nusabali

Korban Keracunan Sudah Dipulangkan

  • www.nusabali.com-korban-keracunan-sudah-dipulangkan

Wabup Suiasa instruksikan Diskes Badung siagakan tenaga medis dan obat-obatan. Sementara pedagang nasi bungkus sudah dimintai keterangan di Mapolsek.

MANGUPURA, NusaBali
Korban keracunan massal dalam kegiatan perpisahan sekolah dasar (SD) di Kecamatan Abiansemal sudah seluruhnya dipulangkan. Data dari Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Badung, korban keracunan yang terjadi, Senin (6/6), berjumlah 161 orang. Sedangkan sampel nasi bungkus kini masih diuji di laboratorium untuk mengetahui adakah mengandung bakteri E Coli, penyebab para korban mual-mual dan muntah.

“Semua korban keracunan sudah dipulangkan. Ke-134 korban dirawat di Puskesmas Abiansemal I, 15 orang dirawat di salah satu klinik di Abiansemal, 10 orang di RSUD Mangusada, dan masing-masing satu orang dibawa ke RS Bhakti Rahayu dan RS Manuaba Denpasar,” kata Kepala Diskes Badung dr Gede Putra Suteja, Selasa (7/6).

Sejak Senin malam, kata pejabat asal Mengwitani, tersebut, secara berangsur-angsur kondisi para korban keracunan yang sebagian besar adalah siswa kelas VI dari enam SD yang tergabung dalam Gugus A, sudah membaik dan sudah diperbolehkan pulang. “Situasi terakhir sekarang sudah di rumah semua. Semua kondisinya sudah membaik,” imbuhnya.

Menurut dr Suteja, penyebab mual-mual dan muntah para korban sudah dipastikan keracunan. Namun apakah keracunan dari makanan yang disantap atau dari air saat makanan diolah, sekarang masih diuji di laboratorium. Adapun sampel makanan yang diuji seperti nasi ayam sisit, tahu, tempe, telur, sayur buncis, dan wortel, buah jeruk, dan snack, sedang didalami adakah kandungan yang berbahaya, seperti bakteri E Coli. Begitupun dengan sampel muntahan dari para korban keracunan.

Adakah kemungkinan makanan mengandung bahan berbaya seperti boraks, dr Suteja belum berani memastikan. Mengingat sampel makanan sedang diuji. “Kita tunggu saja hasilnya. Apakah juga mengandung itu (boraks), juga diuji di laboratorium,” katanya sembari mengungkapkan bila pedagang nasi bungkus sudah dimintai keterangan di Mapolsek setempat. Mantan Kepala BLH Badung itu menambahkan, biasanya hasil laboratorium akan keluar satu sampai tiga pekan.

Sebagai antisipasi kasus serupa terulang kembali, dr Suteja mengimbau setiap kegiatan atau hajatan yang melibatkan orang banyak dan ada bagi-bagi makanan agar melibatkan tenaga kesehatan. Ini penting supaya makanan yang dibagikan tidak berisiko bagi yang mengkonsumsi.

“Aturannya pun kalau pedagang nasi harus dilakukan pemeriksaan secara berkala tiap enam bulan. Ini yang akan kami tegaskan ke depan. Sehingga kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” tegas dr Suteja.

Bila ada unsur kesengajaan mencampur bahan makanan kadaluwarsa, apakah bisa dikenakan tindak pidana? “Masalah itu polisi yang punya kewenangan. Tapi kalau memang ada kesengajaan, ya jelas pidana namanya,” katanya.

Sementara Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menyayangkan musibah keracunan massal kemarin. Pihaknya sudah instruksikan kepada Dinas Kesehatan untuk memback-up dan siaga terhadap tenaga medis, siaga terhadap obat-obatan. Wabup Suiasa mengatakan, hingga kemarin belum dapat laporan yang begitu fatal terhadap korban keracunan. Kondisi mereka sudah membaik.

Peristiwa keracunan ini menurutnya menjadi pelajaran, sehingga ke depan kejadian seperti ini tidak terulang. “Pola kehidupan masyarakat pesan makanan juga harus diperhitungkan dalam penyelenggaraan acara besar,” pesannya.

Seperti diketahui, pesta perpisahan yang diharapkan memberikan kesan gembira bagi para siswa, ternyata berakhir dengan musibah. Ratusan siswa kelas VI SD yang tergabung dalam Gugus A di Kecamatan Abiansemal diduga mengalami keracunan. Mereka tiba-tiba mengalami mual-mual dan muntah usai pesta santap siang bersama dalam sebuah acara perpisahan, Senin (6/6) sekitar pukul 11.00 Wita.

Ada enam sekolah dalam Gugus A tersebut yang melaksanakan acara perpisahan secara bersama-sama. Berdasarkan data dari pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung, sekolah dimaksud adalah SD 1, SD 2, SD 3, SD 4 Abiansemal Dauh Yeh Cani sekaligus SD 1 dan SD 2 Ayunan, Abiansemal.

Selain siswa kelas VI berjumlah 156 siswa, acara perpisahan kemarin juga diikuti oleh puluhan guru dan pihak komite sekolah, dan tamu undangan. Sehingga total seluruh peserta dalam kegiatan tersebut berjumlah 314 orang.

Dari informasi yang dihimpun, ratusan siswa mulai mual-mual dan muntah, sekitar tiga jam setelah mereka menyantap nasi bungkus, atau sekitar pukul 14.00 Wita. Nah sejak pukul 14.00 Wita korban terus berdatangan ke Puskesmas Abiansemal hingga menjelang sore. Ada juga yang langsung dibawa ke sejumlah rumah sakit. 7 asa

Komentar