nusabali

Umat Hindu di 3 Kabupaten Jadi Korban Banjir

  • www.nusabali.com-umat-hindu-di-3-kabupaten-jadi-korban-banjir

Kehilangan harta dan ternak, KMHDI buka posko galang bantuan

JAKARTA, NusaBali

Umat Hindu pada tiga kabupaten di Sulawesi Tenggara (Sultra) terkena banjir bandang. Ketua PC Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Kendari Nyoman Andre Mahendra mengatakan, ketiga kabupaten itu adalah kabupaten Konawe, Kolaka Timur dan Konawe Selatan. Kini mereka masih mengungsi di tempat aman.

"Ada empat kabupaten terkena banjir bandang. Yakni Konawe Utara, Konawe, Kolaka Timur dan Konawe Selatan. Dari empat kabupaten itu, tiga kabupaten ada umat Hindunya, kecuali di Konawe Utara," ujar Ketua PC KMHDI Kendari Nyoman Andre Mahendra kepada NusaBali, Jumat (14/6).

Andre menjelaskan, awal Juni hujan terus mengguyur. Airnya tidak terbendung lagi oleh tanggul sehingga mengalir ke pemukiman. Puncaknya pada 7 Juni kemarin di kabupaten Konawe Utara. Kemudian 9 Juni di kabupaten Konawe, Kolaka Timur dan Konawe Selatan secara merata.

"Dari tiga kabupaten yang umat Hindunya banyak terkena adalah di kabupaten Konawe. Disana banjir mencapai atap rumah. Akibatnya banyak umat yang kehilangan kendaraan serta ternak seperti babi dan ayam," kata Andre Mahendra.

Sementara di kabupaten Kolaka Timur dan Konawe Selatan, banjir mencapai paha orang dewasa. Mereka yang terkena banjir mengungsi ke tempat aman di antaranya ke rumah warga yang tidak terkena banjir, di sekretariat organisasi Hindu maupun di kantor desa.

Tercatat ada 134 KK di desa Ambulanu dan 126 di desa Ambopi, kabupaten Konawe yang mengungsi. Sedangkan di kabupaten Kolaka Timur dan Konawe Selatan, mereka belum mendapatkan data. Saat ini sendiri, kondisi disana masih hujan sehingga air belum surut.

"Tahun 2013 lalu juga pernah terjadi banjir, tapi tidak separah tahun ini," imbuh Andre Mahendra. Sebagai organisasi pemuda, KMHDI turun tangan. Mereka menyalurkan bantuan ke desa Ambopi, kabupaten Konawe pada Rabu (12/6) lalu.

Rencananya Kamis (13/6) mereka menyalurkan bantuan ke desa Ambolanu. Namun urung karena kondisi tidak memungkinkan. Akses menuju ke sana jauh dan harus menggunakan rakit yang hanya bisa menampung satu atau dua orang tanpa dapat membawa barang. Alhasil mereka memutuskan menunggu kondisi aman.

"Sumbangan kami peroleh dari para donatur. Kami akan menyalurkan bantuan sampai, umat Hindu yang terkena banjir benar-benar tidak membutuhkan bantuan lagi," terang Andre Mahendra.

Untuk itu, KMHDI membuka empat posko di sekretariat. Yakni Kendari, Konawe, Kolaka Timur dan Konawe Selatan.

Ketua Presidium PP KMHDI I Kadek Andre Nuaba menyatakan  melakukan penggalangan bantuan dengan nama Gerakan Nasional #KMHDI Peduli Sutra sejak 8 Juni kemarin.

"Kami instruksikan cabang-cabang untuk turun langsung menggalang donasi yang akan kami salurkan kepada para korban," terang Andre Nuaba.

Penggalangan bantuan mereka lakukan selama dua minggu. Bantuan disalurkan bertahap melalui KMHDI-KMHDI di Sultra. Bantuan yang dibutuhkan tidak hanya uang. Melainkan bisa berupa perlengkapan seperti selimut, makanan, pakaian dan lain sebagainya.

"Setiap daerah ada yang membuka posko bantuan, ada yang turun ke jalan menggalang bantuan dan ada yg menggalang secara online juga," jelas Andre Nuaba. k22

Komentar