Mahasiswa Undiksha Raih Juara I Lomba Esai Nasional
Undiksha kembali menunjukkan taringnya di tingkat nasional.
SINGARAJA, NusaBali
Melalui dua orang mahasiswanya, Undiksha mampu membuktikan diri sebagai lembaga pendiidkan yang tak bisa dipandang sebelah mata. Dua orang mahasiswanya berhasil menyabet Juara I lomba Esai dalam Festival Bidikmisi Mahasiswa Nasional 2019, yang diselenggarakan Himpunan Mahasiwa Bidikmisi Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar.
Kedua mahasiswa itu yakni Kadek Reda Setiawan Suda, 22, mahasiswa semester VII Pendidikan Teknik Elektro dan Ni Putu Dian Yurista Ningsih, 21, mahasiswa semester V, Pendidikan Bahasa Inggris. Keduanya berkolaborasi hingga menghasilkan esai terkait Electrilation Tool Project: Media Pembelajaran Portable sebagai Sarana dalam Mewujudkan Efisiensi dan Efektivitas Praktikum Instalasi Penerangan Listrik.
Menurut Dian Yurista, mahasiswa asal Baturiti Tabanan itu saat dihubungi Minggu (10/11) kemarin mengatakan dia bersama Reda dalam satu tim nekat mengikuti lomba tingkat nasional itu untuk mencari relasi dan membuktikan diri sebagai mahasiswa Undiksha yang juga memiliki kemampuan. Dari Undiksha ada tiga tim yang mengikuti lomba tersebut. Dian Yurista pun akhirnya menyetorkan karya mereka secara online ke panitia. Awalnya ada 200 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Dari 200 peserta lalu disaring dan diciutkan menjadi 56 peserta yang lolos sebagai finalis. Hingga pada tanggal 8-13 Oktober lalu, 35 peserta yang lolos sebagai finalis dipanggil ke Makassar untuk mengikuti babak final.
“Tiga tim Undiksha semuanya masuk final, tapi akhirnya yang dapat juara hanya kami. Bersyukur sekali, karena kami dari awal tidak ada target juara, hanya ingin membuktikan Undiksha diluaran sana yang belum banyak orang tahu bahwa kami juga punya potensi,” jelas Dian Yurista.
Dia dan Reda yang bekerja dalam satu tim menyiapkan waktu selama sepekan untuk memantapkan karya yang mereka buat bersama. Reda disebut bertugas menyiapkan komponen elektroniknya, sedangkan Dian menyiapkan modul pembelajarannya.
Dian yang mengaku baru pertama kali mengikuti lomba sempat merasakan rasa grogi yang mendalam. Keduanya pun memutuskan menghubungi ibu mereka sebelum presentasi untuk meminta restu dan doa. Hingga pengumuman dari panitia menegaskan mereka sebagai peraih Juara I, mengalahkan peserta dari Universitas Padjajaran, Universitas Negeri Semarang, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Hasanuddin dan universitas ternama lain di Indonesia.
Sementara itu Wakil Rektor III Undiksha, Prof Dr I Wayan Suastra MPd, mengapresiasi prestasi itu. Diharapkan semakin banyak mahasiswa Undiksha yang bisa tampil, baik di ajang nasional dan internasional. “Tidak hanya esai, tetapi bisa bidang lain. Prestasi ini penting untuk lembaga,” ungkapnya.
Dirinya pun berharap keberhasilan dua mahasiswanya dapat memberikan semangat kepada mahasiswa lainnya untuk dapat berprestasi sesuai dengan bidang keahliannya. Undiksha pun sejauh ini terus memfasilitasi dan memotivasi seluruh mahasiswa dan dosennya aktif mengikuti sejumlah ajang pengukuran kemampuan diri sehingga dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki untuk menghadapi persaingan global saat ini. *k23
Kedua mahasiswa itu yakni Kadek Reda Setiawan Suda, 22, mahasiswa semester VII Pendidikan Teknik Elektro dan Ni Putu Dian Yurista Ningsih, 21, mahasiswa semester V, Pendidikan Bahasa Inggris. Keduanya berkolaborasi hingga menghasilkan esai terkait Electrilation Tool Project: Media Pembelajaran Portable sebagai Sarana dalam Mewujudkan Efisiensi dan Efektivitas Praktikum Instalasi Penerangan Listrik.
Menurut Dian Yurista, mahasiswa asal Baturiti Tabanan itu saat dihubungi Minggu (10/11) kemarin mengatakan dia bersama Reda dalam satu tim nekat mengikuti lomba tingkat nasional itu untuk mencari relasi dan membuktikan diri sebagai mahasiswa Undiksha yang juga memiliki kemampuan. Dari Undiksha ada tiga tim yang mengikuti lomba tersebut. Dian Yurista pun akhirnya menyetorkan karya mereka secara online ke panitia. Awalnya ada 200 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Dari 200 peserta lalu disaring dan diciutkan menjadi 56 peserta yang lolos sebagai finalis. Hingga pada tanggal 8-13 Oktober lalu, 35 peserta yang lolos sebagai finalis dipanggil ke Makassar untuk mengikuti babak final.
“Tiga tim Undiksha semuanya masuk final, tapi akhirnya yang dapat juara hanya kami. Bersyukur sekali, karena kami dari awal tidak ada target juara, hanya ingin membuktikan Undiksha diluaran sana yang belum banyak orang tahu bahwa kami juga punya potensi,” jelas Dian Yurista.
Dia dan Reda yang bekerja dalam satu tim menyiapkan waktu selama sepekan untuk memantapkan karya yang mereka buat bersama. Reda disebut bertugas menyiapkan komponen elektroniknya, sedangkan Dian menyiapkan modul pembelajarannya.
Dian yang mengaku baru pertama kali mengikuti lomba sempat merasakan rasa grogi yang mendalam. Keduanya pun memutuskan menghubungi ibu mereka sebelum presentasi untuk meminta restu dan doa. Hingga pengumuman dari panitia menegaskan mereka sebagai peraih Juara I, mengalahkan peserta dari Universitas Padjajaran, Universitas Negeri Semarang, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Hasanuddin dan universitas ternama lain di Indonesia.
Sementara itu Wakil Rektor III Undiksha, Prof Dr I Wayan Suastra MPd, mengapresiasi prestasi itu. Diharapkan semakin banyak mahasiswa Undiksha yang bisa tampil, baik di ajang nasional dan internasional. “Tidak hanya esai, tetapi bisa bidang lain. Prestasi ini penting untuk lembaga,” ungkapnya.
Dirinya pun berharap keberhasilan dua mahasiswanya dapat memberikan semangat kepada mahasiswa lainnya untuk dapat berprestasi sesuai dengan bidang keahliannya. Undiksha pun sejauh ini terus memfasilitasi dan memotivasi seluruh mahasiswa dan dosennya aktif mengikuti sejumlah ajang pengukuran kemampuan diri sehingga dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki untuk menghadapi persaingan global saat ini. *k23
1
Komentar