nusabali

Korban Keracunan Sudah Dipulangkan

  • www.nusabali.com-korban-keracunan-sudah-dipulangkan

Wabup Suiasa instruksikan Diskes Badung siagakan tenaga medis dan obat-obatan. Sementara pedagang nasi bungkus sudah dimintai keterangan di Mapolsek.

Bahaya Penggunaan Kertas Minyak untuk Membungkus Makanan.

DENPASAR, NusaBali
Mungkin belum banyak yang tahu penyebab keracunan makanan yang belakangan banyak dialami masyarakat. Selain kemungkinan bahan makanan yang dimasak kadaluwarsa, air yang dipakai tidak higienis, ternyata penyebab lainnya kemungkinan adalah plastik —termasuk lapisan plastik di kertas minyak— yang dipakai untuk membungkus. Plastik ternyata paling beracun jika digunakan untuk membungkus makanan, apalagi makanan yang panas.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Gede Wira Sunetra ketika ditemui di ruang kerjanya di Denpasar, menyebutkan, jika plastik bersentuhan langsung dengan makanan panas, mengakibatkan matinya bakteri dioksin di dalam plastik menjadi kapsul. Apabila kapsul itu pecah dan bercampur makanan, akan menjadi racun.

“Plastik paling beracun di antara yang lainnya ketika terkena panas makanan. Ketika bakteri yang disebut dioksin itu terkena panas, bakteri itu akan mati dan membentuk kapsul. Ketika kapsul ini pecah, saat itulah akan menimbulkan racun pada makanan,” jelas dr Wira, Selasa (7/6).

Selain ‘racun’ dari plastik, pengolahan makanan yang tidak higienis juga dapat memicu keracunan. “Bukan hanya dari plastik, tapi ketika dalam pengolahan makanan, yang mengolah itu tidak bersih seperti contohnya jerawat dan bakteri jerawat menetes, maka bakteri itu juga jadi penyebab keracunanan,” tuturnya.

Dalam hal peristiw akeracunan ratusan murid SD di Gugus A Kecamatan Abiansemal, dia menyatakan, seharusnya pemesanan makanan tidak dilakukan di satu tempat. “Seharusnya panitia tidak memesan makanan di satu tempat karena itu lebih dari 100 bungkus. Kemungkinan karena banyak, mereka (pedagang) harus mengejar waktu,” ujarnya. Namun dr Wira belum bisa memastikan apa penyebab keracunan, karena masih dalam penelitian laboratorium. 7 cr63

Komentar