nusabali

Dipanggil Lurah, Jro Mangku Suartika Mengaku Tidak Ada Persoalan

  • www.nusabali.com-dipanggil-lurah-jro-mangku-suartika-mengaku-tidak-ada-persoalan

Pemangku yang Hidup Nomaden

NEGARA, NusaBali

Pemberitaan terkait Jro Mangku Made Suartika, 73, yang tinggal di rumah kos lantaran tersingkir dari rumah tuanya di Jalan Ratna, Lingkungan/Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, akhirnya ditelisik oleh lurah setempat. Secara khusus, pemangku di Pura Dang Kahyangan Majapahit itu dipanggil ke kantor kelurahan setempat, Kamis (27/6).

Ditemui di rumah kosnya di Jalan Wijaya Kusuma, Lingkungan/Kelurahan Baler Bale Agung, Jro Mangku Made Suartika didampingi istrinya, Jro Mangku Istri Ni Komang Subakti, 55, membenarkan sempat dipanggil oleh Lurah Baler Bale Agung Ida Bagus Gede Ananda Kusuma, bersama Kepala Lingkungan Baler Bale Agung Putu Gede Narmada. Dalam pertemuan tersebut, dia mengakui tidak ada masalah serius. Dia menyebut, dirinya sebenarnya memiliki rumah pribadi di Perumnas, Lingkungan/Kelurahan Baler Bale Agung, yang kini dihuni keluarga anak lelakinya dari pernikahan dengan istri pertamanya (sudah meninggal, Red). “Memang ada rumah di Perumnas. Tetapi yang tinggal di sana sekarang anak saya,” ujarnya.

Menurut Jro Mangku Suartika, dia bersama istrinya, Ni Subakti, kepada lurah dirinya memang tidak menceritakan secara rinci kenapa berpindah-pindah. Menurutnya, yang sebenarnya berakar pada masalah internal keluarga. Dia yang sebelumnya tinggal di rumah peninggalan orangtuanya, di Jalan Ratna, Lingkungan/Kelurahan Baler Bale Agung, sebenarnya terpaksa berpindah-pindah karena masalah warisan di rumah peninggalan orangtuanya itu. Awalnya, dia bersama sang istri menumpang di rumah kerabatnya di Lingkungan Kebon, Kelurahan Baler Bale Agung, dan sempat kembali ke rumah peninggalan orangtuanya.

Namun karena rumah lama kemudian dibongkar saudaranya, dia bersama sang istri memang sempat tinggal di rumah miliknya di Perumnas. Tetapi karena sudah ditempati keluarga anaknya, dan kebetulan ada tawaran salah satu kerabat untuk menempati rumah kos milik kerabatnya itu, akhirnya dia bersama istri juga memilih tinggal di rumah kos milik salah satu kerabatnya. “Kami pindah sampai tinggal di rumah kos, ya sebenarnya karena masalah tanah itu. Saya sebagai pemilik hak waris, sebenarnya ingin tetap di sana, karena sudah lama di sana. Istri juga lebih bagus jualan di sana,” ungkapnya yang merupakan pensiunan PNS UPT Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi Bali di Jembrana.

Jro Mangku Suartika mengakui, persoalan warisan itu memang tidak diceritakan kepada Lurah Ida Bagus Ananda Kusuma, karena alasan malu. “Tadi waktu dipanggil, ya memang saya katakan tidak ada masalah,” ucapnya.

Sementara Lurah Baler Bale Agung Ida Bagus Ananda Kusuma, saat dikonfirmasi di kantornya, Kamis kemarin, mengatakan dari hasil pemanggilan kepada Jro Mangku Made Suartika, yang bersangkutan membantah kalau dikatakan tidak punya rumah. Namun, Jro Mangku Made Suartika yang juga dikenal dengan nama Mangku Tikok, memiliki rumah atas nama pribadinya di Perumnas, yang juga menjadi tempat tinggal anak lelakinya. “Alasan kepada saya, tadi dibilang memilih tinggal di rumah kos milik kerabatnya, karena sekalian diminta bantu bersih-bersih di sana, dan biar istrinya lebih dekat berjualan. Tidak ada menceritakan detail tentang masalah tanah warisannya. Hanya bilang begitu, dan katanya malu juga sebagai pensiunan PNS,” ujarnya.

Namun, sambung Ananda, dia selaku lurah sempat mendengar informasi terkait masalah warisan tanah keluarga Jro Mangku Suartika itu. Namun, dirinya merasa tidak nyaman jika sampai masuk ke ranah urusan keluarga warganya tersebut.

“Jro Mangku tidak menyinggung persoalan warisannya itu, mungkin tidak enak atau bagaimana. Saya sendiri juga tidak enak kalau terlalu jauh masuk ke persoalan warisan itu. Tetapi yang jelas, saya berusaha mencari akar permasalahan mengenai informasi tidak punya tempat tinggal. Kalau memang benar tidak punya tempat tinggal, kami akan berusaha carikan solusi. Apalagi beliau adalah pemangku,” ucapnya. *ode

Komentar