nusabali

Pelanggan Air Perumda Tirta Hita Buleleng Hanya Dapat Angin

  • www.nusabali.com-pelanggan-air-perumda-tirta-hita-buleleng-hanya-dapat-angin

Warga Ringdikit memberi batas waktu hingga 10 Januari 2020. Jika air masih belum mengalir, akan siapkan aksi.

SINGARAJA, NusaBali

Ratusan KK di tiga banjar, Desa Ringdikit, Kecamatan Seririt, Buleleng mengeluhkan layanan air Perusahaan Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Hita Buleleng kecrat-kecrit. Bahkan warga di Banjar Dinas Kajanan, Kelodan dan Kawanan mengaku mengalami kesulitan air bersih sejak tiga bulan terakhir. Air bersih yang merupakan kebutuhan utama masyarakat lebih sering hanya keluar angin.

Keluhan layanan PDAM disampaikan warga sangat mengganggu aktivitas mereka. Meski ada tangki suplai air dari PDAM, tak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat setempat. Terpaksa sebagian besar masyarakat membeli air tambahan dan pergi ke sungai untuk mandi, mencuci pakaian, perabotan rumah tangga hingga buang air.

Seperti yang diakui Putu Suwiyasa, 35, warga Banjar Dinas Kelodan, Desa Ringdikit. Masalah pelayanan air bersih oleh Perumda memang terjadi setiap tahunnya. Hanya saja tahun ini paling parah. Hampir tiga bulan warga di tiga banjar tak mendapatkan air dari saluran pipa mereka. “Sudah tiga bulan tidak ada air, katanya malam bisa nampung air tapi saat dihidupkan hanya keluar angin saja. Tidak dapat air tapi tetap bayar,” keluhnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Nyoman Suardani, 44, warga Banjar Dinas Kawanan. Bahkan dia yang membuka warung olahan makanan terpaksa menghentikan usaha olahan pangannya, karena tidak ada air untuk menunjang penjualannya. “Saya biasanya jual jajan, rambanan dan lauk-pauk, tapi semenjak tidak ada air berhenti dulu. Air mobil tangki paling keras dapat lima ember, cukup sampai mana. Makanya saya air minum beli lain, kalau mandi, nyuci pakaian perabotan di sungai. Rata-rata di sini warga begitu,” ujarnya yang ditemui Minggu (5/1/2020) di depan warungnya.

Kondisi paceklik air layanan Perumda Air Minum ini pun sudah berkali-kali disampaikan ke kantor cabang. Hanya saja warga sejauh ini masih bersabar mendengar alasan dan jawaban dari Perumda. “Kami sudah berkoordinasi dengan Pak Mekel (Perbekel), kalau sampai tanggal 10 ini tidak ada perubahan ya terpaksa kami akan ada aksi. Karena sumber air desa kami belum mampu swadaya hanya PDAM saja,” imbuh Putu Suwiyasa.

Sementara itu Dirut Perumda Tirta Hita Buleleng, I Made Lestariana dikonfrimasi terpisah tak menampik jika di tiga banjar Desa Ringdikit memang ada gangguan air bersih. Hanya saja dirinya menampik jika aliran air tak sepenuhnya mati. Air masih bisa mengalir di luar beban puncak pemakaian pada malam hari. “Kemarin memang ada pipa kami yang bocor dari sumber air Bestala. Bahkan ada kebocoran di beberapa titik dan sampai saat ini masih dalam tahap pemeliharaan. Selain juga ada penurunan debit air dari sumber air sekitra 25 persen yang mengakibatkan gangguan di puncak pemakaian,” jelas Lestariana.

Dia pun mengatakan tiga banjar di Ringdikit yang mengalami gangguan pelayanan air disebutnya berada di posisi ketinggian, sehingga konsekuensinya mengalami maslaah dalam pelayanan air di beban puncak pemakaian.  “Sementara kami masih menggunakan sistem gravitasi, sedangkan tiga wilayah layanan itu ada di atas reservoir sehingga konsekuensinya memang gangguan saat beban puncak,” imbuh dia.

Dalam penanganan jangka pendek Perumda Tirta Hita mengaku sudah menyiapkan dua unit mobil tangki yangs iap menyuplai air bersih saat diperlukan warga. “Kami sudah komitmen saat 1 x 24 jam tidak ada air mengalir kami suplai dengan mobil tangki,” kata dia.

Namun Lestariana juga mengaku belum memiliki penanganan jangka panjang dan masih menunggu SPAM Buleleng Jembrana (Burana) yang bersumber dari bendungan Titab-Ularan beroperasi. Jaringan air bersih pun sudah selesai dikerjakan Pemerintah Pusat, hanya menunggu pengoperasian menuju jaringan ke masing-masing rumah warga. “Mudah-mudahan ini segera beroperasi, karena kami juga tidak berani investasi besar karena sudah ada program pemerintah pusat biar tidak mubazir,” jelasnya.*k23

Komentar