nusabali

Ratih-Agung Jegeg-Bagus Karangasem 2019

  • www.nusabali.com-ratih-agung-jegeg-bagus-karangasem-2019

Bupati Bertanya Soal Eksistensi Pasar Tradisional ke Finalis

AMLAPURA, NusaBali

Siswi kelas XII IPA 1 SMAN 2 Amlapura, Putu Ratih Padmarini Gantari Sari, dan perwakilan STT Giri Sentana, Banjar Muntigunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, I Gede Agung Wiweka Reswananda, dinobatkan sebagai Jegeg-Bagus Karangasem 2019. Dewan juri mengukuhkan gelar itu dalam acara malam final Jegeg-Bagus Karangasem 2019 di Panggung Hiburan HUT ke-379 Kota Amlapura, Taman Budaya Candra Buana Jalan Ngurah Rai Amlapura, Sabtu (29/6) pukul 00.30 Wita.

Final Jegeg-Bagus Karangasem 2019 ini awalnya meloloskan 8 jegeg dan 8 bagus. Final terbagi tiga babak. Babak pertama menguji delapan finalis jegeg-bagus, kemudian meloloskan 5 finalis. Babak kedua menguji lima finalis meloloskan tiga finalis, dan babak ketiga kembali diuji untuk mencari pemenang I, pemenang II dan pemenang III.

Delapan dewan juri memberikan penilaian dari berbagai kategori, yakni Ida Nyoman Basmantra, Ida Ayu Ratih Ratna Dewi,  Ni Putu Lilyk Rahmawati, Putu Suprapti  Santy Sastra, Komang Rahayu Indrawati, I Gede Agus Jaya Sadguna, Dewa Ayu Windu Sari Dewi dan Gede Candra Kardana.

Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri dan Ketua DPRD I Nengah Sumardi juga diberikan kesempatan membacakan soal untuk dijawab para finalis.

Kepada para finalis Jegeg, termasuk Putu Ratih Padmarini, Bupati Mas Sumatri, bertanya soal  masyarakat yang cenderung memilih berbelanja di pasar modern dan online shop saat ini. “Bagaimana cara untuk menguatkan peran sentral pasar tradisional, agar tetap eksis di Kabupaten Karangasem,” tanya Mas Sumatri. Putu Ratih Padmarini mengatakan pemerintah mesti memberdayakan ekonomi kerakyatan, dengan menyediakan barang-barang lokal kebutuhan masyarakat yang berkualitas. Di samping itu dengan melakukan perbaikan sarana pasar tradisional, agar masyarakat betah bertransaksi di pasar tradisional.

Rata-rata semua finalis menjawab dengan lancar dalam durasi 60 detik. Hanya saja, penilaiannya bukan sebatas itu. Anggota dewan juri Ida Nyoman Basmantra mengatakan, penilaiannya juga menyangkut kepribadian, umur, tinggi badan, kemampuan berkomunikasi dengan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.  "Sejauh mana mampu menguasai bahasa Inggris, itu salah satu penilaiannya," jelas Basmantra, dosen Bahasa Inggris, Undiknas Denpasar.

Anggota dewan juri lainnya, Ida Ayu Ratih Ratna Dewi juga mengatakan, penilaiannya menyangkut penampilan di panggung, di samping kemampuan menjawab soal yang diajukan dewan juri.

"Kemampuan tampil di panggung dengan dandanan seperti itu, juga mesti mampu tampil jegeg dan bagus. Karena sebelum menjawab pertanyaan, kan mesti tampil dulu di panggung mirip peragawati dan peragawan. Di samping mental di atas panggung juga dinilai," jelas Ayu Ratih, pakar kecantikan dari Geria Karang, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem ini.

Jegeg-Bagus 2019, Putu Ratih Padmarini Gantari Dewi dan I Gede Agung Wiweka Reswananda merupakan siswa satu kelas, yakni kelas XII IPA 1 SMAN 2 Amlapura. Hanya saja saat lomba masing-masing mewakili sekolah dan STT-nya.

Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri yang menyematkan mahkota gelar Jegeg-Bagus Karangasem 2019. "Saya terharu dan bangga atas dinobatkannya sebagai Jegeg Karangasem 2019. Sekaligus menanggung beban, agar mampu tampil lebih baik memperebutkan gelar Jegeg Bali 2019. Saya masih terus mempersiapkan diri," jelas Putu Ratih Padmarini Gantari Sari, siswi kelahiran 2 Februari 2002 ini.

Sebab, lanjut putri sulung dari dua bersaudara keluarga dr I Gede Parwata Yasa  SpOG dan drg Ni Luh Sri Panca Parwita Sari ini, nantinya persaingannya lebih berat melawan pemenang dari kabupaten/kota se-Bali.

Pemenang Bagus Karangasem 2019, Gede Agung Wiweka Reswananda juga bertekad untuk memenangkan gelar Bagus Bali 2019. "Saya akan berusaha, agar memenangkan gelar Bagus Bali 2019, Juli mendatang di Denpasar," kata siswa kelahiran 8 April 2002. *k16

Komentar