nusabali

Polisi Dalami Dugaan Pembunuhan Shelisa

Temuan Kerangka di Septic Tank

  • www.nusabali.com-polisi-dalami-dugaan-pembunuhan-shelisa

Polisi menyebut Ayu Shelisa yang ditemukan jadi kerangka di dalam septic tank milik mertuanya, Waluyo di Bantul diduga korban pembunuhan.

YOGYAKARTA, NusaBali

Pelaku diduga suami Ayu Shelisa, Edi Susanto yang sudah tewas gantung diri bulan lalu. Meski sudah mengarah ke Edi, polisi masih menyelidiki adanya dugaan pelaku lain yang terlibat.

"Kami tidak hanya berpuas diri kalau pelakunya Edi. Apakah ada pelaku lain, itu yang kami lakukan penyelidikan lebih dalam lagi," kata Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Riko Sanjaya saat dihubungi, Kamis (26/12).

Dari keterangan para saksi, Edi diketahui sempat meninggalkan wasiat ke keluarganya. Edi juga sempat mengatakan ke Waluyo soal Shelisa yang ada di sekitar rumah di Dusun Karangjati, Desa Bangunharjo, Kecamatan Kasihan, Bantul.

"Si Edi ini seminggu sebelum bunuh diri menceritakan itu kepada bapaknya (Waluyo), dia (Edi) menyampaikan (kalau) Ayu Shelisa ada di sekitar rumahnya, dia (Shelisa) meninggal. Bapaknya kaget dan nggak berani nanya seperti apa meninggalnya," ujar Riko.

Sementara itu Ibu Shelisa, Anik Maidarningsih (51) tak kuasa menahan sedih karena anak keduanya ditemukan tewas tinggal kerangka di septic tank milik mertuanya. Anik mengaku Sheli, nama panggilan Ayu Shelisa, sempat mendatanginya lewat mimpi.

"Saya didatangi lewat mimpi anak saya (Sheli). Ya dia berdiri di pohon bambu ada jalan kecil, dia berdiri di situ. Dia bilang yang boleh datang cuma ibu saja," kata Anik saat ditemui di kediamannya di Kampung Badran, Bumijo, Jetis, Yogyakarta, seperti dilansir detik, Kamis (26/12).

Saat ditanya polisi, dia yakin kerangka yang ditemukan di septic tank itu benar anak kandungnya.

"Saya jawab yakin 100 persen karena itu sudah sesuai dengan mimpi saya kalau anak saya ada di bawah pohon bambu," tuturnya.

Anik mengenang Sheli menikah dengan Edi Santoso pada 2006 silam. Selama menikah, keduanya belum memiliki anak. Setelah berkeluarga, Sheli tinggal di Dusun Karangjati, Desa Bangunharjo, Kecamatan Kasihan, Bantul yang juga rumah mertuanya.

Anik mengaku mulai tak mendengar kabar anaknya sejak 2010 lalu. Dia sudah mencoba bertanya ke menantunya soal keberadaan Sheli tapi tak mendapat jawaban.

"Ya bilangnya pergi, yang bilang ya keluarga sana (Edi). Tapi tidak pernah cerita pergi ke mana, tapi cuma bilang (Sheli) pergi bawa uang Rp 300 ribu," paparnya.

Teka-teki hilangnya Sheli pun mulai terungkap pada Minggu (22/12). Kerangka Sheli ditemukan salah seorang pekerja yang tengah memperbaiki saluran septic tank milik mertuanya Waluyo.

Anik mengatakan selama ini, Sheli, memang pernah mengeluhkan perlakuan kasar suaminya. "Ya pernah dikasari sampai pernah diselomoti (disundut) rokok (sama Edi). Kadang-kadang nangis ingin pisah, tapi saya sebagai orang tua ya hanya memberi nasihat," kata Anik.

Anik mengatakan Sheli memiliki saudara kembar bernama Leli. Leli inilah yang lapor polisi setelah Sheli menghilang pada 2009 silam. *

Komentar