nusabali

Gangguan Irama Jantung

  • www.nusabali.com-gangguan-irama-jantung

Penyanyi Mike Mohede meninggal dunia dalam usia muda, yaitu 32 tahun. Mike ‘pergi’ akibat serangan jantung saat tidur. Awalnya Mike pamit untuk tidur siang.

Berkaca dari Kematian Mendadak Penyanyi Mike Mohede

Namun, saat ingin dibangunkan, Mike sudah tak sadarkan diri dan dinyatakan meninggal dunia. Ada berbagai kemungkinan seseorang di usia muda meninggal secara mendadak. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Dr dr Yoga Yuniadi SpJP(K) mengatakan, salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian mendadak adalah sindrom brugada.

Sindrom brugada merupakan tidak normalnya sistem listrik jantung, sehinggga terjadi kelainan irama jantung. "Sindrom brugada terjadi karena kelainan pertukaran ion di dalam sel jantung. Listrik jantung  menjadi aktif berjalan karena pertukaran ion. Kalau ada gangguan pada pertukaran ion, khususnya natrium, maka bisa terjadi kelainan brugada," kata Yoga kepada kompas.com, Senin (1/8).

Yoga mengungkapkan, gangguan irama jantung pada sindrom brugada dapat berakibat fatal, yaitu ventrikel fibrilasi. Jika gangguan irama jantung ventrikel fibrilasi berlangsung selama 30 detik, bisa terjadi kematian mendadak.

Jika dilihat melalui rekaman EKG, irama jantung ternyata tidak teratur. Sindrom brugada ini sering menyerang ketika tidur. "Khasnya sindrom brugada ini banyak serangan aritmia (gangguan irama jantung) yang terjadi ketika tidur,” kata dokter dari RS Jantung Harapan Kita ini menjelaskan.

Saat tidur denyut jantung seseorang menjadi lambat. Saat itulah bisa muncul denyut jantung yang prematur sehingga mengganggu irama jantung. "Denyut prematur mencetuskan kelainan irama. Gejalanya berdebar cepat dan pingsan," katanya. Sindrom brugada ini bisa terjadi pada usia muda, umumnya laki-laki.  

Faktor risiko brugada sejauh ini diduga karena genetik atau ada riwayat keluarga yang pernah mengalami kematian mendadak di usia muda. Selain sindrom brugada, serangan jantung saat tidur juga bisa terjadi. Serangan jantung karena tersumbatnya pembuluh darah koroner kini mulai banyak ditemui pada usia muda.

Ia mengingatkan, jika memiliki riwayat keluarga meninggal karena serangan jantung di usia muda, maka dianjurkan untuk rajin cek kesehatan. Hindari juga faktor risiko terjadinya serangan jantung dengan menjaga pola makan sehat, rajin olahraga, dan tidak merokok. "Serangan jantung dapat saat tidur, terutama dini hari, karena dini hari menjelang bangun itu tensi naik meningkat. Itu yang menyebabkan mudah mengalami serangan jantung," katanya.

Serangan jantung terjadi karena tersumbatnya aliran darah koroner atau pembuluh darah yang memberi makan otot jantung. Penyumbatan dapat terjadi, karena ada penumpukan lemak dan terbentuknya plak di pembuluh darah koroner. Jika kematian mendadak terjadi saat tidur, perlu diautopsi untuk memastikan apakah benar terjadi serangan jantung karena pembuluh darah koroner tersumbat. Kematian mendadak lainnya bisa jadi karena adanya gangguan irama jantung.

Serangan jantung umumnya menimbulkan gejala nyeri di dada yang bisa menjalar hingga ke leher dan lengan. Jika diketahui terkena serangan jantung, harus segera dilarikan ke rumah sakit. Dr Yoga menambahkan, cek kesehatan sangat penting dilakukan, apalagi dengan pola hidup di perkotaan yang umumnya tidak sehat.

Banyak masyarakat muda yang tidak menjaga pola makan, seperti sering makan junk food, konsumsi makanan tinggi lemak, dan gula yang berlebihan.Buruknya, pola makan itu pun diikuti dengan kurangnya aktivitas fisik atau gaya hidup sedentary. Faktor risiko lainnya, yaitu kebiasaan merokok dan stres.

Yoga mengungkapkan, pemeriksaan jantung dapat dilakukan dengan alat rekam Elektrokardiogram (EKG). EKG dapat mendeteksi bila ada kelainan irama jantung. Pemeriksaan EKG juga bisa melalui treadmill test (TMT). Yoga juga mengingatkan untuk tidak menganggap sepele ketika muncul gejala penyakit jantung seperti sesak napas, pusing, pingsan, hingga keringat dingin.

