nusabali

Perajin Perak Bali Unggul dari Sisi Handmade

  • www.nusabali.com-perajin-perak-bali-unggul-dari-sisi-handmade

Hadapi persaingan dunia, jaga orisinalitas dan memproduksi dalam jumlah terbatas

DENPASAR, NusaBali

Perajin perak Bali membuat produk terbatas atau limited edition, menyiasati semakin sengitnya persaingan industri kerajinan perak dunia. Karena dengan produksi terbatas dan orisinilitas itulah lumayan ampuh untuk mempertahankan pasar kerajinan perak di Bali.  “Bisnis kerajinan perak cukup baik. Namun banyak tantangan,” ujar Kadek Ganda Ismawan, salah seorang perajin perak dari Celuk,  Sukawati Gianyar, Jumat (25/10/2019).

Tantangan tersebut, kata Kadek Ganda, adalah perkembangan industri kerajinan perak di beberapa negara. Di antaranya Thailand, Kamboja dan China, yang berkembang pesat. Mereka (Thailand, Kamboja dan China serta lainnya) mampu membuat produk perak secara massal dengan harga yang relatif murah. “Jelas ini tantangan,” ujarnya di sela-sela pelatihan inkubator bisnis di Bali Creative Industry Center (BCIC) Denpasar.
.
Namun demikian, perajin perak Bali seperti Ganda Ismawan mengaku tetap optimistis. Di tengah persaingan tersebut, perajin perak Bali tetap memiliki keunggulan. Yakni dari desainnya yang unik, orisinil dan pembuatan produk yang terbatas atau limited edition. “Keunikan desain atau ukiran Bali memang sangat khas,” ujar Kadek Ganda.

Desain yang khas dibuat secara manual atau hand made itulah kelebihan atau nilai plus kerajinan perak Bali, menjadi alasan mengapa pasar kerajinan perak Bali masih relatif terjaga. Selain mengandalkan turis mancanegara sebagai pasarnya, permintaan perhiasan perak dari berbagai daerah juga sangat membantu kerajinan perak di Bali masih bisa survive. Jadi tak semata-mata bergantung pasar ekspor.

Saat ini pasar ekspor dominan adalah Amerika dan Australia. “Kita juga bisa masuk ke China, karena mereka tak punya desain yang unik,” ungkap Kadek Ganda.

Sementara itu pelaksanaan inkubator bisnis di BCIC bertujuan memotivasi calon pebisnis muda melakukan pengembangan strategi bisnis. Motivasi tersebut dari sudut pandang akademis dan sudut pandangan praktisi.

Dibagi dua kategori, yakni, fashion dan kriya dengan 21 peserta. “Diharapkan nanti mereka mampu mengembangkan bisnisnya,” ujar I Wayan Rona, Asisten Manajer BCIC Denpasar.  *k17

Komentar