nusabali

Satpol PP Amankan Dua ODGJ

  • www.nusabali.com-satpol-pp-amankan-dua-odgj

Krisna Adi Kusuma selain mengamuk juga kerap telanjang bulat.  Penangkapan  Krisna Adi pun cukup dramatis.

GIANYAR, NusaBali

Selama dua hari berturut-turut sejak Rabu (22/5) hingga Kamis (23/5), Satpol PP Gianyar, mengamankan dua orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Mereka yakni ODGJ Ni Luh Ratna Rahayu, di rumahnya, Banjar Tunon, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Rabu (22/5). Pada Kamis (23/5), diamankan seorang pemuda, I Wayan Gede Krisna Adi Kusuma, asal Banjar Gelulung, Desa/Kecamatan Sukawati.

Anggota Satpol PP Kabupaten Gianyar, I Wayan Nasta  menyatakan kedua ODGJ tersebut mengamuk sejak beberapa hari terakhir. “Mereka terus mengamuk-ngamuk. Siapa yang dilihat, dia langsung ngamuk,” ujar Nasta, kemarin.

Keduanya tergolong baru mengidap gangguan jiwa. “Sebelumnya belum punya riwayat kartu kuning. Baru pertama ini dibawa ke Bangli (Rumah Sakit Jiwa Bali di Bangli, Red),” jelasnya. Saat menerima informasi mengenai keberadaan ODGJ, satu regu dari Satpol PP Gianyar langsung turun tangan. Ni Luh Ratna yang hendak dicari oleh petugas langsung lari dari rumahnya. Petugas pun membujuknya untuk diajak berobat ke RSJ Bali di Bangli. “Awalnya tidak mau. Keluarganya mengajak tidak mau. Setelah kami bujuk baru mau dibawa ke Bangli,” jelasnya. Ni Luh Ratna ini diduga mengalami depresi karena masalah proyek rumah yang belum rampung.

Selang sehari, Kamis kemarin, Wayan Gede Krisna Adi Kusuma selain mengamuk juga kerap telanjang bulat.  Penangkapan  Krisna Adi pun cukup dramatis. “Saat kami cari, dia ada di rumah tetangganya. Kami menangkap dia sama keluarganya,” ujar Nasta.

Nasta menambahkan, regu Satpol PP harus membopong Krisna Adi menuju ke rumahnya. “Keluarganya juga berusaha mengikat tangan dan kakinya,” jelasnya.

Guru silat perisai diri itu pun langsung mengurut leher Krisna Adi. “Setelah rileks, kami bawa dia ke RSJ di Bangli,” jelasnya.

Menurut pengakuan keluarga kepada Satpol PP, Krisna Adi stress ditandai dengan perilaku aneh yakni meminum setiap minuman yang ditemukannya. Ia tinggal bersama adiknya yang menjadi tukang ojek online. Karena orangtuanya sudah meninggal dunia.

Dikonfirmasi terpisah, Kelian Banjar Gelulung, Desa Sukawati, Made Anggara mengatakan kondisi Gede Krisna mengalami depresi sejak beberapa tahun terakhir. "Ketika ibunya masih hidup, dia sudah depresi. Entah apa penyebabnya, kami tidak tahu pasti," jelasnya. Hanya saja sebelum ditangkap Satpol PP, Gede Krisna biasanya tidak berbuat onar. "Tumben tadi pagi mengamuk, makanya adiknya panggil petugas untuk mengamankan," jelasnya. *nvi

Komentar