nusabali

Pedagang Pasar Tumpah Protes Ukuran Lapak

  • www.nusabali.com-pedagang-pasar-tumpah-protes-ukuran-lapak

Pedagang pasar tumpah di Keluarahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, melayangkan protes atas ukuran lapak yang dianggap terlalu kecil di tempat relokasi.

SINGARAJA, NusaBali

Puluhan pedagang pun mendatangi Kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Buleleng, di Jalan Melur Singaraja, Jumat (17/5) pagi. Mereka ingin ukuran lapak disesuaikan dengan ukuran di tempat lama.

Para pedagang pasar tumpah yang semula berjualan di lambung Barat areal Terminal Banyuasri, akan direlokasi ke lambung Timur areal Terminal, mulai Sabtu (18/5) ini. Relokasi ini, karena lambung Barat areal Terminal dan sekitarnya untuk sementara akan dibangun pasar darurat, sebagai tempat menampung ratusan pedagang yang selama ini berjualan di Pasar Banyuasri. Pedagang Banyuasri direlokasi ke Pasar Darurat, karena bangunan Pasar Banyuasri akan dibangun ulang dengan konsep semi modern berlantai tiga.

Dalam relokasi pedagang pasar tumpah, pihak Perusahaan Daerah (PD) Pasar telah mengatur tempat berjualan di lambung Timur areal Terminal. Setiap pedagang hanya mendapat tempat berukuran 1 meter x 1,5 meter.

Nah, ukuran itulah yang diprotes oleh para pedagang pasar tumpah, dengan mendangtangi Kantor Disdagprin, begitu rencana relokasi itu disosialisasikan kepada pedagang Jumat kemarin. Mereka tiba di Kantor Disdagprin sekitar pukul 09.00 WITA. Para pedagang menilai ukuran lapak 1 meter x 1,5 mete, yang disediakan oleh PD Pasar di lambung Timur areal Terminal terlalu kecil. Karena di tempat lamanya di lambung Barat areal Terminal mereka mendapat ukuran lapak masing-masing 1 meter x 2 meter.

Selain berukuran lapak kecil, lokasi lambung Timur areal Terminal juga dianggap tidak memadai dijadikan pasar tumpah. “Kami mewakili pedagang untuk bersikeras sih tidak, cuma kalau bisa kami berharap ukurannya kalau bisa dilebarkan lagi. Kalau dengan ukuran itu pasti akan sangat sempit,” ujar koordinator pedagang Pasar Tumpah, Jro Made Purna.

Sementara, Kepala Disdaprin Buleleng, Ketut Suparto mengakui jika lokasi lambung Timur areal Terminal tidak ideal dijadikan tempat berjualan bagi pedagang Pasar Tumpah. Namun, karena tidak ada pilihan lain lokasi tersebut tetap dijadikan tempat menampung sementara. Sehingga untuk bisa menampung seluruh pedagang Pasar Tumpah maka ukuran lapak disesuaikan dengan lokasi yang tersedia. “Itu memang langkah satu-satunya agar semuanya bisa merata kebagian tempat. Mohon dibantu supaya program revitalisasi Pasar Banyuasri bisa berjalan lancar. Kalau sudah selesai di tahun 2020 mereka akan mendapat tempat yang lebih bagus,” jelasnya.

Mendengar penjelasan tersebut, puluhan pedagang Pasar Tumpah Banyuasri dapat memahami. Namun mereka meminta agar selama ditempatkan di lokasi sementara, PD Pasar menjamin tidak akan ada pedagang baru yang ikut berjualan di lambung timur terminal Banyuasri.

Sementara Direktur Utama (Dirut) PD Pasar, Made Agus Yudiarsana dikonfirmasi menegaskan, pihaknya telah berusaha mengatur posisi lapak pedagang pasar tumpah menyesuaikan dengan lokasi yang ada. Hasil pengkuran, jumlah lapak yang disediakan sebanyak 427 dengan ukuran 1 meter X 1,5 meter. “Ini sudah maksimal kami lakukan, mudah-mudahan semua pedagang Pasar Tumpah tertampung,” katanya.

Rencananya, PD Pasar akan melakukan pengundian lapak kepada seluruh pedagang Pasar Tumpah, Sabtu hari ini di lokasi. *k19

Komentar