nusabali

Akhirnya, Bintang Puspayoga

Bintang Jadi Menteri, Keluarga Puri Satria Sebut Pituduh Widhi

  • www.nusabali.com-akhirnya-bintang-puspayoga

I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang notabene Asisten II Setda Denpasar adalah tokoh asal Bali ke-7 yang diangkat jadi menteri sejak era Orba

DENPASAR, NusaBali

Masyarakat Bali dapat kejutan terkait formasi ‘Kabinet Indonesia Maju’ Jokowi-Ma’ruf Amin 2019-2024, ketika I Gusti Ayu Bintang Darmawati SE MSi, 51, dipercaya jadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Kader PDIP asal Puri Satria Denpasar yang juga menjabat Asisten II Setda Kota Denpasar ini melanjutkan kiprah suaminya, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, yang sebelumnya menjabat Menteri Koperasi UKM di Kabinet Jokowi-Jusuf Kalla 2014-2019.

I Gusti Ayu Bintang Darmawati alias Bintang Puspayoga diumumkan Presiden Jokowi sebagai Menteri PPPA di Istana Negara Jakarta, Rabu (23/10) pagi, bersamaan dengan pengumuman nama 37 anggota Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin lainnya. Kehadiran Bintang Puspayoga di Istana Negara untuk langsung dilantik jadi menteri kemarin pagi, terbilang mengejutkan. Pasalnya, tokoh perempuan yang dikenal sebagai atlet tenis meja ini sebelumnya tidak masuk dalam daftar calon menteri yang dipanggil dan dikenalkan kepada publik oleh Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Senin (21/10)-Selasa (22/10).

Lagipula, nama Bintang Puspayoga sebelumnya tak pernah masuk bursa calon menteri dari Bali, daerah yang dalam Pilpres 2019 lalu sukses memenangkan Jokowi-Ma’ruf 91.68 persen suara. Justru sang suami, AA Puspayoga, yang semula lebih dijagokan bakal kembali jadi menteri, sebagai perwakilan Bali yang sekaligus kader PDIP. Ada deretan nama beken yang awalnya masuk bursa calon menteri, seperti Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace (tokoh pariwisata yang kini Wakil Gubernur Bali) dan Prof Dr Ir I Gede Pitana MSc (akademisi Fakultas Pertanian Unud yang lama bertugas di Kementerian Pariwisata).

Namun, Bintang Pupayoga, birokrat Pemkot Denapasar yang notabene adik kandung Sekretaris DPD PDIP Bali sekaligus Wakil Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, tiba-tiba muncul dan membuyarkan segala prediksi. Bintang Puspayoga menjadi satu dari 5 perempuan di Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin, selain Sri Mulyani (Menteri Keuangan), Retno LP Marsudi (Menteri Luar Negeri), Ida Fauziyah (Menteri Tenaga Kerja), dan Siti Nurbaya Bakar (Menteri Lingkugan Hidup dan Kehutanan).

Bintang Puspayoga pun mengukir sejarah sebagai perempuan pertama dari Bali yang dipercaya menjadi menteri. Sekadar dicatat, sebelum Bintang Puspayoga jadi Menteri PPPA, ada 6 tokoh asal Bali yang dipercaya sebagai menteri sejak era Orde Baru. Diawali kiprah Letjen TNI (Purn) Ida Bagus Sudjana yang dipercaya Presiden Soeharto menjadi Menteri Pertambangan dan Energi 1993-1998. Kemudian, dilanjut Prof dr Ida Bagus Oka yang dipercaya Presiden BJ Habibie menjadi Menteri Negara Kependudukan/Kepala BKKBN 1998-1999.

Habis itu, muncul nama tokoh dari Gianyar, AA Gde Agung, yang dipercaya Presiden Gus Dur menjadi Menteri Negara Masalah-masalah Kemasyarakatan periode 1999-2001. Sedangkan I Gede Ardika (tokoh asal Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng) dipercaya Presiden Megawati menjadi Menteri Pariwisata 2001-2004.

Sejak itu, jabatan Menteri Pariwisata seolah lengket untuk jatah Bali. Sebab, muncul kemudian nama Jero Wacik yang dipercaya Presiden SBY menjadi Menteri Pariwisata dua periode, yakni 2004-2009 dan 2009-2011. Jero Wacik baru dialihkan SBY menjadi Menteri ESDM 2011-2014 saat reshuffle kabinet tahun 2011. Setelah Jero Wacik berla-lu, muncul AA Gede Ngurah Puspayoga (tokoh Puri Satria Denpasar) yang dipercaya Presiden Jokowi jadi Menteri Koperasi dan UKM 2014-2019. Kini, kiprah Puspayoga dilanjutkan oleh sang istri.