Dokter spesialis penyakit dalam Ari Fahrial Syam dari RS Cipto Mangunkusumo menambahkan, banyak cek kesehatan yang bisa dilakukan untuk deteksi dini penyakit. Mulai dari cek gula darah, kadar kolesterol, asam urat, jantung , hingga tekanan darah. "Usia di atas 40 tahun, obesitas, merokok, hipertensi, hiperkolesterol, hipertrigliserida, diabetes mellitus (DM), riwayat keluarga dengan sakit jantung, kurang olah raga rutin dan stres dianjurkan untuk segera check up.

Mengapa menyerang orang muda ? Belum lama ini sebuah studi melakukan pemeriksaan terhadap 760 mayat remaja dan orang berusia muda, para peneliti menemukan sumbatan pada arteri koroner yang disebabkan oleh penumpukan kolesterol. Hal tersebut menunjukkan bahwa, pencegahan penyakit jantung di masa depan sudah harus dilakukan sejak usia anak-anak, ungkap penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnaL Circulation.

“Intinya adalah bahwa pencegahan jangka panjang penyakit arteri koroner sudah harus dimulai pada masa anak-anak atau setidaknya di usia remaja,” ujar penelit senior Dr. Henry McGill, ilmuwan senior dari Southwest Foundation for Biomedical Research di San Antonio, Texas.

Studi ini meneliti arteri orang-orang muda yang meninggal karena penyebab lain, seperti bunuh diri, pembunuhan, dan juga kecelakaan. Seperlima dari orang-orang muda berusia 30-34 telah muncul plak atau deposit lemak di dalam arteri koroner mereka, yang menandakan adanya risiko menuju serangan jantung dan stroke di masa depan. Dalam penelitian ini, terlihat bahwa laki-laki dua kali lebih berisiko mengalami munculnya plak dibandingkan wanita dengan rentang usia yang sama.

Faktor risiko terbesar terjadinya sumbatan arteri adalah obesitas dan tingginya kadar low density lipoprotein (LDL) atau yang dikenal dengan kolesterol jahat. Inilah yang akan menempel di dinding-dinding arteri. Sedangkan faktor risiko lain seperti merokok, tekanan darah tinggi, dan kadar high density lipoprotein (HDL) atau  kolesetrol baik yang rendah juga meningkatkan risiko seseorang mengalami penyumbatan arteri.

Penelitian ini juga menemukan, laki-laki muda berusia 20-an dan 30-an dengan kolesetrol tinggi, dua sampai tiga setengah kali lebih berisiko meninggal karena penyakit jantung. Bahkan, berisiko mengalami kematian dini empat hingga sembilan tahun lebih awal dibanding para pria dengan kadar kolesterol lebih sehat.

Dari penelitian ini, terungkap orang-orang berusia muda di awal 20-an harus mulai menguji kadar kolesterolnya, seperti yang direkomendasikan oleh National Cholesterol Education Project, kata Dr Peter Libby, Kepala Kedokteran Kardiovaskular di Brigham dan Rumah Sakit Wanita di Boston.

“Bahkan mereka yang berusia 20-an harus tahu berapa angka kolesterol mereka dan memastikan kadar kolesterol mereka dalam kendali,” kata Libby. “Ini jauh lebih baik untuk mencegah penyakit ini di awal, daripada mengobati serangan jantung, dan stroke ketika sudah terjadi.”

Saat ini, pemeriksaan kadar kolesterol berfungsi sebagai peringatan, ketika kadarnya di atas 200 miligram per desiliter dan menjadi perhatian khusus terutama pada orang dewasa setengah baya. Kolesterol tnggi memang dapat diobati dengan penyesuaian diet dan obat penurun kolesterol yang disebut ‘statin’, yang akan mengganggu sintesis kolesterol, dan yang terbaru seperti Benecol, mengandung sterol yang akan mengganggu penyerapan kolesterol dari usus.

Namun, menurut para dokter, sebelum diharuskan mengonsumsi pil, perubahan gaya hidup sangatlah penting, diantaranya dengan rutin berolahraga dan melakukan diet sehat. The American Heart Association merekomendasikan menjaga asupan harian kolesterol di bawah 300 miligram, menghindari junk food, dan makanan yang digoreng. Temuan penelitian ini menunjukkan tidak ada usia yang terlalu muda untuk memulai, dan pemantauan serta konseling remaja tentang kebiasaan makan mereka dapat dibenarkan. "Ini adalah ajakan yang sulit, karena remaja berpikir mereka abadi," catatan McGill.

"Saya pun masih memiliki cucu, yang meskipun semua hal ini sudah didiskusikan di keluarga kami, ia masih memesan double cheeseburger dengan daging tambahan dan kentang goreng," ungkapnya. */beragam sumber

Komentar