nusabali

FK Undiksha Lirik Pemanfaatan Teknologi Nuklir untuk Kesehatan

  • www.nusabali.com-fk-undiksha-lirik-pemanfaatan-teknologi-nuklir-untuk-kesehatan

Penerapan teknologi nuklir dalam bidang kesehatan masih jarang diketahui masyarakat.

SINGARAJA, NusaBali

Fakultas Kedokteran Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) melirik pemanfaatan teknologi nuklir di bidang kesehatan. Sejumlah pengetahuan awal pun dikenalkan dalam seminar internasional yang membahas tentang pengenalan dan pengaplikasian teknologi nuklir  hingga perhitungan aplikasi dosis, pada Senin (18/11/2019).

Deputi Pemberdayaan Teknologi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Hendik Winarno sebagai salah satu pemateri mengatakan teknologi nuklir saat ini memang belum begitu memasyarakat. Kebanyakan masih beranggapan jika teknologi nuklir itu hanya untuk teknologi penghancur seperti bom dan senjata. Padahal iptek nuklir di sisi lain sangat bermanfaat untuk berbagai macam hal, mulai dari bidang pertanian, indukstri, hingga kebermanfaatnya untuk kesehatan masyarakat. “Undiksha punya banyak fakultas, profesor dan mahasiswa, dalam hal kami membumikan nuklir dan pemanfaatannya lebih luas Undiksha merupakan mitra potensi, sehingga banyak hal yang bisa dikerjasamakan,” ucap Hendik Winarno.

Wakil Rektor III Undiksha, Prof Dr I Wayan Suastra MPd, mengatakan Fakultas Kedokteran (FK) Undiksha yang terkonsentrasi pada medical tourism sejauh ini mencoba menyesuaikan kompetensi untuk memenuhi tuntutan output. Dokter lulusan Undiksha yang diarahkan menjamah pariwisata yang bertalian dengan dunia internasional memiliki tantangan lebih. Sehingga Undiksha saat ini juga didukung oleh Batan dan juga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI untuk mewujudkan SDM unggul dalam medical tourism.

“Kami akan duduk kembali dengan Batan dan Kemenparekraf untuk menandatangani MoU dan bicara kerjasama selanjutnya termasuk soal teknologi nuklir ini. Undiksha sejauh ini welcome karena ini juga akan berdampak pada masyarakat di Buleleng dan Bali pada umumnya,” jelas Suastra.

Sementara itu perwakilan Kemenparekraf, I Gusti Hendriyani, menambahkan Bali khususnya Buleleng dengan pariwisata minat khususnya dilirik mengedepankan kepercayaan wisatawan melalui SDM yang mumpuni, kompeten dan didukung juga dengan infrastruktur. Sehingga calon dokter lulusan Undiksha yang akan bergerak di bidang medical tourism sangat berkepentingan untuk mengetahui pemanfaatan teknologi nuklir dalam bidang kesehatan.

Wakil Bupati Buleleng, dr I Nyoman Sutjidra SpOG, yang berkesempatan hadir mengatakan penerapan teknologi nuklir dalam bidang kesehatan masih jarang diketahui masyarakat. Bahkan di Indonesia menurutnya baru 17 institusi saja yang mengimplementasikan teknologi nuklir di bidang kesehatan. Baik dalam deteksi, diagnosis dan penerepan rehabilitas. “Energi nuklir tidak seperti yang kita takutkan. Kalau tenaga nuklir dimanfaatkan sebaik-baiknya sangat bermanfaat sekali. Pariwisata berkaitan dengan industri pariwisata dan medical tourism didalamnya, sehingga sangat berkepentingan sekali untuk diketahui,” ucap Wabup Sutjidra. Dalam seminar internasional itu juga menghadirkan narasumber dari industri asal Jepang yang mengimplementasikan teknologi nuklir dalam industrinya.*k23

Komentar