Bintang Puspayoga sendiri mengawali karier sebagai PNS di Dinas Pendidikan Denpasar tahun 1994. Kemudian, perempuan kelahiran Desa Penatih, Kecamatan Denpasar Timur, 24 November 1968 ini menjadi staf di BKD Pemkot Denpasar pada 2008. Kariernya menanjak ketika menjabat sebagai Inspektur Pembantu Wilayah III di Inspektorat Denpasar (2009). Kemudian, Bintang Puspayoga lanjut jadi Staf Ahli Bidang Kemasyarakat dan SDM Pemkot Denpasar (2009), Staf Ahli Ba-dan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Pemkot Denpasar (2013), Staf Ahli Bidang Pengembangan SDM Pemkot Denpasar (2017), sebelum akhirnya terpilih jadi Asisten II Setda Kota Denpasar melalui proses lelang (medio 2019).

Selain mengabdi di birokrasi, Bintang Puspayoga juga pernah menyandang istri Walikota Denpasar ketika AA Puspayoga menjabat Walikota (2000-2005, 2005 -2008). Bintang Puspayoga juga sempat menyadang istri Wakil Gubernur Bali ketika suaminya menjabat Wagub Bali 2008-2013. Selanjutnya, dia menjadi istri Menteri Koperasi dan UKM 2014-2019.

Sedangkan di organisasi, Bintang Puspayoga menjabat sebagai Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Provinsi Bali (2012-2017, 2017-2022), Ketua Pengprov PTMSI Bali (2010-2014). Bintang Puspayoga juga menjabat Ketua Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga Besar OASE (Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja) 2014-2019.

Sementara itu, keluarga besar Puri Satria Denpasar menyambut biasa-biasa saja pengangkatan Bintang puspayoga menjadi Menteri PPPA. Tidak ada euforia apa pun. Saat NusaBali datang ke kediaman AA Puspayoga di Puri Satria Denpasar, Rabu pagi pukul 10.15 Wita, hanya ada wong jero (asisten rumah tangga) yang terlihat bersih-bersih. Puspayoga sendiri sedang berada di Jakarta. Sedangkan AA Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat, kakak dari Puspayoga yang notabene mantan anggota DPD RI Dapil Bali 2014-2019, yang biasanya berada di puri, kemarin pagi kundangan adat ke Baturiti, Tabanan.

Rabu sore pukul 16.00 Wita, barulah Cok Rat dan istrinya, Ida Ayu Manik, berada di Puri Satria. Cok Rat menerima tamu dari sejumlah kader PDIP. Kepada NusaBali, Cok Rat terang-terangan membeber naiknya Bintang Puspayoga sebagai menteri adalah pituduh Widhi (kehendak Tuhan). “Sudah pituduh Widhi. Kami keluarga tidak ada menerima telepon dari Istana Negara. Menerima pemberitahuan apa pun tidak ada. Telepon bebedag sing ade (telepon dari siapa pun tidak ada). Kami tidak ada melakukan lobi-lobi,” beber Cok Rat.

Mantan Bupati Badung 2000-2005 ini mengatakan, sepekan sebelum pengumuman Kabinet Jokowi-Ma’ruf, memang banyak manuver politik. “Mungkin, juga banyak tim sukses ingin menjadikan jagonya sebagai menteri, sehingga di media banyak beredar nama. Tapi, adik tiang (Bintang Puspayoga, Red) kan tidak ada muncul di media. Jadi, ini memang murni kehendak Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” sergah Cok Rat yang juga mantan Ketua DPD PDIP Bali dan Ketua DPRD Bali 2009-2014.

Dalam kesempatan itu, Cok Rat singgung kiprah Bintang Puspayoga, yang sempat dinobatkan dan masuk daftar ‘22 Ibu Berpengaruh di Bali Tahun 2009’ versi Harian Umum NusaBali, bersanding dengan tokoh perempuan lainnya seperti Prof Dr LK Suryani SpKJ, Ida Ayu Agung Mas, dan Ni Nyoman Tisnawati Karna. “Adik saya ini jarang terekspose media, karena orangnya low profile,” kata Cok Rat.

Sedangkan istri Cok rat, Ida Ayu Manik, mengaku baru tahu Bintang Puspayoga akan menjadi menteri, Selasa (22/10) tengah malam. Itu pun belum ada kepastian. Barulah Rabu pagi pukul 08.00 Wita, ada kepastian Bintang Puspayoga ditetapkan menjabat menteri.

“Ya, astungkara (bersyukur). Karena Bintang adik kami diberikan kepercayaan mengemban tugas negara. Ini merupakan sebuah kepercayaan yang harus dilaksanakan sebagai tanggung jawab dengan sebaik-baiknya. Hari ini (kemarin) kami sudah sembahyang di merajan untuk memberikan dukungan niskala-sekala,” jelas perempuan yang mantan Kepala Inspektorat Kabupaten Badung ini. *nat

Komentar