nusabali

Pingsan, Penyair Dilarikan ke RSUD Karangasem

  • www.nusabali.com-pingsan-penyair-dilarikan-ke-rsud-karangasem

Penyair I Nyoman Tusthi Eddy tiba-tiba pingsan saat baca buku di Kantor Perpustakaan Arsip Daerah Karangasem, Jalan Ngurah Rai Amlapura, Jumat (11/10).

AMLAPURA, NusaBali

Tiga staf wanita kemudian membantu membaringkan di meja dan menginformasikan kepada keluarga. Keluarga kemudian mengajak berobat ke RSUD Karangasem dan menjalani rawat inap di Gedung Wijaya Kusuma lantai II nomor 216.

Ini merupakan kasus ketiga kali dialami penyair I Nyoman Tusthi Eddy. Sebelumnya semasih jadi Kasek SLUA (Sekolah lanjutan Umum Atas) Saraswati Amlapura tahun 2004 dan saat ikut rapat di SMAN 1 Amlapura tahun 2017 juga sempat pingsan saat bekerja. Saat itu juga dirawat di rumah sakit. Tusthi Eddy didampingi istri, Ni Nengah Wijani menuturkan, seperti biasa setiap pagi saat jam dinas jalan kaki menuju Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah, sekitar 400 meter dari rumahnya untuk baca buku di perpustakaan.

Tiba di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah sekitar pukul 09.00 Wita, suasana masih sepi, tidak ada pengunjung. Saat itu ada tiga staf wanita yang bertugas. Tuntas baca satu buku beralih membaca buku yang kedua. Saat beranjak dari tempat duduknya untuk menaruh buku di rak dan memilih buku kedua, pikirannya blank, hilang ingatan langsung jatuh ke lantai. Tiga penjaga perpustakaan berikan bantuan mengangkat ke atas meja dan diteletangkan. Salah satunya memberitahukan kepada istrinya. “Setelah dapat penanganan, tensi saya normal, jantung, paru, hati juga normal. Hanya gelombang otak saya yang terkadang tidak normal menerima respons,” kata Tusthi Eddy.

Saran tenaga medis, tidak boleh mengambil pekerjaan berbeda-beda. Mesti fokus satu pekerjaan dan tidak boleh ada yang mengganggu. “Dulu saat saya masih Kasek SLUA Saraswati Amlapura, sedang bekerja ada staf bertanya soal lain, itu yang menyebabkan gelombang otak terganggu,” jelas ayah empat anak, 12 cucu, dan dua cicit ini. Penyair kelahiran Banjar/Desa Pidpid, Kecamatan Abang, 12 Desember 1945 ini telah menerbitkan 19 buku dan tengah mempersiapkan penyelesaian tiga buku berikutnya.

Dia mengaku tidak akan lagi menyelesaikan dua buku yang tengah dirancangnya. “Sebenarnya awalnya mau menulis tujuh buku, kemudian diciutkan menjadi tiga buku. Tetapi, karena kondisi tidak memungkinkan, saya akan selesaikan satu buku saja, dua rancangan buku lainnya tidak saya lanjutkan,” jelasnya. Terpisah, Direktur RSUD Karangasem I Wayan Suardana membenarkan merawat pasien atas nama I Nyoman Tusthi Eddy. “Kondisinya telah membaik, secara medis tidak ada masalah,” katanya. *k16

Komentar