nusabali

Wakil Bendahara Golkar Bali Mundur

  • www.nusabali.com-wakil-bendahara-golkar-bali-mundur

Sekretaris Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry mengaku belum terima surat pengunduran diri Agra Kumara dari posisi Wakil Bendahara maupun sebagai kader.

Agra Kumara Ngaku Ingin Istirahat dari Dunia Politik

SINGARAJA, NusaBali
Wakil Bendahara Bidang Pendidikan dan Pelatihan DPD I Partai Golkar Bali, Gede Agra Kumara pilih mundur dari partai berlambang pohon beringin yang menaunginya selama ini. Kabarnya mantan anggota DPRD Provinsi Bali periode 2004-2009 ini, tidak puas dengan sistem pengkaderan di Golkar.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, Agra Kumara mundur dengan surat resmi yang dilayangkan ke DPD I Golkar Bali. Ia mundur dari jabatan Wakil Bendahara sekaligus keluar dari Partai Golkar. Konon, alasan pengunduran dirinya karena tidak puas dengan sistem pengkaderan di tubuh Golkar. Pengkaderan dinilai tidak jalan, sehingga banyak muncul kader-kader baru di kepengurusan.

“Katanya sih, pengkaderan yang tidak jalan, tidak melihat senioritas lagi, sehingga muncul kader-kader dadakan di kepengurusan,” ungkap sumber di lingkaran Golkar di Singaraja, Buleleng.

Masih kata sumber, Agra Kumara telah menyampaikan surat resmi pengunduran dirinya ke DPD Golkar Bali, 20 Juli 2016 lalu. Bahkan, Agra Kumara juga langsung menyerahkan kartu tanda anggota (KTA) sebagai tanda berhenti dari keanggotaan Golkar. “Soal ke mana sekarang, silakan saja konfirmasi pada yang bersangkutan,” ujar sumber ini

Agra Kumara yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (3/8) sore, tidak menampik informasi pengunduran dirinya. Namun, ia menepis alasan pengundur¬an dirinya itu karena kecewa dengan pengkaderan di tubuh Golkar. Ia mengaku mengun-durkan diri karena ingin fokus pada bisnis perhotelan yang digeluti selama ini. “Ya sudah saya sampaikan suratnya ke DPD I Golkar Bali, tidak ada kecewa. Saya hanya ingin berhenti dulu dari dunia perpolitikan, ingin mengurus usaha dulu,” kata politisi muda asal Kelurahan Astina, Singaraja ini.

Agra Kumara sendiri sebelumnya pernah berniat nyalon Ketua DPD II Golkar Buleleng. Namun dia memberi syarat sepanjang aturan seperti Juklak ditaati oleh semua pihak. “Ya memang sudah ada beberapa PK yang temui saya, tapi saya tegaskan jangan ada intrik, semua pihak harus mentaati aturan yang ada. Saya tidak mau ada intrik politik di Musda karena itu justru akan membuat Golkar tidak berkembang,” kata politisi yang gemar dengan otomotif ini.

Menurut Agra Kumara, dirinya siap dicalonkan atau pimpin Golkar Buleleng dalam rangka menuju Golkar lebih baik. Bahkan, dirinya berjanji tidak akan merebut jabatan apapun nantinya setelah dipercaya pimpin Golkar Buleleng. Ia janji memberikan kesempatan tersebut kepada kader-kader yang memang punya potensi untuk duduk di legislatif maupun kepala daerah.

“Saya punya konsep kebersamaan dalam menjadikan Golkar lebih baik. Saya bersedia mundur kalau kepemimpinan saya nanti tidak sesuai dengan visi dan misi saya. Tetapi saya tegaskan lagi, jangan ada intrik dalam Musda, saya siap bersaing,” tegasnya. Namun niat Agra Kumara untuk calonkan diri dalam Musda Golkar Buleleng yang digelar pada, Kamis (30/6) lalu itu tak kesampaian. Dalam Musda hanya dua calon yang melenggang, yakni Putu Singyen, politisi Golkar asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt, dan I Gede Ariadi, kader muda Golkar yang ‘putra mahkota’ dari mantan Bupati Buleleng Putu Bagiada. Hasil akhirnya, Putu Singyen yang sukses duduki posisi Ketua DPD II Golkar Buleleng periode 2016-2021.

Sementara terkait mundurnya Agra Kumara, Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi semalam handphonenya dalam kondisi aktif, namun tidak dijawab. Sedangkan Sekretaris DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry saat dihubungi mengatakan belum menerima surat pengunduran diri Agra Kumara dari posisinya sebagai Wakil Bendahara maupun sebagai kader.

“Biasanya memang surat masuk terlebih dahulu ke saya. Tapi hingga saat ini belum ada saya terima (surat mundur Agra Kumara) itu,” katanya singkat sembari mengatakan dirinya akan terlebih dahulu mengecek kebenaran kabar tersebut. Sebelumnya diberitakan sejumlah pengurus DPD I Golkar Bali nyatakan mundur dari kursi kepengurusan. Seperti Wakil Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bangli yang ditinggalkan I Putu Yuda Suparsana. Politisi asal Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem ini mundur karena ditegur partainya lantaran menggelar acara tandingan saat pelantikan pengurus DPD II Golkar se Bali.

Selain itu jabatan Bendahara DPD I Golkar Bali yang awalnya tercatat Anak Agung Alit Arimbawa juga kosong. Anak Agung Alit Arimbawa yang pengusaha hotel ini tidak pernah aktif dan memang tidak bersedia menjadi pengurus di Golkar Bali. Lalu ada Wakil Sekretaris DPD I Golkar Bali, I Made Wijaya yang kini menjadi Komisioner Komisi Informasi (KI) Bali juga mundur dari Golkar Bali dengan alasan jaga independensi sebagai komisioner KI. Kemudian I Gusti Agung Daniel Yunandha Yudha putra mantan Ketua DPD I Golkar Bali I Gusti Ngurah Alit Yudha juga cabut dari kepengurusan. Daniel Yudha memilih cabut setelah merasa tak nyaman di kepengurusan Golkar Bali. * k19, nat

Komentar