nusabali

Hanura-Demokrat Koalisi Bidik AKD di DPRD Buleleng

  • www.nusabali.com-hanura-demokrat-koalisi-bidik-akd-di-dprd-buleleng

Kehilangan Kursi Pimpinan

SINGARAJA, NusaBali

Dua partai menengah di Buleleng, Hanura dan Demokat, dipastikan kehilangan kursi Pimpinan DPRD Buleleng 2019-2024, karena perolehan suaranya kurang signifikan dalam Pileg 2019. Setelah kehilangan kursi Pimpinan DPRD Buleleng yang sempat didudukinya periopde 2014-2019, Hanura dan Demokrat pun pilih berkoalisi untuk bisa merebut jatah Alat Kelengkapan Dewan (AKD).

Berdasarkan hasil Pileg 2019, PDIP tampil sebagai jawara di Gumi Panji Sakti dengan mendominasi 18 kursi dari total 45 kursi DPRD Buleleng 2019-2024 atau kuasai 40,00 persen suara parlemen. PDIP pun kembali berhak atas jatah jabatan Ketua Dewan yang kini masih diduduki I Gede Supriatnya.

Sedangkan Golkar berada di tangga runner-up dengan merebut 7 kursi DPRD Buleleng 2019-2024 atau kuasai 15,56 persen suara parlemen. Golkar pun berhak atas jatah jabatan Wakil Ketua Dewan. Sementara Gerindra dan NasDem berada di posisi ketiga dan empat dengan merebut masing-masing 5 kursi DPRD Buleleng 2019-2024 atau kuasai 11,11 persen suara parlemen. Keduanya juga berhak atas jatah kursi Wakil Ketua Dewan.

Sebaliknya, Hanura harus puas berada di peringkat lima dengan 5 kursi DPRD Buleleng atau 11,11 persen suara parlemen. Meski jumlah kursinya sama dengan Gerindra dan NasDem, namun Hanura tidak berhak dapat jatah kursi Wakil Ketua Dewan, karena akumulasi perolehan suaranya dalam Pileg 2019 kalah jauh. Hanura hanya meraih 33.002 suara di Buleleng, sedangkan Gerindra dapat 38.166 suara, dan NasDem kebagian 37.535 suara.

Dalam Pileg 2019, Hanura hanya meraih 5 kursi DPRD Buleleng melalui Gede Wisnaya Wisna (incumbent/dari Dapil I Kecamatan Buleleng), Ketut Wirsana (incumbent/Dapil III Kecamatan Tejakula-Kubutambahan), Made Budiasa (incumbent/Dapil IV Kecamatan Seririt-Gerokgak), I Gede Arta Wijaya (new comer/Dapil V Kecamatan Banjar-Busungbiu), dan Wayan Teren (incumbent/Dapil VI Kecamatan Sukasada).

Demokrat lebih parah lagi, hanya kebagian 3 kursi DPRD Buleleng 2019-2024 atau kuasai 6,67 persen suara parlemen. Padahal, sebelumnya Demokrat sukses merengkuh 6 kursi DPRD Buleleng hasil Pileg 2014. Demokrat pun tidak kebagian jatah kursi Wakil Ketua Dewan yang sempat diduduki di DPRD Buleleng 2014-2019, sama se-perti halnya Hanura.

Dalam Pileg 2019, Demokrat hanya mampu meraih 3 kursi DPRD Buleleng, masing-masing melalui Luh Hesty Ranitasari (incumbent/Dapil III Kecamatan Tejakula-Kubutambahan), Kadek Sumardika (incumbent/Dapil IV Kecamatan Seririt-Gerokgak), dan I Gusti Agung Ngurah Putra Sudewa (incumbent/Dapil V Kecamatan Banjar-Busungbiu).

Sementara dua parpol gurem yang tembus parlemen adalah Perindo dan PKB, masing-masing dengan 1 kursi DPRD Buleleng hasil Pileg 2019 atau kuasai 2,22 persen suara parlemen.

Sumber NusaBali di lingkaran Hanura menyebutkan, setelah sama-sama kehilangan jatah kursi Wakil Ketua DPRD Buleleng 2019-2024, partainya dan Demokrat menyusun strategi untuk membidik jatah AKD, seperti Badan Kehormatan (BK), Badan Pembuat Perda (Bapperda), dan empat (4) posisi Ketua Komisi. Caranya, Demokrat dan Hanura membangun koalisi.

Bahkan, mereka juga akan mengajak Perindo yang punya 1 kursi DPRD Buleleng dalam barisan koalisinya. Koalisi Hanura-Demokrat-Perindo ini nantinya akan berkekuatan 9 kursi DPRD Buleleng, sehingga cukup modal untuk membidik jatah AKD.

“Hanura dengan 5 kursi sebenarnya sudah bisa membentuk fraksi tersendiri. Tapi, sepertinya ingin mebangun koalisi agar jumlah fraksinya lebih banyak. Ya, arahnya saat perebutan Alat Kelengkapan Dewan,” ujar sumber tersebut kepada NusaBali di Singaraja, Kamis (25/7).

Betulkah? Dikonfirmasi NusaBali scara terpisah kemarin, Ketua DPC Hanura Buleleng, Ketut Wirsana, mengakui partainya memang kehilangan kursi Wakil Ketua Dewan periode 2019-2024. Masalahnya, Hanura gagal meraih kursi di Dapil II Kecamatan Tejakula-Kubutambahan saat Pileg 2019. “Kami sudah evaluasi, ini akibat caleg yang dipasang dipilih oleh satu orang,” ujar Ketut Wirsana.

Disinggung soal koalisi yang akan dibangun untuk merebut AKD, menurut Ketut Wirsana, masih dalam tahap penjajagan. Yang jelas, Wirsana mengakui ingin membangun membangun fraksi yang lebih besar dengan membentuk koalisi. “Nanti, nanti, belum final. Masih penjajakan ini,” tandas politisi Hanura asal Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.

Sementara itu, Ketua DPC Demokrat Buleleng, Luh Gede Herryani, juga tidak menampik keinginannya membangun koalisi di DPRD Buleleng 2019-2024. Namun, Luh De Herryani mengakui saat ini masih dilakukan komunikasi politik lintas parpol. “Tentu kami harus berkoalisi, tetapi ini masih komunikasi terus. Nantilah kalau sudah ada deal,” jelas Srikandi Demokrat asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng ini.

Sekadar dicatat, dalam Pileg 2014 lalu, Demokrat dan Hanura berhasil merebut jatah Wakil Ketua DPRD Buleleng 2014-2019, ketika mereka memperoleh masing-masing 6 kursi parlemen. Jabatan Wakil Ketua DPRD Buleleng dari Demokrat kala itu dipegang Ketut Wirsana, sementara Wakil Ketua Dewan dari Fraksi Hanura dipegang Made Adi Purna Wijaya.

Sedangkan PDIP kala itu berhak atas jatah kursi Detua DPRD Buleleng 2014-2019 yang diduduki I Gede Supriatna (Sekretaris DPC PDIP Buleleng). Sementara Golkar juga kebagian jatah Wakil Ketua DPRD Buleleng 2014-2019 yang diduduki Ketut Susila Umbara. *k19

Komentar