5 Hari Pencarian, Nelayan Hilang Belum Ditemukan
Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian nelayan, Mulyadi, 23, yang hilang di tengah perairan Ketapang Lampu, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Minggu (22/9).
NEGARA, NusaBali
Namun hingga pencarian hari kelima, Kamis (26/9), petugas belum menemukan tanda-tanda keberadaan nelayan asal Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Ketut Eko Susila Artha Permana, mengatakan upaya pencarian ke tengah laut dilakukan 2 sampai 3 kali dalam sehari. Selain petugas BPBD, Pos Pencarian dan Pertolongan, serta Satpol Air, upaya pencarian selama lima hari ini juga melibatkan para nelayan sekitar termasuk keluarga korban. “Belum ada hasil. Kami juga sudah berusaha memperluas area pencarian,” ujarnya.
Untuk pencarian ke barat, kata Eko, dilakukan sampai di wilayah perairan Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya. Sedangkan ke timur, sampai di wilayah perairan Yeh Kuning, Desa Yeh Kuning, Kecamatan Jembrana. “Informasi nelayan hilang ini juga sudah kami sebar kepada nelayan-nelayan di Jembrana sampai Muncar (Banyuwangi). Tetapi sampai saat ini juga belum ada informasi nelayan yang melihat orang tenggelam ataupun mayat di laut,” ucapnya.
Sementara Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana I Komang Sudiarsa, mengatakan secara teori, mayat orang yang tenggelam di tengah luat biasanya sudah mengambang antara 3-4 hari setelah kejadian. Namun sampai saat ini, belum ada tanda-tanda keberadaan korban yang diduga tenggelam di tengah laut tersebut. “Kami juga sudah melakukan pencarian sesuai arah arus, tetapi sementara masih nihil,” ujarnya.
Sesuai standar operasional prosedur (SOP), kata Sudiarsa, upaya pencarian nelayan hilang ini akan dilakukan selama tujuh hari atau hingga Minggu (29/9) mendatang. Tetapi apabila ada informasi mengenai keberadaan korban, pihaknya akan kembali turun melakukan pencarian dan evakuasi. “Pencarian akan dilakukan sampai hari ketujuh. Mudah-mudahan nanti ditemukan. Yang pasti, kami tetap berusaha melakukan pencarian,” ujarnya. *ode
Namun hingga pencarian hari kelima, Kamis (26/9), petugas belum menemukan tanda-tanda keberadaan nelayan asal Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Ketut Eko Susila Artha Permana, mengatakan upaya pencarian ke tengah laut dilakukan 2 sampai 3 kali dalam sehari. Selain petugas BPBD, Pos Pencarian dan Pertolongan, serta Satpol Air, upaya pencarian selama lima hari ini juga melibatkan para nelayan sekitar termasuk keluarga korban. “Belum ada hasil. Kami juga sudah berusaha memperluas area pencarian,” ujarnya.
Untuk pencarian ke barat, kata Eko, dilakukan sampai di wilayah perairan Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya. Sedangkan ke timur, sampai di wilayah perairan Yeh Kuning, Desa Yeh Kuning, Kecamatan Jembrana. “Informasi nelayan hilang ini juga sudah kami sebar kepada nelayan-nelayan di Jembrana sampai Muncar (Banyuwangi). Tetapi sampai saat ini juga belum ada informasi nelayan yang melihat orang tenggelam ataupun mayat di laut,” ucapnya.
Sementara Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana I Komang Sudiarsa, mengatakan secara teori, mayat orang yang tenggelam di tengah luat biasanya sudah mengambang antara 3-4 hari setelah kejadian. Namun sampai saat ini, belum ada tanda-tanda keberadaan korban yang diduga tenggelam di tengah laut tersebut. “Kami juga sudah melakukan pencarian sesuai arah arus, tetapi sementara masih nihil,” ujarnya.
Sesuai standar operasional prosedur (SOP), kata Sudiarsa, upaya pencarian nelayan hilang ini akan dilakukan selama tujuh hari atau hingga Minggu (29/9) mendatang. Tetapi apabila ada informasi mengenai keberadaan korban, pihaknya akan kembali turun melakukan pencarian dan evakuasi. “Pencarian akan dilakukan sampai hari ketujuh. Mudah-mudahan nanti ditemukan. Yang pasti, kami tetap berusaha melakukan pencarian,” ujarnya. *ode
Komentar