nusabali

Warga Sempat Takut Melintas di Lokasi

  • www.nusabali.com-warga-sempat-takut-melintas-di-lokasi

Temuan Mayat Dalam Kardus, Desa Adat Megati Kelod Gelar Pecaruan

TABANAN, NusaBali

Pasca penemuan mayat mengering dalam kardus di Banjar Megati Kelod, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan krama Desa Pakraman Megati Kelod gelar pacaruan manca sanak di lokasi kejadian pada Wraspati Kliwon Warigadian, Kamis (4/7). Setelah peristiwa yang menggegerkan itu, masyarakat takut melintas di lokasi.

Selain itu pihak desa adat setempat juga menyampaikan sempat mendapat laporan dari krama, bahwa terlihat sosok perempuan di lokasi. Sosok perempuan yang dilihat tepat pada sandikaon (menjelang malam), kebetulan warga tersebut sering lalu lalang karena rumahnya tak jauh dari lokasi.

Bendesa Pakraman Megati Kelod I Gusti Ngurah Aryawan, mengatakan sesuai petunjuk panglingsir dan sulinggih pasca penemuan mayat tersebut disarankan melakukan upacara aecaruan. Upaca pacaruan yang digelar adalah manca sanak. “Kami gelar pecaruan di dua tempat, satu di lokasi kejadian dan di catus pata (perempatan) Desa Pakraman Megati Kelod,” ungkapnya.

Dikatakannya, rentetan upacara sebelum dilakukan pacaruan, dilakukan upacara nebusin. Upacara nebusin berfungsi untuk mengembalikan roh dari mayat tersebut supaya kembali ke tempat semestinya. Barulah dilakukan upacara pacaruan manca sanak yang dipimpin pemangku. “Tujuan dari upacara mecaru untuk menghilang leteh (kotor) di sekitaran lokasi serta menetralisir hal-hal negatif pasca penemuan mayat,” tegasnya.

Disinggung mengenai kondisi warga pasca kejadian, menurut Aryawan memang sempat ada ketakutan untuk melintas di lokasi. Bahkan ada laporan warga yang sering lalu lalang di lokasi sempat melihat sosok perempuan yang tidak dikenal. Tetapi secara realita dia tidak berani mempertanggungjawabkan hal itu. “Sosok perempuan yang dilihat sore hari atau sandikaon, tetapi ini hanya informasi atau rumor yang telah terjadi di desa kami,” imbuh Aryawan.

Maka dengan digelar pacaruan tersebut diharapkan kembali normal. Bahkan pihaknya siap membantu polisi yang berkaitan dengan penyelidikan. “Kami harapkan pihak polisi segera bisa menangani kasus ini dan siap membantu apabila diperlukan,” tandasnya.

Seperti berita sebelumnya, pada Minggu (30/6) sekitar pukul 15.00 Wita warga geger karena ditemukan mayat dalam kardus di tegalan Banjar Megati Kelod, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur. Mayat ditemukan pertama kali oleh Nyoman Sudiastawa saat hendak menyabit karena tercium bau busuk.

Sudiastawa sempat mengorek kardus yang menjadi sumber bau busuk itu. Betapa terkejutnya saat dikorek dia melihat lutut manusia. Dengan kondisi kaki gemetar temuan ini dilaporkan ke Ketut Surayana lalu dilaporkan ke kelian adat, dan baru kemudian dilaporkan ke polisi. Mayat tersebut saat ini sudah dibawa ke RSUP Sanglah, Denpasar untuk dilakukan otopsi guna penyelidikan lebih lanjut. *des

Komentar