nusabali

UMKM Jangan Terjebak Euforia Go Global

  • www.nusabali.com-umkm-jangan-terjebak-euforia-go-global

Para pelaku UMKM diingatkan untuk tidak terjebak pada euforia go global atau terfokus pada pasar ekspor hingga melupakan pentingnya menekan impor dan menguasai pasar domestik.

JAKARTA, NusaBali

Pakar koperasi dan ekonomi kerakyatan Frans Meroga Panggabean di Jakarta, Kamis (26/12), mengatakan idealnya pelaku UMKM tak hanya fokus pada pasar ekspor dan terjebak pada euforia UMKM go global.

"Kita telisik lebih dalam, Indonesia ternyata juga mengimpor buah-buahan sampai senilai 1,25 miliar dolar AS, belum lagi jenis sisa industri makanan mencapai 2,4 miliar dolar AS," kata Frans.

Alumnus Universite de Grenoble Prancis itu berpendapat sebenarnya hasil produksi UMKM Tanah Air di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan mampu bersaing dari sisi mutu dengan barang impor jenis yang sama.

Frans menjelaskan bila Indonesia mampu swasembada beras, maka akan lahirlah 250.000 petani sawah baru, yang berkegiatan ekonomi senilai impor beras selama ini yakni lebih dari Rp15 triliun. “Juga impor buah yang sampai Rp18 triliun tersebut, sebanding dengan terciptanya 300.000 orang petani buah baru,” katanya.

Frans yang menjabat sebagai Direktur Generasi Optimis Research & Consulting (GORC) itu melanjutkan, akan ada sampai 350.000 petani gula baru jika melihat sepanjang 2018 Indonesia impor 2,2 juta ton gula mentah. Total minimal 1 juta petani baru akan lahir jika UMKM difokuskan untuk berswasembada pangan.

"Hasil riset GORC dalam menghitung jumlah petani baru memakai patokan penghasilan 5 juta sebulan. Luar biasa kalau UMKM fokus mewujudkan swasembada pangan, maka akan lahir minimal 1 juta petani baru yang hidup layak dengan 5 juta per bulan," jelas Frans.*ant

Komentar