nusabali

Mantan (Putra Mahkota) Ikut Tarung

  • www.nusabali.com-mantan-putra-mahkota-ikut-tarung

Untuk meloloskan Ariadi, Ketua Harian DPD Golkar Buleleng, I Ketut Susila Umbara dikabarkan rela mundur dari pencalonan.

Pada Musda Golkar Buleleng, Didorong Kubu Sugawa Korry   

SINGARAJA, NusaBali
Nama Gede Ariadi, sang putra mahkota dari mantan Bupati Buleleng Putu Bagiada, kini santer diisukan ikut bertarung dalam Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Buleleng pada, 30 Juni 2016 nanti. Konon, Ariadi didorong nyalon oleh gerbong Nyoman Sugawa Korry, Ketua DPD II Golkar Buleleng yang kini juga rangkap jabatan sebagai Sekretaris DPD I Golkar Bali. Bahkan kabarnya Ketut Susila Umbara yang menjadi bagian dari gerbong Sugawa Korry, rela mundur dari pencalonan demi meloloskan Ariadi.

Sumber terpercaya di lingkaran Golkar Buleleng menyebut, Gede Ariadi sudah menyatakan siap bertarung dalam Musda, setelah mendapat jaminan dari gerbong Nyoman Sugwa Korry. Gede Ariadi dianggap sosok yang punya kualitas dan telah teruji dalam Pilkada Buleleng 2012 lalu sebagai calon Bupati berpasangan dengan I Wayan Artha. Sehingga, gerbong Sugawa Korry sangat berharap Gede Ariadi yang memimpin Golkar Buleleng periode berikutnya.

Untuk meloloskan Ariadi, gerbong Sugawa Korry yang sebelumnya mengusung Ketua Harian DPD Golkar Buleleng I Ketut Susila Umbara, rela meminta Susila Umbara mundur dari pencalonan. Susila Umbara pun kabarnya rela mundur dari bursa pencalonan. “Sudah positif (Gede Ariadi, red) nyalon, sekarang Susila Umbara justru mundur,” terang sumber terpercaya.

Sayangnya Gede Ariadi yang dihubungi, Senin (20/6) malam belum bisa dikonfirmasi. Kendati ada nada sambung, namun belum diangkat. Demikian juga dengan pesan singkat yang dikirim belum dijawab. Gede Ariadi merupakan kader Golkar yang duduk sebagai Ketua Kosgoro dan juga duduk sebagai salah satu Wakil Ketua DPD II Golkar Buleleng.

Sementara Ketut Susila Umbara yang sempat dikonfirmasi di Gedung DPRD Buleleng mengakui tidak lagi mencalonkan diri dalam Musda Golkar nanti. Hanya saja, Wakil Ketua DPRD Buleleng ini enggan memberikan alasan pengunduran dirinya dari bursa pencalonan. Ia juga enggan memberi penjelasan terkait dengan proses Musda. “Saya tidak lagi mencalonkan diri, sudah, sudahlah, jangan tanya saya. Tanya yang lainnya,” ujarnya singkat dan terus menghindar jika ditanya soal Musda.

Di tempat terpisah Ketua DPD II Golkar Buleleng, Nyoman Sugawa Korry yang kini duduk sebagai Sekretaris DPD Golkar Bali menepis kabar, jika pihaknya yang mendorong Gede Ariadi nyalon. Menurutnya, pencalonan itu datang dari diri sendiri, dan tidak ada paksaan atau bujukan. “Tidak ada itu, kalau saya terbuka kepada semua calon, sepanjang menjadi kader dan penuhi kretaria, silakan saja mencalonkan diri. Karena nanti ada mekanisme yang menentukan,” jelasnya.

Nyalonnya Ariadi menambah daftar bursa pencalonan Ketua Golkar Buleleng. Karena sebelumnya juga sudah santer beredar nama seperti Bendahara DPD Golkar Buleleng Nyoman Gede Wandira Adi, dan mantan anggota DPRD Buleleng periode 2009-2014 Putu Singyen, serta mantan anggota DPRD Provinsi Bali periode 2004-2009 Gede Agra Kumara. 7 k19

Komentar