nusabali

Anggota TNI AL Tewas dengan Luka Tusuk Istri Almarhum Shock, Rumah Duka Dijaga TNI AL

  • www.nusabali.com-anggota-tni-al-tewas-dengan-luka-tusuk-istri-almarhum-shock-rumah-duka-dijaga-tni-al

Keluarga almarhum Serda I Made Suwardi, 47, anggota TNI Angkatan Laut yang tewas dengan sejumlah luka tusuk, akan melakukan upacara adat, setelah itu akan diupacarai secara militer.

TABANAN, NusaBali
Sementara rumah duka di Banjar Petiles, Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, dijaga anggota TNI AL.

“Ya nanti sesuai dengan hasil pembicaraan dengan keluarga,” kata sepupu korban yang minta namanya tak disebut di koran, saat ditemui di rumah duka, Sabtu (30/7).

Dia pun mengatakan untuk saat ini keluarganya masih berduka dan enggan untuk memberikan komentar banyak. “Maaf kami tidak mau dimediakan, nanti keluarga besar protes. Istrinya pun tidak mau dimediakan, karena masih sangat shock,” jelasnya sembari masuk rumah karena dipanggil oleh keluarganya.

Di depan rumah duka ada sekitar tiga orang dari jajaran TNI AL yang melakukan penjagaan. Menurut salah seorang petugas, ketika korban sudah di rumah duka saat itu pula mereka mulai berjaga. “Intinya kami menemani keluarga, terutama istrinya saat ini masih shock dan menangis terus,” ujar salah seorang petugas.

“Jadi kami mohon maaf, bukan mengusir karena dari keluarga tidak mengizinkan,” imbuh petugas.
Ditambahkan, keseharian almarhum di tempat kerja orangnya suka bercanda, baik, dan ramah. “Ya biasa-biasa saja, sering bercanda beliaunya,” tambahnya.

Kelian Dinas Banjar Petiles I Made Arnawa mengemuakakan, upacara nyiramin akan dilakukan pada Wrespati Umanis Gumbreg, Kamis (4/8). Sedangkan untuk upacara ngaben (bakar) akan dilaksanakan pada Sukra Paing Gumbreg, Jumat (5/8) mendatang. “Sesuai hasil koordinasi, kami akan melaksanakan sesuai dengan hari yang ditentukan,” ujarnya.

Upacara akan dilakukan sesuai dengan adat Banjar Petiles, kemudian sesampai nanti di kuburan baru akan dilakukan prosesi kemiliteran. “Nanti sesuai adat terlebih dahulu, setelah itu baru kemiliteran,” tambah Arnawa.
Hingga Sabtu kemarin, NusaBali belum bisa mengkonfirmasi pihak Lanal Denpasar. Saat NusaBali akan mengkonfirmasi perihal insiden berdarah tersebut, sejumlah petugas berpakaian lengkap tampak sedang berjaga di bagian depan pos masuk itu. Sedangkan petugas lainnya sedang melakukan aktivitas di dalam pos penjagaan.

“Nanti ketemu sama bagian humasnya saja. Kami tidak berkepentingan untuk menjelaskan,” kata seorang anggota seraya mengarahkan agar wartawan berdiri di belakang pos penjagaan lantaran ada perwira tinggi dari Surabaya yang datang berkunjung ke markas itu.

Sekitar 30 menit menunggu, iring-iringan mobil meninggalkan markas Lanal Denpasar. Setelah itu, seorang anggota di pos kembali menghampiri NusaBali, mengatakan bahwa bagian humas tidak dapat ditemui lantaran sudah berangkat bersama rombong yang keluar menggunakan empat mobil.

“Maaf mas, pak Ari (bagian humas) sudah ikut dalam rombongan. Saya nggak tahu mau ke mana,” kata petugas tersebut.
Namun petugas lain mengakui bahwa pelaku penusukan tersebut sudah di POMAL. Pelaku masih dalam tahap penyelidikan. “Sedang diproses,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang anggota TNI AL, Serda I Made Suwardi, 47, ditemukan tewas mengenaskan di Asrama TNI AL kawasan Jalan Raya Sesetan, Denpasar Selatan, Jumat (29/7) sekitar pukul 05.30 Wita. Korban Made Suwardi tewas dengan 6 luka tusukan di sekujur tubuhnya, diduga dihabisi rekannya sesama tentara.

Informasi yang dihimpun, nyawa korban Made Suwardi diduga dihabisi Kopda Muslimin. Awalnya, korban Made Suwardi yang menjabat sebagai Ba Set Tuud Lanal Denpasar terlibat adu mulut dengan Kopda Muslimin (menjabat Ta Urdal Lanal Denpasar). Setelah adu mulut, keduanya terlibat adu fisik.

Nah, saat baku hantam itulah pelaku Kopda Muslimin mengeluarkan senjata tajam pisau dan menikamnya ke tubuh korban hingga roboh bersimbah darah. Korban langsung tewas di lokasi TKP. Sebetulmnya, rekan-rekan sesama tentara berusaha memberikan pertolongan terhadap korban Made Suwardi. Namun, karena mengalami pendarahan hebat akibat banyaknya luka tusukan, nyawa korban tidak terselamatkan.

Jasad korban kemudian dievakuasi ke RSAD Udayana di Jalan PB Sudirman Denpasar untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. "Dari hasil pemeriksaan, katanya korban menderita 6 luka tusukan di sekujur tubuhnya," jelas sumber yang enggan namanya dikorankan.

Perkelahian berujung maut yang menewaskan Serda Made Suwardi, anggota TNI AL asal Banjar Petiles, Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan ini diduga kuat dipicu sakit hati. Masalahnya, pelaku Kopda Muslimin sebelumnya tidak diizinkan cuti saat mengajukan cuti tahunan kepada kesatuannya. "Dugaan awal memang sakit hati, karena tidak diizinkan cuti tahunan. Makanya pelaku dendam dan menikam korban hingga tewas," katanya. * cr61, da

Komentar