nusabali

Pentas Rejang Dewa di Sajebag Desa Subagan

  • www.nusabali.com-pentas-rejang-dewa-di-sajebag-desa-subagan

Pementasan Tari Rejang Dewa serentak di seluruh pura wewidangan Desa Adat Subagan, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem pada Redite Wage Kuningan, Minggu (28/7).

AMLAPURA, NusaBali

Pementasan Tari Rejang Dewa rutin digelar setiap enam bulan sekali, empat hari setelah Galungan atau pada Ulihan. Persembahyangan di Pura Telaga Mas dan di Pura Banjar Gede dihadiri Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri.

Sejumlah lokasi pementasan Tari Rejang di antaranya Pura Puseh, Pura Banjar Gede, Pura Banjar Telaga Mas, Pura Banjar Genteng, Pura Banjar Tengah, Pura Banjar Desa, dan lainnya. I Gusti Mangku Orta mengatakan, pementasan Tari Rejang Dewa atau tari wali yang disakralkan menghadirkan penari-penari remaja wanita yang belum akil balik. Maknanya menyambut turunnya dewa-dewi ke bumi. “Pementasan Tari Rejang Dewa sebagai bentuk rasa syukur menyambut turunnya dewa-dewi ke bumi untuk memberkati kesuburan,” katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan Karangasem I Putu Arnawa mengatakan, Tari Rejang Dewa diwariskan turun temurun dan telah ada sejak zaman purba pra-Hindu. Tari dengan gerakan sederhana ini lebih fokus pada nilai-nilai spiritual. Gerakannya hanya ngembat dan ngelikas ke kiri dan ke kanan, dilakukan sambil melangkah yang beriringan. Biasanya Tari Rejang Dewa diiringi tabuh gong kebyar, gambang atau selonding. Juga disertai kidung-kiudng atau nyanyian rohani agar terdengar lebih khusyuk. “Gerakan penari Rejang Dewa tidak mesti seragam, tetapi dilakukan dengan khusyuk,” kata Putu Arnawa. *k16

Komentar