nusabali

JCI Ubud - Petani Muda Keren Kampanyekan Produk Pertanian Lokal

  • www.nusabali.com-jci-ubud-petani-muda-keren-kampanyekan-produk-pertanian-lokal

Melalui sistem integrated farming, mata rantai seperti tengkulak, pengepul dipangkas dengan menciptakan pasar sendiri.

GIANYAR, NusaBali.com
Puluhan pengusaha muda yang tergabung dalam Junior Chamber International (JCI) Ubud berkolaborasi dengan Forum Petani Muda Bali menggelar Sunday Market, Minggu (22/9/2019) di Restoran Sari Bambu, Ubud, Gianyar. Kegiatan yang digelar pertama kali ini diisi dengan pasar buah dan sayur organik serta talkshow dan workshop.

“Sebenarnya kegiatan ini adalah salah satu cara untuk mengumpulkan anggota. Nah, kebetulan anggota kami banyak yang memiliki produk. Dibikinlah acara dengan format yang santai sekaligus untuk memasarkan produk mereka,” ungkap Agung Benson Hostiadi, ketua JCI Ubud. 


Produk yang dipasarkan, kata Benson, adalah berbagai produk pertanian organik. Produk hasil pertanian tersebut antara lain cabai, mangga, pepaya, jeruk, kopi, pisang, dan beragam sayur-sayuran. “Produk hasil pertanian kami ambil langsung dari para petani lokal di komunitas Petani Muda Keren. Petaninya pun kami undang juga ke sini,” lanjut pria yang akrab disapa Gung Son ini. 

Agung Wedha, penggagas komunitas Petani Muda Keren menjelaskan Petani Muda Keren bergerak dalam integrated farming. Sistem ini, kata Wedha ditujukan untuk perbaikan nasib dan kesejahteraan petani di Indonesia, khususnya Bali. “Kami berusaha mensinergikan mata rantai pertanian dari hulu sampai hilir, dari bertani sampai memasarkan.Kami menerapkan pertanian yang baik dan ramah lingkungan.Tidak cukup ketika produksi saja, pasca panen kami bergerak lewat koperasi Petani Muda Keren untuk memasarkan produk,” kata Gung Wedha.


Praktik ini, lanjut Gung Wedha dilakukan bersama tiap anggota di masing-masing bidang. “Kami lakukan dengan pelan tapi pasti. Bersama-sama dengan sistem integrated farming kami memutus mata rantai seperti tengkulak, pengepul dengan menciptakan pasar kami sendiri. Dengan pola organik kami bisa pertanggungjawabkan,” ujarnya.

Pertanian organik, lanjut Gung Wedha, selain bermanfaatkan untuk lingkungan, juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Karena itu acara ini juga menggelar talkshow mengenai detox jus buah dan sayur sekaligus workshop pembuatannya oleh konsultan nutrisi, Nikki Indrawati. Konsumsi jus buah dan sayuran organik diklaim membantu dapat mendetoksifikasi tubuh dan menetralkan racun dari dalam tubuh. 


Tak hanya itu dalam acara ini juga diluncurkan aplikasi Bali Organik Subak. Aplikasi ini, kata Gung Wedha, ada 3 app. “Yang pertama ada Farmers App untuk para petani mengoptimalkan proses pertanian sekaligus meningkatkan penjualan, yang kedua ada BOS Fresh Retail untuk membeli produk pertanian organik segar yang dipasarkan, yang ketiga masih kami rancang yakni Nabung Tani buat membantu teman-teman petani yang kurang modal, siapa yang punya modal akan membantu memodali teman-teman petani lainya jadi bermitra bagi hasil,” paparnya.*zky

Komentar