal berbusana, Michelle memang jarang tampil mengecewakan. Ia pun kembali memberikan penampilan terbaiknya saat berpidato di hadapan ribuan massa yang menghadiri Konvensi Partai Demokrat 2016 di Wells Fargo Center, Philadelphia, AS. Kali ini, ibu dua anak ini mengenakan mini dress biru terang rancangan Christian Siriano yang dipadu dengan pointed heels bernuansa metalik. Potongan gaun yang simpel dengan padanan anting yang minimalis serta rambut tergerai bebas menegaskan gaya Michelle yang selalu classy, elegan, dan chic.

Gaun bersiluet A itu tampaknya juga menjadi cara Michelle membuktikan diri sebagai pendukung Partai Demokrat sejati mengingat warna biru identik dengan Partai Demokrat.  Tentu saja, ini bukan kali pertamanya Michelle membungkus tubuhnya dengan busana rancangan Christian. Sleeveless dress berbahan lace karya desainer jebolan kontes desain 'Project Runway' 2008 itu menjadi pilihannya saat menghadiri pemakaman lima polisi korban penembakan di Dallas, AS, awal bulan ini.

Dalam pidatonya di Konvensi Partai Demokrat 2016, wanita 52 tahun ini kembali menegaskan dukungannya secara bulat kepada Hillary untuk maju sebagai calon Presiden AS ke-47 dari Partai Demokrat. Sambil menyindir calon Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, yang rasis dan sering mengeluh di Twitter, Michelle mengungkapkan kenapa rakyat AS harus bersatu untuk mendukung mantan Menteri Luar Negeri AS tersebut.

"Hillary Clinton tidak pernah menyerah. Aku ingin seseorang (calon presiden) dengan bukti nyata, seseorang yang mengerti bahwa permasalahan presiden AS bukanlah tentang hitam atau putih dan bisa digoreng dalam 140 karakter," ujarnya. *

Komentar