nusabali

Harga Kompensasi Belum Deal, BPPA Akan Temui Giri Prasta

  • www.nusabali.com-harga-kompensasi-belum-deal-bppa-akan-temui-giri-prasta

Bahas Lahan Eks Sari Club di Legian, Kuta

MANGUPURA, NusaBali

Petinggi Bali Peace Park Association (BPPA) berencana menemui Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta pada Kamis (9/5) hari ini. Pertemuan itu dimaksudkan untuk mencari jalan tengah dan kesepakatan soal besaran kompensasi lahan eks Sari Club, lahan bekas bom Bali I di Jalan Legian, Kecamatan Kuta. Pasalnya, sebelumnya pihak pemilik lahan meminta kompensasi yang nilainya mencapai 10 juta dolar Australia.

Ketua Bali Peace Park Association (BPPA) David Napoli, menerangkan proses perundingan harga dengan pemilk lahan eks Sari Club sejatinya sudah mencapai titik terang. Menurut Napoli, keluarga pemilik lahan, Lila Tania, mematok besaran harga Rp 7 miliar per are. Namun, ada nilai lain dari tanah bekas bom Bali itu yakni kompensasinya. Tetapi nilai kompensasi inilah yang dianggap terlalu besar yang menyebabkan perlu adanya negosiasi mendalam. Sehingga, perundingan terakhir, pihak BPPA akan bertemu dengan Bupati Giri Prasta pada Kamis (9/5) pagi. “Rencananya besok (hari ini), saya bertemu dengan bupati. Tentu  pembicaraan tentang jalan tengahnya. Intinya pertemuan itu akan membicarakan soal kompensasi. Kami sudah tidak bisa membayar kompensasi itu,” kata Napoli didampingi salah seorang korban bom Bali, Tiolina Marpaung, saat memberikan keterangan di Legian, Kecamatan Kuta, Badung pada Rabu (8/5) pagi.

Dikatakannya, selain mencari jalan tengah, pihaknya juga akan membahas hal-hal terkait konsep dan kepemilikan tanah jika proses negosiasi terealisasi. Sehingga, pertemuan itu sangat penting untuk mengambil keputusan saat ini. Namun, saat ditanyai terkait pemberhentian wacana pembangunan taman memorial di lahan eks Sari Club, Napoli juga enggan berkomentar lebih jauh. Saat ini, semuanya ada pada keputusan bupati, dan menunggu keputusan dari pertemuan Kamis hari ini. “(Status tanah) itu tergantung bagaimana keputusan bupati dalam kerja sama ini. Jika dia mau menjadi partner resmi, maka saya berasumsi akan menjadi partnership,” ungkapnya

Napoli menjelaskan, tujuan pembangunan taman memorial berbeda dengan monumen yang sudah ada sekarang. Di monumen hanya tercantum nama para korban, tapi BPPA akan membangun taman yang bisa dituju atau semacam tempat khusus bagi keluarga atau warga yang datang ke lokasi. Selain itu, pembangunan itu bertujuan untuk merangkul orang-orang yang kehilangan dan memberikan mereka penghormatan kepada yang meninggal dalam insiden yang terjadi pada 1 Oktober 2005 lalu.

Sementara Tiolina Marpaung menerangkan dirinya hanya mendampingi pihak BPPA saat melakukan upaya negosiasi harga lahan dan kompensasinya. Dia berharap persoalan itu bisa diselesaikan dengan baik dan mencapai hasil yang baik pula. Pasalnya, perjuangan untuk membangun Bali Peace Park ini sudah berlangsung sejak 2008 lalu.

Keluarga pemilik lahan, Lila Tania belum berhasil dikonfirmasi terkait kompensasi.  Sementara Kabag Humas Pemkab Badung Putu Ngurah Thomas Yuniarta juga tidak merespons telepon NusaBali saat hendak mengkonfirmasi terkait agenda pertemuan Bupati Giri Prasta dengan BPPA. *dar

Komentar